Woah, ramai juga ya.
Oke deh, ayo vote lagi yaaaa, aku up terus kalau syarat penuh kok.
200 vote 80 komen🏃
><
Hanara menatap 300 siswi yang terkumpul dari kelas 10 sampai 12 seluruh Ipa dan Ips.
Mereka berkumpul di aula sekolah yang tertutup, hanya ada siswi, karena ini khusus untuk pelatihan guna membangun mental siswi kembali.
Hanara meminta para anggota KomDis dan Osis untuk berjaga diluar, konsumsi sudah Hanara siapkan.
Di depan sana, dipodium, Hanara berdiri dengan senyum ramah lingkungannya, mic didepan nya sudah menyala.
"Hai semua, selamat siang."
"Siaaaang Hanaraaa."
"Siang."
"Yoooo."
Hanara terkekeh mendengar jawaban dari mereka semua, walau dia tau ini akan susah dan tak mudah, tapi apa salahnya mencoba.
"Kalian sudah makan siang yang Osis siapkan?"
Jawaban kembali terdengar dari ujung ke ujung. "Sudah! Sudah kenyang tinggal tidur aja nih."
"Sudah dong, enak banget ayamnya!"
"Terima kasih untuk makan siangnya."
Hanara mengangguk, sebenarnya sosialitas dimana para laki-laki mendominan itu bukan hanya di sekolah Hanara saja.
Melainkan diberbagai sekolah diseluruh negara ini, tapi Hanara hanya bisa merubah yang disini dulu, kalau untuk keluar dari daerah sini, Hanara butuh waktu.
"Bagus lah jika kalian sudah makan, saya Hanara Dandelion, berdiri disini untuk menjelaskan beberapa hal penting, satu diantara nya adalah, mulai sekarang, kalian tak akan lagi ditindas atau dipaksa berhubungan,"
"Kalian bebas ber opini dan bebas melakukan apapun yang kalian mau, karena tubuh kalian adalah hak kalian sendiri, orang lain tak punya hak atas tubuh kalian,"
"Saya memang gak bisa menjamin untuk lingkungan luar sekolah, tapi saya bisa jamin selagi kalian ada di sekolah, kalian akan dilindungi,"
Suara yang tercampur atas protesan, sorak bahagia dan berbagainya terdengar, Hanara bisa melihat beberapa gadis mengangkat tangan mereka.
"Silahkan mengajukan pendapat."
"Baik terima kasih Hanara, sebelumnya perkenalkan nama ku Algira, aku kelas 12 Ipa 2, ingin menyatakan beberapa pendapat, satu diantara banyak pendapat ku adalah, bagaimana cara kami melindungi diri bila diluar lingkungan sekolah sementara perlindungan hanya di dapat di sekolah?"
Sudah Hanara tebak itu akan ditanyakan, Hanara mengangguk lalu mempersilahkan Algira duduk kembali.
"Baik terima kasih Kak Algira, jadi saya akan memberikan kalian gelang dan sebuah alat kejut listrik, gelang ini sebagai tanda jika kalian berada dalam perlindungan organisasi sekolah,"
Hanara menunjukan sebuah gelang alumunium yang sudah dimodifikasi, gelang itu dibuat langsung sama Kalio, berterima kasih karena cowok itu pintar memodifikasi sesuatu.
Dan Kalio masuk ke daftar orang yang harus dan pasti akan dipikat Hanara, Kalio pintar, dia pasti bermanfaat.
"Gelang ini dilengkapi dengan sensasi menyetrum jika yang menyentuh gelang adalah seorang pria, gelang ini memiliki sensor tersendiri yang bisa mendeteksi rada pria, jadi saat kalian ada di luar lingkungan,"
Hanara menunjukan layar dimana sebuah video terputar, saat dimana Hanara mengenakan gelang itu lalu Helvi mentuhnya.
Terlihat Helvi berjengit kaget lalu mundur, terbukti jika apa yang Hanara katakan benar.
Semalam sepulang Hanara dari rumah makan padang, dia menjadikan Helvi sebagai bahan uji coba.
"Efek setrum gelang ini semakin kuat, dan saya akan memberikan kalian alat kejut listrik, jika sewaktu-waktu kalian meninggalkan gelang sensor ini, kalian masih punya alat kejut listrik sebagai senjata."
"Jadi kalian tak perlu takut, untuk saat ini saya hanya bisa memberikan 2 senjata ini pada kalian, tapi seiring berjalannya waktu, saya akan memberikan kalian banyak alat untuk perlindungan, bagaimana? Kalian berkenan menerima alat ini?"
Hening beberapa saat, sebelum akhirnya sorakan penuh kegembiraan dan tangis bahagia terdengar.
Mereka seolah mendapat keamanan yang selama ini mereka harapkan, jawaban dari doa-doa mereka selama ini.
"HANARA TERIMA KASIH!!"
"HUAAAAAAA TERIMA KASIH HANARAAAAAAAA."
Hanara tertawa malu, dia mengangguk senang, dia bahagia kalau sesama perempuan disini, mendapat kenyamanan dan keamanan hidup.
Dia bahagia, dengan begini mereka akan merasakan hidup yang sesungguhnya.
Xervan, Ervino, Aelion, Vion, Tirian, Jerven, Helvi, Kalio dan Salio mengulas senyum penuh kebanggaan.
Mereka benar memasukan Hanara ke organisasi, rencana Hanara berhasil walau perjalanan yang sesungguhnya baru akan dimulai.
"Gue bangga sama kakak cantik gue."
"Gue juga bangga sama calon pacar."
Langsung, tatapan mengerikan tertuju untuk Kalio, banyak sekali saingannya, mengerikan.
Xervan mengangguk pelan, Hanara pantas dijadikan masa depan dan pasangan, gadis itu cerdas, publick speakingnya bagus, kepercayaan diri tinggi, jago bela diri, paket lengkap.
"Untuk selanjutnya, kita akan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah yang nasibnya sama seperti sekolah kita dulu, kepala sekolah meminta kita melakukannya." ujar Xervan selaku ketua Osis.
Mereka mengangguk, Kalio harus bekerja keras nih, dia harus memodifikasi banyak gelang.
"Berarti, kita akan semakin dekat dengan Hanara?" tanya Jerven.
Xervan mengangguk. "Ya benar, itu sangat benar." mereka memandang Hanara yang tengah tersenyum bahagia di dalam sana.
Gadis itu, akan membawa perubahan besar, dan mereka siap menjadi tameng dan pasukan agar apapun rencana gadis itu berhasil.
Hanara dikelilingi para orang yang memiliki kelebihan, uang, kepintaran, kelicikan, akses, jabatan, semua bisa dimanfaatkan Hanara kedepannya.
Melancarkan rencana untuk perubahan besar-besaran.
Karena jika tak ada yang memulai, maka tak akan pernah terjadi sampai kapanpun.
🎗Bersambung🎗
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Dominant Girl [End]
Teen FictionDi dunia asalnya, perempuan tak lagi ditindas, perempuan bisa sejajar dengan laki-laki dalam hal materi dan kepintaran, perempuan bisa mendominasi sebuah hubungan dengan tenang. Para lelaki pun mulai sadar akan keberadaan perempuan yang tak sembaran...