🎗TDG-32🎗

8.7K 1.5K 156
                                    

Hai, mari biasakan vote diawal atau diakhir chapter.

250 vote dan 70 komen gas🏃

><

Hari terus berganti, minggu terus terganti dan kini bulan sudah mengganti.

Terhitung sudah 2 bulan Hanara memejamkan matanya, perubahan besar yang dia lakukan sudah sangat terlihat jelas.

Kalio dan Vion memang belum sepenuhnya sehat, cuma mereka gak mau ngecewain Hanara kalau menelantarkan tanggung jawab mereka ini.

Jadi Kalio dan Vion terus memodifikasi banyak gelang, selama 2 bulan penuh, sudah ada 1467 gelang yang mereka modif selama 2 bulan itu.

Ervino dan Telaga yang bertugas untuk menyebarkan gelang-gelang itu di masyarakat, Salio dan Tirian sudah sedikit pulih, tapi mereka tetap tak bisa beranjak dari kasur.

Bagas dan Helvi sering berganti dengan Ervino, guna menjaga Hanara pastinya.

Andrew, dia membawa Galan untuk Terapi bicara.

Siang ini mereka berdiskusi didalam kamar inap Hanara, kecuali Salio dan Tirian pastinya.

Ervino mengelap tangan putih pucat Hanara dengan kain yang dibasahkan menggunakan ait hangat, telaten dan penuh hati-hati.

"Putri tidur kapan bangun, hm? Ervi masih nunggu kamu bangun." bisik Ervino ditelinga Hanara, dia mencium pelipis gadis itu lembut kemudian menarik diri.

Menatap wajah gadis yang menjadi pujaan hatinya, siapapun gadis ini, mau Hanara Dandelion atau Hanara Denloa, Ervino tak perduli.

Ervino mengetahui fakta bahwa jiwa Hanara bukanlah Hanara Dandelion, melainkan Hanara Denloa, dia tau itu dari Vion

Tapi Ervi gak perduli, yang pasti Ervino menyukai Hanara, sosok Hanara yang pendiam dulu maupun Hanara yang tegas dan bijak sekarang.

Ervino tetap menyukai nya. "Cepat bangun ya, kamu harus lihat perubahan disekitar kita, sangat damai dan penuh kebahagiaan."

Benar, kasus pelecehan seksual menurun drastis, angka kematian atas bunuh diri pun hampi mencapai 0,10 persen, sangat turun.

Tapi untuk kasus perampokan, nampaknya itu yang agak melonjak.

Ya gak papa sih, biar Polisi ada kerjaan.

"Kemarin aku dateng ke penjara, terus aku dengar Kalisa dan Salsa masuk rumah sakit jiwa, sementara Zelia dipukuli dipenjara khusus wanita, dan untuk Xervan..dia hampir depresi,"

Ervino kembali mengingat ekspresi wajah Xervan yang memilukan.

"Dipukuli terus menerus di penjara dan mendapatkan pelecehan disana, gelang pelindungan diri belum bisa menjangkau para narapidana, aku mencoba untuk memberikan kesana tapi ditolak."

Ervino terus berbicara, dia memang suka bicara pada Hanara selama 2 bulan ini, itu membuat rindunya pada Hanara agak membaik.

"Vin, sini deh, katanya mau diskusi." panggil Helvi dari arah sofa.

Ervino mengangguk, dia mengelus dahi Hanara lembut dan mengecupnya.

"Cepat bangun, gadisnya Ervi."

Yah, Hanara kan memang gadisnya.

...

BUAGH!

Tubuh kurus itu terpental ke sudut penjara, sekujur tubuhnya sakit, sepertinya ada tulang yang patah didalam sana.

Xervan menunduk, tak ada lagi air mata yang jatuh.

Dia hanya meratapi nasibnya, Hanara meratapi nasibnya.

"Aku...hanya mau balas dendam..selama hidup ku hanya diberi sengsara..dan begitu aku mencoba untuk merubahnya..malah orang lain yang menikmati kasih sayang mereka..hiks..aku cuma mau hidup bahagia.." Xervan meringkuk disudut sana.

Dia bisa menangis kala mengingat nasibnya, dia hanya mau merubah nasib buruknya yang selalu diperlakukan tak adil.

Tapi..semua malah kacau dan dia menjadi orang paling jahat karena membuat semua orang berpindah jiwa.

"Hiks..aku gak mau hidup lagi.."

"Aku capek..aku gak mau hidup lagi..aku gak mau..sakit..rasanya gak adil.." isakan Xervan terus terdengar, dan itu terkesan memuakan ditelinga teman satu sel nya.

Mereka mengambil besi disudut ruangan lalu mulai memukul Xervan lagi.

"Lo mau mati? Sini biar kami bantu."

Ya..setidaknya aku bisa bertemu dengan Mami disana, cuma mami yang sayang sama aku.

Xervan tak memberontak kala pukulan dia terima, dia pasrah dan memang dia tak mau lagi hidup.

Untuk apa dia hidup? Balas dendam nya tak berhasil, tak pernah mendapat kasih sayang dari keluarga maupun sekitarnya.

Tak bisa kembali ke tubuh aslinya, kini Xervan tak punya tujuan hidup lagi, lebih baik dia mati saja.

Toh, Hanara juga bisa ketemu sama jiwa Xervan disana, dia kan meminta maaf pada cowok itu karena masuk ke tubuhnya.

Dan semoga, crush nya itu memaafkannya.

Ya, Xervan itu adalah crush Hanara Dandelion sejak kelas 1 SMA, hanya saja dia selalu memendam itu semua.

Hanara merasa bersalah karena jiwa Xervan pergi sementara Hanara malah masuk ke tubuhnya.

"Ah..Aelion..si..bangsat..itu..masih..berkeliaran.." rintih Xervan dengan napas yang sesak.

Kepalanya sangat sakit, dia bisa merasakan darah mengucur dari kepalanya.

Semoga saja, aku terlahir di dimensi lain dan mendapat keluarga yang bahagia, dan disayangi banyak orang.

Keinginan Hanara hanya itu, dia mau hidup bahagia, tak ada yang lain.

🎗Bersambung🎗

Tenang aja Hanara Dandelion, kamu bakal lahir jadi seorang gadis yang memang wajahnya biasa aja, hanya saja dia disayangi semua orang.

Dia bahkan membuat roh menyukainya, dan kamu bakal nikah sama 15 orang pria yang begitu mencintaimu.

Hanara Dandelion, kamu akan disayangi seluruh anggota keluargamu, abang-abang yang sangat menyayangimu.

Harta melimpah, hidup penuh kebebasan, mendapat cinta dari semua orang.

Hanara Dandelion, kini saatnya kamu pergi dari dunia yang tidak ramah ini, selamat menjalani hidup penuh kebahagiaan, sebagai Rumi Gayatri.

Transmigration Dominant Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang