໒ིׅᏊˊ•⌔•ˋᏊ ྀ꒱::Dua puluh satu ִ۟⋆

292 36 12
                                    

Jisung menghela nafasnya entah untuk yang ke berapa kali nya, entahlah Jisung malas menghitung ulang seberapa sering ia menghela nafas hari ini. Ia menyandarkan punggung pada kursi cafe dengan mata yang menatap kearah langit-langit.

Ia sendirian di cafe dan ia begitu bosan, ia sama sekali tak minat mengerjakan pekerjaan nya yang sudah menumpuk jadi ia meninggalkan pekerjaan nya begitu saja. Walau Chan selalu mengerjakan pekerjaan mereka Jisung tetap mempunyai bagian dalam pekerjaan yang tetap harus ia kerjakan.

Ngomong-ngomong soal Bangchan, pria itu tadi izin pergi bersama Minho sebagai permintaan maafnya akibat kejadian yang Jisung sendiri tak tahu kejadian apa.

Tadinya ia ingin mengajak Hyunjin menemani nya menghabiskan waktu untuk sekedar menemani nya makan, namun lagi-lagi ia mengurungkan niatnya. Hyunjin pasti sibuk mengingat profesi pemuda itu merupakan seorang idol yang tengah naik daun.

Tak tahu saja Jisung, Hyunjin rela meninggalkan pekerjaan nya jika itu Jisung yang meminta nya.

"Huhh ngapain ya enaknya" Jisung bermonolog, sudut matanya terarah pada piring yang berisi sepotong Cheesecake yang belum sepenuhnya ia habiskan, biasanya ia amat semangat memakan nya namun sekarang bahkan makanan itu tak mampu membuatnya bernafsu.

"Permisi?" Jisung menoleh kearah seorang gadis muda yang nampak manis, ia tak begitu mengenal orang tersebut.

"Dengan Han Jisung 3Racha kan?" Tanya gadis, Jisung mengangguk sebagai jawaban membuat senyuman gadis itu mengembang. Ia segera mengisi kursi kosong didepan Jisung tanpa meminta izin terlebih dahulu.

"Aku mengenalmu, kau terkenal sekali akibat gosip gay itu" Gadis itu berceloteh tanpa perlu Jisung bertanya. Pemuda itu hanya bisa tersenyum canggung karena tak tahu harus berekspresi seperti apa.

"Han-ssi itu rumor benar? atau hanya ingin cari perhatian saja sama publik melalui Hyunjin?"

Dahi Jisung mengernyit tatkala mendengar ucapan sang perempuan yang menurutnya sangat tak sopan, bahkan seolah merendahkan nya.

"Oh apa kau berdandan? Jadi apa kau mau menggoda siapa untuk mencari perhatian lain?"

Kedua tangan Jisung perlahan terkepal, amarah menghampiri nya ketika telinga nya mendengar celoteh tajam dari belah bibir sang perempuan.

"Lihat badan mu, pendek, gendut, banyak luka dan sosok sepertimu percaya diri akan di lirik Hyunjin? Hahaha kau pasti sedang bermimpi"

Jisung memejamkan mata nya, geram rasanya ketika gadis itu nampak lancar sekali berbicara tanpa hambatan didepan Jisung.

"Pantas saja Seo Changbin memilih keluar, kamu memang terlalu menyusahkan"

Plakk

Kedua netra gadis itu melebar merasakan panas pada pipi kiri nya akibat tamparan dari tangan Jisung. Pemuda itu nampak menetralkan nafasnya menandakan Jika ia masih menahan kendali tangan nya agar tak menggunakan tenaga penuh.

Perempuan itu menatap Jisung tanpa berkedip, sorot tak terima nampak jelas terlihat di matanya. Tangan nya dengan segera meraih minuman susu coklat yang masih penuh milik Jisung dan tanpa peringatan.

Byuuur

Susu dalam gelas disiram nya ke wajah Jisung dan dengan cepat melemparkan gelas tersebut ke lantai membuat suara pecahan nya bergema nyaring mengalihkan perhatian pengunjung cafe yang tak begitu ramai.

Suara itu berhasil mengejutkan Jisung, membuat jantung Jisung berdetak begitu cepat dan pupilnya bergerak resah. Keringat dingin nampak hadir di dahinya bahkan ia bisa merasakan jika tubuhnya kini bergetar hebat.

