"HAEEEE HAEEEEEE!!!!! PA KABAR KELEN NIH? Ekhem ekhem, maaf ye akhir-akhir ini author udah gak pernah nyapa lage, eheq fokus buat cerita ajaaa~🗿 oh iye gimana ceritanya? Makin jelek ya? Gak sesuai ekspetasi ya?? Ato alurnya makin gak jelas???🗿 kalo emank maaf ye! Kedepannya author bakal makin berusaha eheq🗿."-Author.
!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR, KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××So Enjoy~!
Chap Sebelumnya~
"Iya acuh aje terus sampe mampos." Batin Fang berucap, entahlah rasanya dia kadang ingin menampar sahabat sekaligus rivalnya ini.
"Terus tugas kelompoknya gimana?" Tanya Fang.
Tapi mungkin efek lagu yang diputar Hali terlalu kencang apa gimana, pertanyaan Fang pun bagaikan angin lalu bagi Hali, yap lebih tepatnya Hali tidak menjawab pertanyaan Fang.
"Sabar Fang sabar, jangan geplak anak orang kasihan." Batin Fang kembali berucap.
Dan di tengah kejengkelan Fang itu, tiba-tiba saja ada seseorang yang berlari dari belakang sambil meneriaki nama Hali.
"HALI!!!!"
Mendengar itu Hali pun menoleh ke arah sumber suara.
"Loh Rey? Tumben lu bolos?"
"Duh! Gak usah bahas itu dulu! Tadi- Tadi Taufan nelfon, katanya Blaze dan Ice pingsan!"
Chap Sekarang~
Dan perkataan Reyhan, tentu saja sukses membuat mereka berdua terkejut, namun tahulah Hali, dia takkan menunjukan reaksi apa-apa, padahal aslinya jantungnya langsung sedikit jedag-jedug pas dengernya.
"Alah, prank kan ini pasti? Prank donk." Ucap Fang yang menanggapi perkataan Reyhan sebagai sebuah gurauan semata.
"Enggak woy! Aku lagi gak ngeprank apa-apa nih! Mau bukti?? Nih aku tunjukin!" Balas Reyhan.
Dia pun merogoh sesuatu di dalam saku celananya, dan mengeluarkan sebuah benda, yang ternyata benda tersebut adalah sebuah handphone.
Setelah dia mengeluarkan handphonenya, dia membukanya, lalu menunjukan sebuah rekaman suara, lalu rekaman suara tersebut diputarnya di depan mereka berdua dalam keadaan volume full.
"REYHAN!!"
"Kenapa Fan? Ngapain nel-"
"DUH APAPUN ITU! KAU TAHU KAK HALI DI MANA? AKU MENELEPONNYA DARI TADI DARI WA TAPI GAK DIANGKAT!"
"Eh? Uh enggak-? Lagipula kenapa kau tidak meneleponnya lewat telefon biasa? Dia juga pasti lagi belajar, lagipula, hei tenanglah! Kenapa kau terdengar seperti panik sekali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]
Fantasy《!¡TOLONG JANGAN MENCOPY CERITA INI ATAU MEREPOST NYA!! CERITA INI MURNI DARI IDE AUTHOR, TERINSPIRASI? MOHONLAH IZIN TERLEBIH DAHULU! NO REPOST GAMBAR!! MOHON HARGAI KARYA AUTHOR!¡》 "Kenapa terasa seperti ada sesuatu yang hilang?"-Hali. "Ukhhhh ke...