Oke sayang, ini yang terakhir yauw.
><
Keseharian Hanara ya berjalan lebih menyenangkan semenjak kedatangan Vion, Tirian dan Ervino.
Ketiga pria manis itu selalu mengunjungi toko bunga Hanara, atau terkadang mereka akan datang ke rumah Hanara.
Intinya ke 3 brondong itu gencar sekali mendekati Hanara, dan Hanara juga tak masalah denga tingkah mereka, habis mereka lucu sekali.
Seperti sore ini, Hanara berada di pantai bersama Arfin, Lion, Tirian, Vion dan Ervino.
Mereka duduk menunggu matahari terbenam, duduk berjajar dipinggiran pantai dengan angin yang menerpa mereka perlahan.
"Kak Hana." panggil Tirian yang kini beranjak untuk duduk didepan Hanara, seulas senyum manis dia berikan.
Tirian menggenggam tangan Hanara dan memperlihatkan gelang mereka yang serupa.
"Kakak tau gak? Aku beberapa hari ini mimpiin hal yang sama terus loh." celetuk Tirian.
"Hal apa?"
"Aku bermimpi pernah ketemu sama Kak Hanara, tapi bukan didunia ini, dan lagi usia kita di mimpi aku tuh sama, disana Kak Hana sangat..hebat! Kakak menjadi pahlawan bagi semua orang."
Hanara terdiam, Arfin dan Lion tampak tak mengerti, perlu diketahui kalau ingatan mereka perihal dunia paralel itu sudah terhapus.
Karena ingatan itu hanya bertahan selama 1 hari saja, dan benar kok mereka bahkan Kio juga sudah melupakan ingatan itu.
"Keren dong." celetuk Hanara.
"Heem, kakak keren! Vion juga mimpi hal yang sama kaya Tirian, kakak jadi pahlawan disana, membawa perubahan besaaaar!" sahut Vion ikutan semangat.
Ervino tak mau bicara, dia asik mendusel dilengan Hanara, sangat nyaman.
"Hana, menurut kamu dunia paralel itu ada gak?" celetuk Arfin.
"Paralel? Entahlah, dunia kita ini sangat luas, bahkan kita gak tau apa planet diangkasa sana ada kehidupan atau enggak, jadi mungkin saja ada kehidupan lain disana." jelas Hanara.
Mereka mengangguk, benar juga dengan apa yang Hanara katakan.
"Kak Hana."
"Hanara."
"Kak Hanara."
Hanara bisa mendengar Ervino, Vion dan Tirian memanggilnya bersamaan.
"Ada apa?"
Mereka bertiga tersenyum manis, kemudian menerjang Hanara dengan pelukan yang erat.
"Kami senang bisa ketemu sama Kak Hana, sangat senang." bisik Vion lirih.
"Benar, ini kesempatan yang tak boleh disia-siakan lagi." gumam Ervino.
"Kak Hana itu, kesayangan Tirian hehehe."
"Kak, mau jadi pacar kami gak?"
Hanara terdiam, dia melirik kearah Lion dan Arfin, keduanya tampak santai saja.
"Terima aja, kan lebih ramai lebih asik." celetuk Arfin.
Hanara mengangguk "Oke."
"YASHH!"
"YEEAYYYY JADI PACAR KAK HANAAAAAAAA."
"Sayang Kak Hana, muach~"
Hanara terkikik pelan mendapat ciuman dipipinya dari ke 3 brondong itu, sangat menggemaskan sekali mereka ber 3 ini.
Siapa yang bisa menolak jika tatapan mereka begitu menggemaskan.
"HOOIII KALIAN DISINI JUGAAAA."
Mereka menoleh kebelakang, ternyata ada Bagas, Galan dan Helvi yang berlari riang kearah mereka ber 6.
Ke 3 nya itu juga sering mendatangi toko bunga Hanara, dan sering memberikannya makanan atau hadiah.
"Hahaha kami dah jadian loh." pamer Tirian.
"Ihhh, enak banget."
"Jelas!"
Hanara tertawa saja, rasanya seperti dejavu ya, Hanara jadi bahagia merasakan hal ini lagi.
Mereka tertawa bersama tanpa menyadari 3 orang pria berdiri agak jauh dari mereka.
"Hanara disini bahagia. Kita berhasil memulangkannya."
"Benar, kini saatnya kita kembali kan."
"Kita bisa kesini lagi gak?"
"Gue gak tau, kayanya bisa tapi tunggu bulan purnama lagi."
Waktu mereka sudah habis, dan sudah saatnya mereka kembali ke dimensi mereka, sebelum pintu dimensi itu tertutup.
Buku segel dimensi masih ada ditangan Ervino, dia akan menyimpan benda itu dan menggunakannya jika dia merindukan Hanara.
Sebab, Ervino tak sanggup menahan kerinduan sejak kepulangan Hanara.
Maka, terkadang dia akan datang ke dimensi Hanara dan memandangnya dari jauh, atau menyamar agar bisa melihat gadis itu lebih dekat.
"Hana..aku bakal nemuin kamu dan jadiin kamu milik aku..tunggu ya..tunggu aku bisa menyempurnakan segel baru itu." bisik Ervino lembut.
Mereka ber 3 mulai memudar, pertanda jika sudah saatnya mereka kembali, bersamaan dengan Hanara yang menoleh kearah mereka.
Dan memberikan senyum manisnya pada ke 3 pria itu.
Gerakan bibir Hanara seolah menyiratkan sebuah kalimat "Sampai jumpa lagi, Ervi, Vion dan Tirian, jaga diri kalian ya."
Ervino tertawa menyadari kalimat Hanara, dia melambai pelan pada Hanara dan dibalas gadis itu.
"Kamu lambai ke siapa?" tanya Lion.
Hanara menggeleng dan tertawa kecil, yah, hidupnya penuh kejutan yang indah.
Transmigration Dominant Girl extra part.
Selesai.
Okey, tengkyu semwaaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Dominant Girl [End]
Roman pour AdolescentsDi dunia asalnya, perempuan tak lagi ditindas, perempuan bisa sejajar dengan laki-laki dalam hal materi dan kepintaran, perempuan bisa mendominasi sebuah hubungan dengan tenang. Para lelaki pun mulai sadar akan keberadaan perempuan yang tak sembaran...