🎗TDG-34🎗

8.1K 1.3K 24
                                    

Hai, biasakan vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote 50 komen gas update lagi🏃 JANGAN ADA YG KOMEN NEXT.

><

Hanara sudah mulai membaik, dia sudah bisa duduk dikasur walau kepalanya terkadang akan berdenyut nyeri.

Tak ada gangguan yang terjadi akibat pemukulan itu, Hanara baik-baik saja.

Saat ini dia lagi dijagain sama Salio dan Algam, keduanya lagi asik main uno dilantai, Hanara hanya menonton saja.

Dia masih belum diizinkan pulang, masih harus pemulihan dulu.

"Oh ya, buku itu mana? Masih Ervi simpan?" tanya Hanara pada kedua cowok dibawah, mereka berhenti bermain kemudian mendongak menatap Hanara.

"Ooh buku segel itu?"

"Iya."

"Ada di mansion Ervino, tapi gak disini, jauh banget mansionnya."

"Aa begitu, kapan kira-kira bakal dibawa sama Ervino?"

Salio mengedikan bahunya pelan "Gak tau, nanti aja tanya sama Ervino langsung."

"Dia dimana?"

"Lagi sekolah."

"Terus kenapa kalian gak sekolah?"

"Males ah, udah pernah sekolah di dunia asal kita, aku jadi malas sekolah lagi." ceplos Algam, dia memang malas sekolah karena merasa dia sudah pintar.

Toh orang tua dari Algam tak mempermasalahkannya, yang penting Algam gak pacaran apalagi sampai berhubungan badan diluar pernikahan.

Hanara menghela napas pelan, dia kembali menidurkan diri dikasur dan memejamkan matanya, mending dia tidur aja.

Ervino pulang sekolah masih 4 jam lagi, masih lama pastinya.

....

"Hana, bangun cantik, makan siang dulu." Hanara bisa merasakan sentuhan lembut didahinya, perlahan dia membuka mata dan melihat senyum hangat Bagas ada diatasnya.

"Bang Bagas udah pulang kuliah, mana Helvi?" Hanara mengucek pelan matanya. Dia dibantu Bagas untuk duduk .

Bagas mengelus rambut Hanara pelan kemudian mencium dahi adik perempuannya itu, mencubit pipinya lalu mengelusnya lagi.

"Helvi masih di sekolah."

"Mana Salio sama Algam?"

"Mereka izin pulang pas abang datang, katanya mereka harus ngerjain sesuatu."

"Aaa begitu." Bagas mengangguk, dia meraih nampan dimeja lalu membuka menu makan siang rumah sakit hari ini.

Ayam asam manis, sayur-sayuran rebus, nasi dan buah anggur.

"Ayo makan, baru boleh tidur lagi ya."

"Heem, Galan mana?"

"Dia lagi terapi sama Papi."

"Ooh." sepi, tak ada percakapan lagi karena Hanara fokus mengunyah dan menyelesaikan makan siangnya.

Bagaimana kabar Xervan ya? Terus kabar Kalisa, Salsa dan Zelia, Hanara jadi penasaran dengan keadaan mereka.

Semoga mereka baik-baik saja disana, saat dibawah alam sadarnya, Hanara sempat bertemu dengan Xervan.

Jiwa asli Xervan begitu lugu, dia saja tak tau kenapa dia bisa meninggal, karena katanya dia hanya tidur seperti biasa namun setelah dia bangun dia sudah disana.

Tak ada ditubuhnya lagi, Hanara jelas gak mau bilang alasannya, takut nanti Xervan ngamuk karen tau tubuhnya dicuri sama Hanara dandelion.

Kini Hanara mulai merasa bosan, dia tak mengerjakan apapun, tak dibiarkan keluar untuk sekedar jalan-jalan.

Hanara bosan, dia lebih suka sibuk dengan berbagai rencana ketimbang duduk manis seperti boneka, Hanara tak biasa tak mengerjakan apapun.

"Eum, mending nulis cerita aja sih." dan itu pilihan terakhir Hanara, dia meraih ponselnya dinakas guna mengunduh aplikasi menulis.

Disaat seperti ini, menulis bisa membantunya menghabiskan waktu seharian, daripada Hanara planga-plongo gak jelas kan.

"Buku itu harus segera dibakar sih, kalau gak bakal jatuh ke tangan yang salah lagi." gumam Hanara.

Hanara gak tau buku itu didapat darimana, itu hal yang Hanara bingung kan sampai sekarang.

Apa tak masalah jika buku itu dibakar? Hanara takut saja suatu saat buku itu diperlukan lagi.

Semisal mereka mereka ke dimensi lain demi mengubah sosialitas disana kan, bisa aja mereka gunain segel dibuku itu.

"Ah gak usah lah, ntar kasusnya sama lagi kaya Hanara Dandelion, mending buku itu dikubur aja." daripada dibakar.

Hanara takut kalau suatu saat ada hal buruk, buku itu menyimpan banyak segel untuk puluhan gerbang dimensi, kalau jatuh ke tangan yang salah, maka tatanan dimensi di Universe mana pun akan berantakan.

Hanara bingung sendiri jadinya.

🎗Bersambung🎗

Transmigration Dominant Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang