Hai, biasakan vote diawal atau diakhir chapter.
250 vote 70 komen gas🏃
><
2 bulan 2 minggu Hanara tertidur, dibawah alam sadarnya Hanara sedang menghabiskan waktu bersama Sehan.
Tapi Hanara merasa dia berbincang bersama Sehan itu hanya sekitar 2 jam, tak taunya di dunia dia sudah tertidur selama 2 bulan lebih.
"Kamu gak mau bangun? Aku udah gak papa kok Han, kalau memang jodoh, didimensi lain kita bisa ketemu lagi kok."
Hanara memberikan senyum lembutnya, mengelus pelan pipi Sehan.
"Kalau gue bangun...dunia itu masih bermasalah gak ya? Atau udah jadi normal lagi..mereka kan gak butuh gue Sehan, gue udah selesai kan semua rencana disana dan berarti gue gak dibutuhin lagi."
Sehan menggeleng pelan "Kamu salah Hana, kamu sangat dibutuhin disana, buktinya saja kamu harus sampai pindah ke dunia itu, karena memang mereka butuh kamu."
"Masa? Gue gak yakin, mereka kan cuma manfaatin gue."
Sehan tertawa pelan, dia memeluk Hanara erat dan mengelus punggungnya.
"Hana..lanjutin hidup kamu ya, rencana kamu berhasil semua, kamu tinggal menikmati hasil kerja kerasmu, hiduplah dengan damai disana, banyak yang butuh kamu."
Hanara diam, dia menyandarkan kepalanya dibahu Sehan dan terkekeh pelan.
"Sehan..gue pengen ketemu sama lo di dimensi lain."
"Iya, kita bakal ketemu kok, inget ya nama aku nantinya itu..Sean! Tenang aja, kita bakal ketemu lagi, percaya sama aku." bisik Sehan lembut.
Hanara mengangguk. "Iya..Sean ya? Oke nanti gue cari lo lagi."
"Bangun sekarang yah, mereka nungguin kamu."
"Iya Sehan."
Hanara merasakan angin yang kencang, pelukannya ditubuh Sehan terasa kosong, dia merasa tubuhnya melayang lalu terhempas masuk kesebuah cahaya yang terang.
"Hiks..Hanaraaaaa! Bangun! Hiks..jangan tinggalin aku!"
Itu suara Ervino. "Bangun Hana..hiks..bangun..jangan pergi.."
Ah itu, suara Bagas.
Hanara merasa napasnya sangat sesak, pelan dia membuka matanya dan melihat cahaya lampu diatasnya.
Disusul teriakan dan tangis bahagia dari sekitarnya.
"HANA!? Hiks HUAAAA HANARAAA!!"
Suasana langsung ricuh, sebagian sibuk memanggil Dokter sementara yang lain menangis bahagia.
"Kak..Hana..bangun?" itu suara Galan, dia bertanya pada Andrew yang sudah menangis bahagia, putrinya sudah bangun.
"Iya Lan, Kak Hana udah bangun." bisik Helvi lirih, dia bahagia.
Ya, semua bahagia atas bangunnya Hanara, kecuali 1 orang yang menatap dari pintu kamar inap Hanara.
"Cih, dia selamat rupanya."
Masih ada 1 hama-
BUAGH!
Tubuh Aelion terhempas kesamping, dia meringis kuat saat pelaku yang menendangnya menginjak perutnya.
"Lo benalu yang tersisa." seringai terulas diwajah Kalio, untung dia gak pakai gelang pelindung saat ini.
Kalio selalu melihat Aelion disekitar kamar Hanara, dan cowok itu ada niat untuk mencuri buku segel dimensi.
Kan dia juga yang memberikan buku itu pada Hanara Dandelion, dia sengaja melakukannya agar tatanan dunia kacau, segel dimensi terbuka dan sebagainya.
Hanara Dandelion berhasil melalukannya, tapi malah mati dipenjara.
Sekarang Aelion mau cari tumbal baru, tapi harus ngambil buku segel itu dulu.
Sayangnya, Ervino menyimpannya dengan rapat sesuai amanah dari Hanara.
"Masuk ke penjara atau kita siksa?" tanya Kalio pada Algam dan Telaga.
"Kita siksa aja, dia biang masalahnya."
Kalio mengangguk, Aelion tak boleh mengacau lagi, dia harus disingkirkan agar tak ada masalah lagi.
Dan setelah selesai menyingkirkan Aelion, mereka harus menghabiskan waktu bersama Hanara.
Semua sudah selesai, hanya tinggal masalah buku segel itu, setelahnya Hanara bisa melanjutkan hidupnya dengan damai dan selayaknya remaja pada umumnya.
Tak perlu memikirkan masalah sekitarnya lagi, mereka tak akan membiarkan Hanara capek dengan berbagai permasalahan sosial.
Karena mereka sudah tau bagaimana cara menangani masalah serupa, Hanara hanya perlu berbahagia, karena bahagia nya Hanara adalah bahagia nya mereka.
Senang nya Hanara adalah senangnya mereka.
Kebebasan Hanara adalah kebebasan mereka.
Hanara, harus bahagia bersama mereka, Hanara tak perlu lagi sibuk mengurusi penyimpangan seperti yang lalu-lalu.
Karena Hanara sudah berhasil melakukannya, tinggal mereka saja yang melanjutkan.
🎗Bersambung🎗
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Dominant Girl [End]
Novela JuvenilDi dunia asalnya, perempuan tak lagi ditindas, perempuan bisa sejajar dengan laki-laki dalam hal materi dan kepintaran, perempuan bisa mendominasi sebuah hubungan dengan tenang. Para lelaki pun mulai sadar akan keberadaan perempuan yang tak sembaran...