Akhirnya setelah sekian lama, aku membuat cerita harem transmigrasi lagi muahahahahhaha.
Dari awal aku bilang, cerita ini penuh dengan konflik berat, tentang budaya patriaki dan mungkin bisa menyinggung beberapa kelompok.
200 vote 100 komen gas🏃
><
Hanara menyugar pelan rambut hitam kebiruannya, dia menggeleng melihat bagaimana para siswi itu terbaring lemah setelah dilecehkan para siswa disana.
"Wah siapa nih? Cantik banget, seksi lagi, masih perawan gak?"
Dahi Hanara mengernyit jijik, di dunia asalnya keperawanan perempuan adalah hal yang sensitif, siapapun yang berani menanyakan hal itu akan dikenakan hukuman.
Hanara menyeringai, sepertinya dia harus mengajarkan mereka semua cara memperlakukan dengan baik dan benar.
Dan Hanara juga harus mengubah cara pandang para perempuan ini bahwa mereka bisa lebih dari para lelaki.
Bahwa mereka punya pontensi lebih dari sekedar budak seks bahkan diluar ikatan pernikahan seperti ini.
"Wah siapa ini yang bicara? Jelek sekali, sudah jelek sok lagi, apa kau masih perjaka? Atau tidak? Ups..perjaka apa perjaka tuh."
Sekelompok pria itu geram, kurang ajar, seharusnya gadis itu menangis dan memohon pada mereka, bukan malah tersenyum miring dan membalas ucapan seperti ini.
"Gak usah sok berani deh, paling ntar lagi lo bakalan nangis dibawah gue." ceplos yang lainnya.
Hanara tertawa sembari menggeleng pelan.
"Lawak sekali ya, baiklah, mari aku ajarkan menjadi anak yang baik itu bagaimana." Hanara mengeluarkan cambukan dan alat kejut listrik dari balik rok sekolahnya.
Menyeringai dengan kedua mata tajamnya yang indah.
"Ayo, maju sini." tantang Hanara.
Untung saja di dunia asalnya, Hanara ini adalah pemegang sabuk hitam Taekwondo, tak ada yang berani menyenggolnya jika masih mau hidup damai.
Dan sepertinya, di dunia ini Hanara akan menggunakan ilmu taekwondo nya demi mendisiplinkan banyak orang.
Dia harus mendisiplinkan laki-laki di sekolah ini dulu, agar mereka tak semena-mena.
🎗Bersambung?🎗
Ayo vote dan komen🏃
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Dominant Girl [End]
Fiksi RemajaDi dunia asalnya, perempuan tak lagi ditindas, perempuan bisa sejajar dengan laki-laki dalam hal materi dan kepintaran, perempuan bisa mendominasi sebuah hubungan dengan tenang. Para lelaki pun mulai sadar akan keberadaan perempuan yang tak sembaran...