Hai, jangan sepi ya disini, mohon partisipasinya oke? Karena lapak ini gak fokus ke romance-romance doang, banyak hal yang bakal dibahas disini.
Pembunuhan, kriminalitas, sosialitas, hak dan banyak lainnya.
Jadi, ayo tekan vote sebelum dan sesudah membaca❤
250 vote dan 80 komen bisa?
><
Bisa dilihat banyak perubahan besar sehari setelah Hanara memberikan gelang serta alat kejut listrik, sekolah yang biasanya hanya tercium aroma sprema, kini tak lagi.
Banyak guru meng apresiasi kinerja serta rencana Hanara, anggota Osis dan KomDis mendapat kembali kepercayaan para Guru.
Hari ini, semua terlihat bahagia bagi para siswi, gelang yang Hanara berikan menjadi bukti jika sekarang mereka sudah dilindungi.
Senyum ceria dan tawa bahagia para siswi terdengar setiap kali Hanara lewat, begitu juga banyak yang menyapa nya.
"Selamat pagi Hana~"
"Pagi Stevia."
Hanara memberikan senyum ramah lingkungannya, dia melambai pelan saat ada siswi yang menyapa nya dari jauh.
Helvi disebelahnya tampak bangga sekali, Papi dan kedua saudara nya juga bangga saat Helvi menceritakan apa yang Hanara lakukan.
"Kakak populer yah." puji Helvi.
Hanara mengibas tangannya pelan.
"Gue gak perduli sama popularitas, yang terpenting perempuan disekitar gue gak tertindas lagi."
"Keren, andai kita bukan saudara."
"Mau apa lo?"
Helvi menggeleng ribut, dia hanya memberikan cengiran saja, mana mungkin dia berkata ingin memacari kakaknya jika saja mereka bukan saudara kandung.
Memang para siswi yang terlihat bahagia, sementara para siswa pundung, mereka harus menahan hasrat gila mereka untuk menyetubuhi para siswi.
Karena kini mereka tak bisa lagi, sudah ada larangan tertulis bahwa para siswa dilarang menyentuh para siswi tanpa seizin mereka.
Dan akan di DO jika mereka berani melanggarnya.
Walau mereka sangat membenci Hanara, tapi mereka tak berani melakukan hal buruk pada Hanara, pawangnya banyak.
Helvi berjalan ke kiri karena kelasnya kan ada di area kelas 10.
Hanara berjalan sedikit lagi menuju kelasnya, begitu masuk, sapaan langsung terdengar.
"Selamat pagiiii Hanaaaaaaa."
Hanara tersenyum manis begitu masuk kelas dan mendapat sapaan dari Tirian, cowok manis itu sekelas dengannya.
"Pagi Tirian~" Tirian memeluk lengan Hanara dan mendusel ria diceruk lehernya.
Tatapan iri bisa Tirian rasakan dari beberapa titik di kelas.
"Hana, aku bawa sarapan, kamu mau?" tawar Vion ceria, senyum indahnya terulas jelas.
Hanara mengangguk. "Tentu-"
"Hana, gue bawain lo ini." Hanara menoleh kearah Ervino yang meletakan paper bag dimeja Hanara, lalu pergi tanpa menunggu balasan Hanara.
Pipinya memerah malu.
"Apa ini.." belum juga keterkejutan Hanara selesai, dia kembali mendapat sesuatu.
"Hanara, ini dari gue dan cewek di kelas ini, makasih atas perubahannya, gue sangat bersyukur."
Hanara hampir meneteskan air mata, melihat wajah-wajah ceria teman sekelasnya, membuat Hanara merasa dia menjadi orang yang berguna.
Seperti keinginan Hanara, dia mau hidup menjadi orang yang berguna dan sekarang berhasil.
Jerven, Aelion, Kalio, Salio, Xervan dan Ervino mendengus geli melihat binar bahagia dikedua mata Hanara.
"Besok kita ke SMA Cakrawala? Harus membantu osis mereka merubah peraturan juga kan?" tanya Kalio.
Xervan mengangguk, ada 5 sekolah yang harus mereka datangi, merubah peraturan disana, karena disana tak ada sosok penggerak seperti Hanara.
Jadi, mereka lah yang harus bergerak dan membantu Osis serta KomDis mereka agar perubahan terjadi.
🎗Bersambung🎗
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Dominant Girl [End]
Fiksi RemajaDi dunia asalnya, perempuan tak lagi ditindas, perempuan bisa sejajar dengan laki-laki dalam hal materi dan kepintaran, perempuan bisa mendominasi sebuah hubungan dengan tenang. Para lelaki pun mulai sadar akan keberadaan perempuan yang tak sembaran...