Hai, biasakan vote diawal tau diakhir chapter yaaa🏃
250 vote dan 60 komen🏃
><
Hari dimana semua terjadi, saat itu Hanara Dandelion sering membaca sebuah buku perihal dunia Paralel yang sebenarnya ada.
Hanara penasaran, dia ingin merubah nasibnya, Hanara mau pergi ke dunia paralel itu, dunia yang katanya ada diri kita yang lain.
Jadi Hanara mencoba untuk membuat segel yang tertera dibuku, dia membuat itu menggunakan darahnya sendiri.
"Begini kan pola nya." Hanara mengguman pelan, dia menggambar pola dilantai kamarnya yang putih.
Senyum bahagia terlihat diwajahnya, segel ini bisa terbuka ditengah hari atau tengah malam.
Dan sebentar lagi jam 12 siang, waktu dimana matahari berada ditengah tepat diatas kepala.
"Sebentar lagi-"
BRAK!
"Woi tolol! Ikut gue! Ngapain lo gambar-gambar kaya gitu hah!? Ajaran sesat lo kan?" Hanara diam tak menjawab, dia melihat Helvi berjalan masuk dan menjambak nya kuat.
"Akh!" Hanara mengerang sakit, tenaga Helvi sangat kuat.
Helvi menggeretnya ke kolam renang rumah, disana Galan dan Bagas menantinya dengan tatapan jijik.
"Tenggelamkan aja dah tuh cewek gak guna!" sinis Bagas.
Helvi mengangguk, dia melempar tubuh Hanara masuk ke dalam kolam 4 meter rumah mereka, dan Hanara gak bisa berenang.
Hanara merasakan tubuhnya lemas dan mulai tenggelam, tatapannya menggelap dan seolah disedot kedalam lubang hitam.
Gamang, Hanara merasa kosong dan tidak tau ada dimana, sekelilingnya sangat gelap.
"Aku belum mau mati, kalau ada kehidupan lain, biarkan aku hidup dan menjadi berguna."
Suara itu, suara seorang wanita, Hanara Dandelion bisa melihat sosok wanita berwajah mirip dengannya, tengah memejamkan matanya.
"Dia..mirip denganku." bisik Hanara kaget.
Setelah mengatakan hal itu, Hanara merasakan banyak suara yang masuk, tangisan, jeritan, desahan, sesak napas, lirihan dan sebagainya.
"A-apa..kenapa!? Kenapa banyak orang yang..berpindah.." Hanara melirih.
Apa segel yang dia buat berhasil!? Tapi kenapa malah seperti ini, kacau, semua berpindah disaat yang sama.
Bahkan teman satu sekolahnya juga ada di ruangan gelap itu.
"Xervan? Tunggu! Eh Vion mau kemana!? Tirian! Astaga Kalio! Salio! Tunggu jangan kesana!" Hanara panik.
Kenapa malah seperti ini!? Sampai dia merasakan tubuhnya terlempar kesuatu tempat dan napasnya seolah ditarik kuat.
"AKH!" Hanara membuka matanya, deru napasnya memburu cepat dan tak terkendali, Hanara melihat lampu kamar dan langit-langit kamar berwarna abu-abu.
Keringat mengalir membasahi tubuh Hanara, tubuhnya terasa aneh, Hanara gemetar hebat, dia langsung turun dari kasur dan berlari cepat menuju kamar mandi.
Dia membuka pintu kamar mandi dan langsung mematut diri dicermin, pupil matanya mengecil, wajahnya pucat pasi.
Dicermin itu, ada pantulan wajah Xervan..teman satu kelasnya, osis di sekolahnya.
"A-apa-apaan ini!?" jerit Hanara dengan suara berat milik Xervan.
Sialan! Kenapa malah kacau seperti ini!
....
Rasa benci menelusup kedada Xervan saat melihat wajah dan tubuh lamanya ada di kelas, auranya berbeda dan lagi..itu adalah tubuhnya!
Itu tubuhku, kenapa bisa, siapa yang masuk kesana!?
Hanara yang ada ditubuh Xervan menahan emosinya, dia menahan tangisnya kuat, itu tubuhnya.
Aku ada ditubuh Xervan, lalu Xervan sendiri ada dimana!?
Hanara sengaja berperilaku seperti biasanya, dia mendekati Hanara yang menguasai tubuhnya.
Sengaja, dia bertingkah seolah tertarik pada gadis itu, agar tau apa siapa gadis itu.
Dan diminggu pertama kejadian perpindahan jiwa itu, Hanara bertemu dengan cowok bernama Telaga dan ternyata jiwanya adalah Tirian.
Lalu Telaga mengajaknya menemui 4 orang gadis yang begitu Hanara melihatnya, dia bisa sadar jika ke 4 nya itu diisi jiwa teman sekelasnya.
"Vion!?" Xervan memeluk seorang gadis mungil bernama Viona, dan begitu dia menyebutkan nama Vion, Viona sontak menangis pilu.
Dia memeluk Xervan erat dan mengadukan semua yang Viona rasakan.
3 gadis lainnya, adalah Kalisa, Salsa dan Zelia.
"Ada apa ini? Kenapa kalian malah..masuk ke tubuh perempuan.."
"Lo tau gue siapa? Gue Kalio, dia Salio dan yang berambut wolfcut itu Telaga."
Xervan memijit dahinya pelan, pusing sekali rasanya, apasih ini maksudnya.
"Kamu..hiks..jangan tinggalin aku Hanara..kamu harus tanggung jawab! A-aku gak mau kaya gini terus huhuu aku gak mauu!!" tangisan pilu Viona menyentak hati Xervan.
Dia hanya bisa memeluk Viona agar gadis itu tenang.
Dan pemikiran untuk membalas dendam mulai muncul dipikirannya.
Sepertinya ada cara agar mereka bisa kembali ke tubuh mereka semula, yaitu dengan cara membunuh salah satu jiwa dari alam lain.
Dan Xervan menargetkan Hanara itu, Hanara yang ada ditubuhnya, dia harus membunuhnya agar semua kembali seperti semula.
🎗Bersambung🎗
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Dominant Girl [End]
Novela JuvenilDi dunia asalnya, perempuan tak lagi ditindas, perempuan bisa sejajar dengan laki-laki dalam hal materi dan kepintaran, perempuan bisa mendominasi sebuah hubungan dengan tenang. Para lelaki pun mulai sadar akan keberadaan perempuan yang tak sembaran...