!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR, KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××𝚂𝚘 𝙴𝚗𝚓𝚘𝚢~!
ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞𝕟𝕪𝕒~
Keesokan harinya sehabis sarapan.
"Blaze, ikut aku, ada yang ingin ku katakan." Ucap Hali dengan nada yang seakan ditekan.
"A-Ah y-ya kak?"
ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕜𝕒𝕣𝕒𝕟𝕘~
Firasat Blaze tak enak, ada apa? Apakah dia sudah melakukan kesalahan? Tapi apa?
"K-Kak apakah aku melakukan kesalahan?" Tanya Blaze ragu-ragu.
"Ikut saja." Jawab Hali singkat.
Hali langsung saja beranjak dari situ, dan dengan jantung yang berdebar cepat Blaze pun mengikuti Hali dari belakang.
🐾<<<<<>>>>>🐾
Sudah hampir setengah jam lamanya Hali dan Blaze saling diam-diaman, dan hal itu membuat jantung Blaze makin berdebar, keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya.
Bagaimana ya, habisnya kalau Hali memanggil seseorang untuk berbicara empat mata, biasanya itu untuk mengintrogasi orang itu, dan minggu lalu Blaze, dia membolos saat ada mata kuliah.
"K-Kak aku bis-"
"Blaze, kau pernah bertanya padaku tentang seseorangkan?" Tanya Hali memotong perkataan Blaze.
"E-Eh? M-Maksud kakak?" Tanya Blaze yang sedikit terkejut ternyata Hali masih mengingat hal itu.
"Jawab saja." Ucap Hali dengan ekspresi datar andalannya.
Blaze sebenarnya seperti seakan tak yakin apakah dia harus mengatakan ini pada Hali atau tidak, setelah mendengar penjelasaan Ice jujur dia jadi takut kalau Hali juga sampai kenapa-napa kalau dia mengatakan kepadanya tentang Gempa.
Kalau setelah Blaze memberitahu Hali siapa Gempa terus Hali jadi gila kan gak lucu, fikir Blaze.
"Blaze!"
Semengotot itukah Hali ingin mengetahui siapa Gempa? Tumben, apakah Hali mulai menyadari kalau ada sesuatu yang aneh yang terjadi belakangan ini? Apakah benar firasat seorang kembar sekuat itu pada kembarnya sendiri?
"U-Uh itu dia, dia itu cuman tetangga sebelah doank kok kak." Jawab Blaze sambil berusaha untuk menghindari contact eyes dengan Hali.
Percaya? Tentu tidak, Hali tidak akan percaya omongan orang dengan segampang itu, apalagi Blaze tak berani menatapnya saat menjawab pertanyaannya, bukankah itu aneh?
Melihat tatapan yang Hali berikan padanya, Blaze pun tahu, kalau Hali tak terlihat mempercayai ucapan Blaze.
//Glek.
Dengan susah payah Blaze menelan salivanya, keringat dingin semakin membanjiri dirinya, tatapan Hali itu, seakan membuat semua orang jujur kepadanya secara paksa.
"Benar kak, dia cuman tetangga sebelah, gak lebih, waktu itu dia udah pindah, dulu sebelum kita tinggal bersama, orang itu sering tinggal bersama kita, menginap di sini, jadi mungkin Blaze hanya berhalusinasi saja kak waktu itu." Ucap Ice seperti biasa, selalu datang tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]
Fantasy《!¡TOLONG JANGAN MENCOPY CERITA INI ATAU MEREPOST NYA!! CERITA INI MURNI DARI IDE AUTHOR, TERINSPIRASI? MOHONLAH IZIN TERLEBIH DAHULU! NO REPOST GAMBAR!! MOHON HARGAI KARYA AUTHOR!¡》 "Kenapa terasa seperti ada sesuatu yang hilang?"-Hali. "Ukhhhh ke...