"AKHH" Jisung menjerit terkejut ketika kuku-kuku cantik sang perempuan terasa menekan pergelangan tangan nya ketika tangan mungil sang gadis menarik pergelangan tangan nya, memaksa Jisung untuk berdiri.

SREEET

Kejadian nya begitu cepat bahkan Jisung sendiri tak bisa memprediksinya. Kedua mata Jisung melebar ketika tubuhnya hendak jatuh akibat dorongan sang wanita menuju pecahan gelas dilantai, Jisung memejamkan matanya pasrah menerima apa yang akan menimpanya.

Hup

"Akhh" Ringisan terdengar dari belah bibirnya, kedua matanya terbuka dengan lapisan tipis kaca bening menggenang di pelupuk mata nya. Tubuhnya tidak jatuh ke pecahan kaca, seseorang menahan nya tepat waktu namun tidak dengan tangan kiri nya yang sudah lebih dulu bertemu pecahan kaca.

Darah nampak terkumpul bahkan menetes akibat lumayan dalamnya luka dari serpihan kecil pecahan gelas tersebut. Suasana hati Jisung yang mulai jatuh selayaknya kaca yang pecah dilantai. Ringisan kini tergantikan dengan isakan.

"Han Jisung?" Seungmin si penolong nampak segera mendudukan Jisung di kursi, menatap kondisi Jisung yang terlihat syok berat. Tangan nya ia gunakan untuk mengusap surai Jisung yang basah karena tadi terkena susu coklat.

"Pergelangan tangan lo luka, kita ke rumah sakit ya?" Tanya Seungmin ketika melihat tangan Jisung yang mengeluarkan darah. Namun Jisung menggelengkan kepalanya.

"Pulang, mau Bang Chan" Jisung bersuara dengan nada bergetar, Seungmin nampak menatapnya kasihan lalu mengalihkan perhatian pada sekitarnya.

Mata Seungmin menajam kearah gadis tadi yang nampak bergetar ketakutan, gadis itu memilih untuk segera berlari pergi meninggalkan tempat tersebut. Seungmin menghembuskan nafasnya sembari menatap cafe yang nampak hening menatap kearah mereka.

"KALIAN NGAPAIN TOLOL? BERSIHKAN GELASNYA SAMA BAWA P3K BURUAN" Jerit Seungmin kesal yang mampu membuat seisi cafe ketar-ketir dibuatnya.

Ia mengalihkan perhatian kearah Jisung, lalu memeluk tubuh Jisung. Bersyukur sepatu nya tebal jadi ia tak terkena pecahan kaca.

"Tunggu sebentar ya, sesudah ini kita ke Bangchan" Gumam Seungmin dengan nada lembut.

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

Bangchan dengan terburu memasuki apartement meninggalkan Minho yang melangkah sendu dibelakang nya. Ia sudah ber ekspektasi tinggi menghabiskan waktu bersama Bangchan namun semuanya kacau.

Ia jadi belajar untuk tak menaruh ekspektasi berlebihan, saat tak berjalan sesuai keinginan itu sangat mengecewakan bahkan Minho sendiri tak tahu harus menyalahkan siapa.

"JISUNG" Bangchan dengan cepat memeluk Jisung yang tengah terduduk diatas sofa ditemani Seungmin, pemuda itu memilih untuk menyingkir ke sofa lainnya membiarkan Bangchan duduk di tempatnya barusan.

"Seungmin apa yang terjadi?" Tanya Minho membuat Seungmin mengalihkan pandangan kearahnya.

"Gua gatau, pas gua dateng dia lagi di kasarin orang" Jawab Seungmin seadanya.

"Pergelangan tangan nya luka kena pecahan kaca, jangan sampe basah dulu. Tapi keseluruhan kondisi nya baik-baik aja" Jelas Seungmin. Ia melanjutkan. "Dan mentalnya tergunjang"

"Bangchan, ajak Jisung istirahat ya dia terus bilang mau lo" Ujar Seungmin.

Bangchanmenganggukdia mengangjat tibuh Jisung bridal style lalu membawa Jisung menuju kamarnya berada. Meninggalkan Seungmin dan juga Minho berdua.

"Seungmin boleh minta tolong gak?"

Seungmin memandang Minho bertanya, yang dipandang menatapnya serius.

"Tolong cari tahu siapa yang udah mencelakai Jisung"

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

STRAYKIDS LOVE STORY2; 애 (OH)  [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang