🎗TDG-31🎗

8.7K 1.6K 58
                                    

Hai, biasakan vote diawal atau diakhir chapter yaa.

250 vote dan 70 komen gas, jangan ada yg komen next, apalagi sampai spam next ratusan, dilapak manapun, jangan ada yg komen next, aku itu nextphobia🏃 canda, aku gak suka kalau ada komen next, mending gausah komen kalau cuma mau bilang next doang.

><

Kabar masuknya Hanara ke rumah sakit, sudah sampai ke telinga Andrew, Bagas dan Helvi.

Untungnya Ervino memasukan Hanara dan yang lainnya ke rumah sakit tempat Andrew dirawat, jadi keluarga Hanara itu bisa melihatnya.

Hanara, dinyatakan koma untuk waktu yang tidak bisa ditentukan, luka serius dikepala sampai meremukkan tempurung kepalanya itu membuat Hanara terpejam damai.

Vion yang jiwanya sudah terisi dengan Vion asli, sudah tersadar, begitu bangun dia menangis histeris mencari keberadaan Hanara.

Tapi keadaan tubuhnya masih belum stabil, jadi Vion belum diizinkan keluar dari kamarnya.

Kalio dan Salio juga sudah sadar, tapi sama hal nya seperti Vion, mereka berdua harus istirahat penuh dan tak boleh keluar kamar.

Yang masih memejamkan matanya hanya lah Hanara dan Tirian, karena memang luka mereka cukup serius.

Tirian hampir kehilangan sebelah kakinya jika saja tak cepat ditolong, pasalnya tulang kakinya patah sudah menembus kulitnya.

Jika saja tak cepat ditolong, maka Tirian harus rela kakinya diamputasi.

Kini dikaca yang menjadi tempat mereka menatap Hanara dari luar, ruang ICU, Hanara masih di dalam sana.

Tertidur lelap, kepala dan leher yang diperban, wajah yang memar, gadis itu benar-benar dihajar habis-habisan.

Orang yang selalu datang kesana setiap hari adalah Ervino dan Telaga, tapi lebih lama Ervino sebab lelaki itu selalu tertidur dikursi depan ICU.

Bagaimana Ervino tak terkena kepulan asap saat itu?

Hal yang Hanara bisikan pada Ervino di mobil adalah, Ervino harus berpisah dari rombongan dan pergi ke kantor polisi.

Hanara sudah menebak apa yang terjadi, disekapnya dirinya dan teman-temannya, pemukulan dan sebagainya.

Gadisnya sengaja masuk ke perangkap Xervan, dan ini juga rencana Viona, gadis itu memberikan buku pada Hanara ditempat tersembunyi.

Sebelum Hanara masuk ke ruang osis pastinya, karena Viona tau jika Hanara yang ini berbeda dengan Hanara yang asli.

Jadi Viona memihak pada Hanara Denloa, sampai akhirnya Viona bisa kembali ke tubuh aslinya.

"Hana..kapan bangun hiks.." 3 hari terlewat dari kejadian itu.

Ervino benar-benar terpuruk, menangis setiap malam, berdoa agar Hanara segera bangun.

Rasanya tak ada lagi semangat hidup Ervino, tapi dia tak bisa begitu.

"Hana, aku udah berhasil membujuk Ayahku agar mengizinkan gelang itu disebar di masyarakat..gelang buatan Kalio dan Vion itu kini sudah dipakai dimasyarakat,"

Air mata kembali menetes dipipi Ervino, dia tak sanggup.

"Mereka bahagia Hanara..mereka senang atas apa yang kamu rencana kan, mereka berterima kasih karena kamu ada..kamu membawa perubahan disini Hana..hiks..jadi..kumohon kamu bangun hiks.."

Ervino memeluk kakinya dan menangis lagi.

Rencana mereka telah berhasil, penyebaran gelang pelindungan diri sudah sepenuhnya dilakukan, Ervino sendiri lah yang terjun langsung ke masyarakat.

Dia menjelaskan fungsi gelang tersebut, dan bagusnya semua menerima gelang pelindungan diri.

Mereka bersyukur pemerintah akhirnya memberikan mereka sesuatu untuk berlindung dari kejahatan.

Kini mereka tak perlu takut lagi, mereka sudah dilindungi.

Ah, ada satu fitur baru digelang itu, gelang itu akan menyetrum tubuh si pemilik gelang jika gelang itu mendeteksi kejahatan.

Karena dimasyarakat, Ervino tak bisa membedakan mana yang pelaku tersembunyi dan mana yang korban.

Gelang itu gak bisa dimodif ulang selain dari tangan Kalio dan Vion.

Fitur yang mereka tambahkan adalah, jika gelang itu mendeteksi pergerakan negatif, seperti memukul seseorang, membully atau melontarkan kata-kata kasar, gelang itu akan menyetrum secara kuat sampai sipemilik pingsan.

Gelang ini berfungsi untuk melindungi diri dan menahan kejahatan.

Tapi sayang, hanya kasus pencurian, ataupun kasus yang tak terlalu berisik yang tak terdeteksi.

Namun untuk kasus kejahatan seksual, bahkan gelang ini bisa langsung menyetrum mati sang pelaku.

Sebab itulah tujuan dibuatnya gelang ini, melindungi diri dan menahan diri agar tidak menjadi penjahat seksual.

Ervino hanya mau Hanara cepat bangun dan melihat hasilnya saat ini, semua orang bahagia, semua orang merasakan kebebasan.

Dan semua itu atas rencana Hanara.

Dan Ervino juga butuh Kalio dan Vion, sebab gelang pelindungan diri persediannya mulai menipis.

Apalagi gelang itu akan disebarkan diluar pulau, setidaknya negara ini harus aman, dan yah, mereka membutuhkan lebih banyak gelang lagi.

Dan buku, Ervino belum melihat buku yang Hanara titipkan padanya.

Hanara berpesan agar Ervino tidak membukanya, dan Ervino patuh, dia tak membuka buku itu.

Bukunya disimpan dibrankas tabungan Ervino, ada di resortnya yang jauh dari sini.

"Cepat bangun Hana..aku merindukanmu.." lirihnya lagi.

Semua orang merindukan Hanara, bahkan kemarin murid-murid dari SMA Budi jaya datang untuk mengunjungi Hanara.

Murid yang pernah mereka datangi untuk diubah sosialitasnya, mereka datang dan berterima kasih atas apa yang Hanara ajarkan.

Mereka turut berduka karena Hanara koma.

"Hana..bahkan siswa yang pernah kamu hajarpun menangis saat tau kamu koma..sekarang kamu disayang banyak orang yah..itu semua hasil kerja keras kamu untuk merubah semuanya."

Yah, rencana perubahan sosialitas berhasil, walau Hanara masih terlelap dalam tidurnya.

Tapi yang pasti, anggap saja gadis itu sedang istirahat, dia membutuhkannya.

🎗Bersambung🎗

Transmigration Dominant Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang