Jeongin melirik jam tangannya yang menunjukan hampir pukul 12 siang. Sebentar lagi makan siang namun pemotretan Hyunjin masih belum selesai padahal pemuda itu masih memiliki jadwal lain.
Pandangan nya yang semula menatap jam tangan kini berpindah pada sosok Hyunjin yang tengah bergaya bersama seorang penyanyi wanita yang cukup digandrungi. Wanita itu setahu nya merupakan seorang soloist sekaligus pemain film dengan bayaran tinggi.
Bisa dilihatnya Hyunjin hanya berekspresi seadanya ketika fotografer menyuruh nya untuk lebih mesra membuat chemistry.
"Gua mencintai Jisung"
Lagi-lagi ucapan Hyunjin semalam berhasil memasuki gendang telinga nya. Sebelum datang kesini guna menyusul Hyunjin dan memantau kerja pemuda itu. Jeongin hampir menerobos lampu merah jika bukan karena klakson orang dibelakang nya.
Telat saja mengerem Jeongin sudah dapat dipastikan sudah beda alam. Jeongin jadi merinding sendiri jika membayangkan nya.
"JEONG"
Kepala yang entah sejak kapan tertunduk kini terangkat memandang lurus kearah Hyunjin yang nampak sudah mengenakan pakaian nya yang tadi ia kenakan sebelum pemotretan. Loh sejak kapan pemotretan nya selesai?
Berapa lama Yang Jeongin melamun?
"Ah udah?" Tanya Jeongin sembari melemparkan sebuah senyuman yang dibalas oleh Hyunjin tak kalah lebar. Tumben.
"Gua mau makan siang di apartement Jisung ya"
Senyuman Jeongin luntur seketika, ia berdeham sembari merubah ekspresi wajahnya lantas menggelengkan kepalanya pada Hyunjin.
"Kalo lo mau makan siang sama Ryujin mungkin gua bakal iyain karena jaraknya dekat tapi ini Han Jisung??"
Hyunjin mengedikan bahu nya. "Gua yakin cuman 30 menit an"
Jeongin menghela nafas. Jemari tangannya segera naik untuk mengurut pangkal hidung.
"Cuman? 30 menit itu waktu Hwang" Jeongin bingung bagaimana cara mencari alasan agar Hyunjin tidak usah pergi.
"Ayolaaah, gua kangen dia. Lo sebagai temen gua masa mau biarin gua nyerah gitu aja ngejar cinta gua" Hyunjin dan segala rengekan juga aegyo nya.
Jeongin memutar bola matanya malas mendengar nada menggemaskan yang Hyunjin keluarkan, ekspresi si pemuda dibuat se menggemaskan mungkin.
"Yaudah, tapi jam 1 lo harus udah ada di lokasi syuting"
Wajah Hyunjin langsung cerah seketika, ia mengangguk riang sembari bergelayut manja pada tangan Jeongin.
"Aaa sayang deh, lo temen terbaik gua"
Jeongin mendengus.
Teman ya? Padahal Jeongin sudah bertahun-tahun menemani Hyunjin dari nol, mendukung Hyunjin dan selalu ada untuk Hyunjin namun pria itu malah menganggapnya hanya sebagai teman?
Jeongin pernah membaca sesuatu di sebuah novel. Katanya kesetiaan, kesabaran dan cinta bisa membuahkan hal sama, namun nampaknya hal itu tak berlaku untuknya.
Yang ia berikan pada Hyunjin hanyalah ke sia-sia an yang Jeongin sesali namun tak ingin kehilangannya.
Ia menyesal mencintai Hwang Hyunjin, namun ia tak mau kehilangan nya juga. Jadi Jeongin harus apa?
┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)
Coba tebak apa hal yang Jisung tak sukai selain dimarahi oleh Chan dan changbin. Yup, serangga dan Hwang Hyunjin yang kini tengah tersenyum manis di ruang tengah apartement nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAYKIDS LOVE STORY2; 애 (OH) [✔️]
Fanfiction[lanjutan dari Book pertama Skz Love story; 30 days] Han Jisung pikir dia tahu dan sombong seolah-olah tahu segalanya. Pada akhirnya, itu semua hanyalah omong kosong. #pair Chansung ft Hyunsung