໒ིׅᏊˊ•⌔•ˋᏊ ྀ꒱::Empat puluh satu ִ۟⋆

245 20 7
                                    

Untuk beberapa alasan tidak masuk akal, Minho memang membenci Jisung karena fikiran bodohnya yang selalu berfikir jika Han Jisung adalah seorang pencuri apapun yang dia miliki. Dan Minho menginginkan semuanya kembali lagi kepadanya dengan segala cara yang terus ia lakukan meski berakhir sia-sia dan penuh waktu.

Fikiran gilanya mengatakan jika ia bisa saja menikam han Jisung secara terang-terang an didepan semua pihak, namun pilihan dipenjara dan semakin ddibenci mengurungkan niat jahatnya itu.

Minho memandang pantulan bayangan nya sendiri didepan cermin yang nampak kusam karena sudah jarang dibersihkan saat Minho memilih tinggal di apartement 3Racha.

Sosok jangkung nya terlihat tak hidup dan lebih mirip dengan boneka tali berbentuk manusia dengan tubuh kurus tak berjiwa, tatapan mata nya mati dengan riak cahaya obsesi saja yang nampak.

Minho mungkin sudah sangat gila, benarkan?

Ia akan membunuh Han Jisung, benda tajam di atas nakas itu akan mengambil jiwa Han Jisung oleh tangan nya sendiri nanti. Apakah ia sudah benar-benar gila dan tanpa hati?

Minho menggelengkan kepalanya, lagi-lagi suara itu berdengung dan mencoba mengambil akal sehat Minho dari apa yang tidak ingin ia lakukan, "Tidak! Ini semua salah!!"

Minho melirik kearah pisau itu lagi, diam untuk sementara waktu sebelum akhirnya pandangan mata nya memburam dan suara debaman kuat tubuhnya yang tak sadarkan diri terdengar menghantam lantai yang keras dan dingin.

Meninggalkan kesunyian dimana tidak ada seorang pun yang dapat menemukan nya disana, lampu yang temaram pun seolah melindungi posisi Minho didalm apartement gelap nya sendirian.

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

Ada sesuatu yang sebenarnya mengganggu fikiran Jisung saat ini, rencana Felix berjalan dengan sangat baik dan ia sudah berada di posisi dimana Felix ingin bertemu dengan nya, entah kenapa Felix meminta nya bertemu ditengah derasnya Hujan dan diatas sungai Han yang tengah mengamuk dengan deras nya dibawah sana.

Ada apa? Kenapa harus di cuaca paling buruk Felix meminta nya bertemu?

"Kau sudah sampai?"

Sebuah suara yang tak asing berhasil mengejutkan Jisung yang tengah melihat derasnya sungai Han disaat hujan, ia menoleh kearah sumber suara dan menemukan Minho yang hanya mengenakan hoodie dengan kepala tertutup tudung hoodie.

Memandang nya dengan tatapan yang sulit du artikan karena jarak pandang yang juga terganggu membuat jisung kesulitan memastikan tatapan apa itu. Kedua tangan minhoMinho dimasukan kedalam saku depan Hoodie namun entah mengapa Jisung agak was-was.

"Felix benar-benar cerdas membawa lo ke gua" Minho nampak menyeringgai, suaranya teredam derasnya air hujan namun Jisung yang kala itu memegang payung merah nampak tetap dapat mendengar apa yang dikatakan Minho.

"Felix?" Jisung bergumam mengulang ucapan Minho, kebingungan tingkat dewa.

"Ya" Minho tertawa seperti seorang sycopath gila. "Dia gua manfaatkan buat mengelabui kalian dan membawa lo ke tempat dimana lo akan mati"

Jisung menggeleng dengan terkejut, tak menyangka jika Felix mampu melakukan hal semacam itu kepadanya.

"Ngga!! Gak mungkin!!" Jisung mengambil langkah mundur yang pelan kala Minho melangkah lebar mendekatinya, berusaha mengikis jarak diantara mereka berdua.

STRAYKIDS LOVE STORY2; 애 (OH)  [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang