໒ིׅᏊˊ•⌔•ˋᏊ ྀ꒱::Tiga puluh sembilan ִ۟⋆

309 34 7
                                    

Minho pulang dalam keadaan setengah mabuk ke apartement, cara berjalannya masih sedikit sempoyongan yang membuat nya harus memegang dinding sebagai penahan berat tubuhnya yang oleng dan beberapa kali tersandung kakinya sendiri.

Ia membuka pintu apartement nya dan menutupnya, langkahnya yang semula membelakangi ruangan untuk menutup pintu kini ditarik berbalik dengan punggung yang didorong menghantam pintu.

Minho mengernyit kala pusing menyerangnya, ia mendongak melihat siapa yang baru saja membalikan tubuhnya. Dan didepannya berdiri Bangchan dengan tatapan tidak bersahabat nya.

"Kenapa?" Tanya Minho yang tak mampu menanyakan pertanyaan lainnya, kepalanya terlalu runyam untuk menanyakan hal lebih berbobot.

"Darimana?" Tanya Bangchan balik yang membuat Minho memegang kedua tangan Bangchan yang masih berada dibahunya.

Lm"Bar" Jawab Minho sembari melepaskan tangan Bangchan dari bahunya. "Nanti aja kalo mau ngusir"

Minho bersiap berjalan pergi meninggalkan Bangchan, Bangchan berbalik mengejar Minho lalu menarik tangannya dan menyudutkan Minho ke dinding dengan tangan yang menggenggam erat pergelangan tangan sang pemuda.

"Ada apa?" Tanya Minho bingung, seharian ini perasan dia belum berbuat hal aneh.

"Lo cinta sama gua kan?" Tanya Bangchan, Minho diam beberapa saat lalu menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Memang itulah jawabannya dan tak akan pernah disangkalnya.

"Jika begitu"

Kedua mata Minho melebar tatkala sebuah bibir menempel begitu saja pada belah bibirnya, tidak hanya sekedar diam namun juga melumat nya dengan intens membuat Minho yang tengah mabuk jadi hilang akal.

Merasakan balasan dari Minho Bangchan melepaskan pergelangan tangan Minho yang kemudian mengalung pada lehernya, Ia menarik pinggang Minho merapat kearah tubuhnya dan memperdalam ciuman.

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

Felix melangkahkan kakinya begitu lunglai ketika Jisung menarik tangannya menuju pintu apartement 3racha, katanya Jisung mau membuatkan sup rumput laut sebagai hadiah karena kondisi Hyunjin perlahan mulai stabil.

Felix sebenarnya enggan, namun mengingat jika Jisung tidak bisa memasak memaksa Felix mengikuti langkah si tupai ke apartemen yang memang jaraknya lebih dekat dengan rumah sakit dibanding rumah Changbin.

CKLEK

Pintu Apartemen terbuka memperlihatkan sebuah suasana yang, err bagaimana Felix harus gambarkan? Berantakan dengan beberapa pakaian berceceran diatas lantai dan dua orang pemuda tengah bercumbu ria diatas sofa.

Felix sudah berekspektasi hal ini akan ia saksikan namun tetap saja cukup mengejutkan untuknya. Perbedaan reaksi nampak terlihat dari Jisung yang menutup mulutnya terkejut.

Hadir sebuah denyut nyeri pada dadanya yang membuat air mata mampir menggenang di pelupuk matanya, tidak, Jisung harus menahan nya.

"Ehrem" Felix berdeham mengambil alih perhatian kedua orang yang telah dikelilingi oleh kabut nafsu tersebut. Bangchan dengan segera menoleh dan melebarkan kedua bola matanya melihat kehadiran Jisung.

Minho memutar bola matanya malas menahan decakan. Kenapa orang-harus mengganggunya disaat seperti ini? Seperti itulah Gumamannya dalam hati.

"Aku permisi " Kidung menggaruk tengkuknya, entah mengapa ia tak ingin melihat pemandangan menyakitkan ini semakin lama.

Jisung segera melangkah pergi sedangkan itu Felix hanya diam memandang punggung Jisung dengan tatapan seolah mengatakan. 'Nahkan runyam'.

Bangchan segera melepaskan diri dari Minho dan menghampiri Felix, rencana nya adalah mengejar Jisung namun dengan cepat Felix menghalangi pintu.

STRAYKIDS LOVE STORY2; 애 (OH)  [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang