🎗TDG-09🎗

20.2K 3K 132
                                    

Jangan spam next yah, ayo vote, bukan maksa sih, cuma ya ayo saling menghargai.

Aku tau sih aku biaa sampai ke titik ini karena pembaca, cuma saling menghargai gak rugi kan?

200 vote 80 komen🏃

><

Benar saja, beberapa jam setelah peraturan baru dibuat, banyak sekali surat laporan dari pada siswi, termasuk kasusnya juga semakin banyak.

Hanara sudah menghajar banyak siswa karena laporan siswi selama seharian ini, bahkan ada yang sampai masuk rumah sakit sebab Hanara menghajarnya habis-habisan.

Itu karena siswi yang melapor ternyata hamil, dan dihari ini siswi tadi kembali dilecehkan siswa yang sama, maka dari itu siswi tadi melapor kan pada KomDis.

Hanara puas sekali, menghajar banyak siswa otak selangkangan itu sampai memohon ampun dan penuh ketakutan.

Rencana nya, pulang sekolah nanti Hanara mau mengumpulkan seluruh siswi disekolah ini.

Dia akan memberikan sebuah gelang, yang menjadi tanda bahwa para siswi itu dalam lindungan KomDis dan Osis.

Dan juga Hanara akan menjelaskan beberapa cara untuk melapor ke Polisi, memberikan mereka alar kejut listrik sebagai alat perlindungan.

Serta mengajari mereka bagaimana caranya menjadi gadis yang berkelas dan memiliki keberanian untuk membalas tindakan jahat di sekolah maupun di luar sekolah.

"Gue mau-"

"Ih! Aku, jangan gue lo lagi, Tirian gak suka dengernya.." protes Tirian seraya merengek pada Hanara, dia sudah bisa tenang walau terkadang masih diancam para siswa.

Tirian masuk ke kelas Hanara, duduk semeja dan sekursi sama Hanara, selalu mengikuti Hanara.

Dan tentunya, nyaman bersama Hanara.

Hanara mengangguk, dia mengelus rambut pirang kecoklatan cowok manis bermata bulat itu.

"Iyaaa maaf ya, aku mau ke taman belakang, belum patroli kesana."

Tirian merengut, dia mau ikut, tapi Kalio langsung merangkul dan menahan Tirian.

"Hana mau patroli, mending lo bantuin gue buat surat lagi, sini." Tirian ikut bergabung di Osis, dan membantu menulis surat-surat penting.

Dan lagi kecerdasan Tirian bisa diacungi jempol, dia pintar, cekatan dan kreativ.

Urusan dengan kepala sekolah, itu menjadi urusan Xervan dan Ervino, karena mereka ketua dari masing-masing organisasi.

"Helvi, gue mau deketin Hana, boleh gak?"

Brak!

Tirian, Salio, Aelion dan Helvi menggebrak meja mereka bersamaan, menatap Kalio yang dengan santainya berkata demikian.

"Gila lo!? GAK BOLEH ANJING! GUE GAK IZININ LO DEKETIN KAKAK CANTIK GUE!" jerit Helvi menolak keras.

Kalio mencibir tanpa suara, ya kalau gak diizinin, trabas ajalah, sabodo amat sih kalau gak diizinin, yang penting Kalio gas aja.

Transmigration Dominant Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang