໒ིׅᏊˊ•⌔•ˋᏊ ྀ꒱::Delapan belas ִ۟⋆

274 31 16
                                    

Jisung mengerang, bosan melanda nya tatkala yang bisa ia lakukan hanyalah bermain dengan beberapa hewan sakit di klinik milik Minho, sedangkan Minho sendiri tengah sibuk mengecek setiap hewan yang ia rawat.

Setelah sarapan pagi Bangchan menitipkan Jisung pada Minho karena dirinya dan Changbin akan membahas hal penting yang ia sendiri tak tahu apa itu. Dan disinilah sekarang Jisung terdampar.

Hyunjin juga bilang dirinya ada jadwal jadi Jisung tak bisa meminta Hyunjin menemani nya jalan-jalan. Sungguh, menderita sekali tupai manis kita ini.

Minho yang baru selesai memeriksa setiap hewan yang ada di kliniknya nampak menghentikan langkah kala melihat Jisung yang tengah berjongkok sembari bergumam entah apa dengan seekor kucing yang tengah tertidur dikandang nya. Yang ia bisa tangkap hanya keluhan pemuda manis itu mengenai seberapa bosannya ia saat ini.

"Mau jalan-jalan?" Tanya nya membuat atensi Jisung merapihkan seketika, binar nya terlihat sangat cerah seolah baru saja menemukan permata didalam pasir.

"AYO, TAMAN YUKK, ATAU CAFE BELI CHEESECAKE?"

Minho tertawa melihat betapa bersemangat nya Jisung, "Cafe beli Cheesecake lalu makan nya di taman aja mau?"

Jisung mengangguk cepat, ia lantas berdiri dan segera menghampiri Minho sembari berseru "Mau" dengan suara cempreng nya.

Minho terkekeh, ia melepaskan jas putihnya dan menaruh stetoskop di saku jas. Meraih dompet dan segera mengusak surai Jisung.

"Yaudah ayo "

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

Jadwal? Jadwal apa yang Hyunjin maksud pada Jisung? Diri nya memang memiliki jadwal namun ia lari dari tanggung jawab pekerjaan nya itu hanya demi bisa kabur ke rumah pasangan muda Seo Changbin dan Seo Felix. Bahkan Jeongin pun tidak tahu ia pergi kesini.

Dirinya merupakan public figure paling bandel dan menyusahkan, sialnya agensi saja tidak bisa berbuat banyak karena Hyunjin merupakan aset yang lumayan berharga. Segala hal menyangkut Hyunjin sangat berpengaruh pada saham perusahaan itulah alasan mereka pasrah-pasrah saja menghadapi tingkah laku absurd sang idol.

Bangchan yang tengah menyesap teh buatan Felix hanya melirik Changbin yang juga nampak cuek meminum kopi hitam nya. Sang istri Seo Felix tak mau urus campur dengan masalah brother complex Changbin dan Bangchan jadi dirinya lebih memilih nonton drakor di kamar.

Hyunjin gemetaran mengambil brownie buatan Felix diatas piring yang ada di meja ruang tengah milik pasangan muda Seo yang sangat lega dan mewah. Bukan, bukan karena ia merasa kecil atau rendah diri namun itu semua karena suasana hening yang melingkupi ketiga pria ini.

"Hyunjin" Panggil Changbin yang langsung dihadiahi atensi oleh Hyunjin. "Lo mending buka mulut? atau mau gua buat bisu seumur hidup?"

Hyunjin menelan ludahnya, Seo Changbin lebih mengerikan dari Bangchan. Next level nya kesetanan Bangchan ada di Changbin dan Hyunjin benar-benar was-was takut dijadikan samsak tinju oleh pemuda bertubuh tegap tersebut.

"O-ok, tujuan gua disini tuh. Gua mau izin berteman sama Jisung, gua janji ini hanya teman karena gua juga sadar diri gak pantas jadi pacar Jisung" Ujar Hyunjin mencoba menetralkan suara nya agar tidak terdengar menciut.

"Tanggapan anda NgabChan?" Tanya Changbin yang sukses mendapat lemparan sendok teh dari Chan, untungnya Changbin pintar menghindar.

"Bangchan, yang sopan sama yang tua" Tegur Bangchan, dirinya kesal padahal niatan nya tadi ingin terlihat keren namun Changbin malah memancing jiwa reog nya.

"Udah tahu tua masih aja jomblo, nikah kek sana sama Jisung" Changbin tergelak di akhir ucapan nya tanpa menyadari jika Hyunjin tengah menggigit bibir bawahnya tatkala indera pendengaran nya berhasil menangkap nama Jisung dari bibir Changbin.

"Masih kecil Jisung, tahun depan gua nikahin" Jawab Chan sembari mendengus. Ia mengalihkan pandangan pada Hyunjin yang hanya diam.

"Well, Gua sih gak masalah lo mau temenan sama Jisung, lo sendiri bin?" Tanya Bangchan melirik Changbin yang mengangkat bahu nya acuh tak acuh.

"Silahkan saja, tapi kalo dia berani nyakitin Jisung sesuai omongan dia sama Bangchan" Changbin menghentikan ucapan nya, matanya menajam kearah Hyunjin. "Burung lo yang jadi taruhan nya"

Hyunjin menyandarkan punggung nya sembari tersenyum lebar, pandangan nya menerawang dengan isi fikiran yang terus mengatakan. "Mampus gua"

Sedangkan itu Changbin dan Bangchan nampak ber tos ria entah karena apa, keduanya tersenyum layaknya psikopat yang baru saja menemukan mangsa nya.

Poor untuk Hwang Hyunjin.

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

Seungmin meregangkan tubuhnya sembari terus melirik Jeongin yang tak henti-henti nya mengomel karena lagi-lagi dirinya kena marah atasan akibat Hyunjin yang kembali berulah dengan kabur dari jadwalnya. Bukan hanya itu banyak juga yang  memarahi Jeongin karena tingkah Hyunjin yang suka kabur-kaburan belakangan ini.

"Kenapa sih Bang Hyunjin nyusahin banget" Omel Jeongin entah beberapa kalinya sembari menyesap americano nya yang Seungmin sendiri tak tahu sejak kapan pemuda itu menyukai minuman yang menurutnya memiliki rasa aneh tersebut.

"Kalo emang nyusahin kenapa lo bertahan?" Tanya Seungmin membuat Jeongin menghentikan acara menyesap americano nya, ia menghela nafas.

"Terus kalo bukan bertahan gimana cara gua buktikan sama Bang Hyunjin kalo gua lah yang selalu ada buat dia" Ujar Jeongin membuat Seungmin mengangguk.

"Tapi dia gak melihat pembuktian lo jadi apa yang coba lo buktikan?" Tanya Seungmin lagi yang mau tak mau membuat Jeongin terdiam. Ia mengalihkan pandangan nya mencoba menolak untuk bertemu pandang dengan Seungmin.

Kring

Suara bel pintu cafe mengalihkan atensi Jeongin, dia bisa melihat siapa yang baru saja memasuki cafe. Han Jisung bersama Lee Minho.

Dia bisa melihat bagaimana ceria nya seorang Han Jisung yang menarik-narik tangan Minho sembari sedikit melompat memaksa Minho agar berjalan lebih cepat.

Menggemaskan, siapa pun pasti akan berfikiran sama dengan Jeongin tatkala melihat tingkah laku Jisung. Pantas saja semua orang menyukai Han Jisung sendari dulu.

"Tapi dia gak melihat pembuktian lo jadi apa yang coba lo buktikan?"

Perkataan Seungmin beberapa saat lalu terngiang begitu saja di fikiran Jeongin yang mau tak mau membuat nya menunduk dengan pandangan terluka.

Dia yang bertahun-tahun menemani Hyunjin saja di acuhkan oleh Hyunjin, tidak dilirik sama sekali lalu dengan percaya diri nya ia berfikir bisa bersaing dengan seorang Han Jisung?

Omong kosong apa yang coba Jeongin buktikan sebenarnya? Jeongin pun tidak tahu. Ia hanya bisa menunduk dengan air mata yang berkaca-kaca.

"Jeong?" Seungmin bersuara ketika melihat pergerakan yang cukup mencurigakan dimatanya dari Jeongin, namun sayang bukan nya menjawab, Jeongin malah berdiri, meraih jaketnya yang tersampir si kursi cafe lalu berlari keluar dari cafe meninggalkan Seungmin yang kebingungan sendirian.
┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

STRAYKIDS LOVE STORY2; 애 (OH)  [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang