"HAEEEEEEEE33🗿♡ Makasih loh yaaaaa bagi kelen yang dah setia support Author, yang udah setia nungguin updatenya, yang masih setia ngebaca setiap chapternya yang ngebosenin, makasih loh yaaaa, salut loh dengan kelen yang masih setia ngebaca fanfict Author yang gak sebagus fanfict yang lain, makasih ya love you guys eheq🗿♡."
!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR, KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××𝚂𝚘 𝙴𝚗𝚓𝚘𝚢~!
ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞𝕟𝕪𝕒~
Setelah tiba di rumah.
"Ada apa dengan Taufan?"
ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕜𝕒𝕣𝕒𝕟𝕘~
Mendengar suara Hali membuat Solar dan Thorn menoleh ke arah Hali.
Hali pun melihat ke arah di mana Taufan berada, dan benar terlihat Taufan yang tak sadarkan diri terbaring di sofa ruang tamu.
Dan dapat dilihat bahwa wajah Taufan terlihat sedikit pucat.
"K-Kenapa kak Taufan?" Tanya Blaze yang melihat kondisi kakaknya itu.
"Gak tahu, t-tadi kami mau ngebershinin gudang terus kami kan pergi ke depan pintunya, kak Taufan bukain donk, nah pas dibuka, ternyata itu bukan gudang, tapi kamar! Dan anehnya gak ada dari kita yang tahu kamar siapa itu!" Jelas Solar.
"L-Lalu?" Tanya Blaze lagi.
"Lalu kami masuk, kok kak Taufan tiba-tiba nangis, terus katanya dadanya sesak, habis itu kak Taufan pingsan, dan kami membawanya ke ruang tamu."
"Di mana kamar itu? Tunjukan." Ucap Hali setelah mendengar penjelasan Solar.
Solar mengangguk dan menunjukan ke mereka di mana letak kamar itu.
Dan setelah sampai ke depan kamar itu, Hali mencoba membuka pintu tersebut, namun pintu itu ternyata terkunci.
"Kunci." Ucap Hali.
"Eh? K-Kunci apa kak?" Tanya Solar.
//Sigh.
"Buat bukain pintunya." Jawab singkat Hali.
. . .
"Mana?" Tanya Hali sekali lagi.
"U-Uh... T-Tadi pintunya gak terkunci, kak Taufan langsung saja membuka pintu itu begitu saja, j-jadi kami tak memiliki kuncinya." Jawab Solar.
Mendengar itu Hali menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
"Aneh, apa aku dobrak aja pintunya??" Ucapnya sekaligus tanyanya dalam hatinya.
//BRAK!
Mereka semua terkejut, karena Hali menendang pintu itu dengan tiba-tiba, dan cukup keras.
"K-Kak? D-Daijoubu?" Tanya Blaze yang melihat Hali yang menendang pintu itu dengan cukup kuat namun pintu tersebut tetap tidak terbuka.
Mendengar pertanyaan Blaze, Hali berdiam diri saja, wajahnya tetap datar, seakan seperti tak terjadi apa-apa.
Tapi bagaimana kalau kita mendengar suara hati kecil Hali?
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]
Fantasy《!¡TOLONG JANGAN MENCOPY CERITA INI ATAU MEREPOST NYA!! CERITA INI MURNI DARI IDE AUTHOR, TERINSPIRASI? MOHONLAH IZIN TERLEBIH DAHULU! NO REPOST GAMBAR!! MOHON HARGAI KARYA AUTHOR!¡》 "Kenapa terasa seperti ada sesuatu yang hilang?"-Hali. "Ukhhhh ke...