Suasana kota seoul dipagi hari ini begitu cerah, dengan tumpahan cat biru yang membentang indah dan begitu nyaman dipandang mata. Beberapa awan berlalu-lalang dengan tempo perlahan mengikuti arah angin yang berhembus membawahnya entah kemana.
Ditambah dengan angin halus dibawah sana membawa begitu banyak dedaunan yang tersisa di pohon mulai berjatuhan ke tanah, Hyunjin mengeratkan jaketnya dan segera memperbaiki masker hitam yang ia kenakan.
Sejujurnya Hyunjin tidak tahu motivasi apa yang membawanya jauh berjalan menuju jembatan sungai yang cukup terkenal di kota seoul. Dengan dalih lari pagi sedangkan tanggal sudah di ujung musim gugur dan mulai memasuki musim dingin.
Hyunjin tidak tahu kenapa ia memutuskan bersusah payah berlari jauh dari agency menuju jembatan tersebut, apa ia berharap bertemu seseorang disana?
Seseorang yang kini mungkin tengah bergelung didalam selimut hangatnya akibat semalaman bergadang untuk menuntaskan kerjaan bersama orang yang ia cintai.
Memikirkan hal itu mau tak mau membuat Hyunjin sedih. Tatapan nya yang sendu menuju jalanan ia alihkan kedepan dan langkahnya terhenti ketika mendapati sosok yang beberapa saat lalu ia bayangkan dalam fikiran nya.
Han Jisung berdiri di samping trealis pagar jembatan dengan menggunakan pakaian tebal tanpa masker. Memandang jauh membelakangi matahari yang baru naik sedikit.
Pandangan sang pemuda Han terarah kepada arus air yang nampak tenang dibawah sana, namun pandangan itu langsung teralihkan kearah Hyunjin ketika ia menyadari eksistensi seseorang didekatnya.
Hyunjin menggaruk tengkuknya, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa setelah tertangkap basah memandangi seseorang tanpa izin.
"Hai" Sapa Jisung terlebih dulu ketika mendapati sang pemuda jangkung nampak canggung dan bingung.
"H-hai sung" Jawab Hyunjin, ia melirik aliran sungai menghindari menatap Jisung yang kini menjauhkan diri dari pagar jembatan dan melangkah menghampiri nya.
"Kebetulan banget ya kita ketemu disini" Hyunjin berujar, tak tahu harus membuka pembicaraan apa. Fikiran nya blank jika dihadapkan dengan Han Jisung.
"Gua sengaja kesini karena tahu lo pasti bakal kesini juga, kita sama-sama punya keyakinan bahwa salah satu dari kita bakal dateng" Ujar Jisung yang membuat Hyunjin bungkam, bingung harus bereaksi seperti apa.
Ucapan Jisung ada benarnya namun cukup aneh jika Hyunjin mengakui nya secara terus terang. Jadi ia memilih tertawa canggung didepan Jisung.
"Gua mau balas budi, karena lo udah traktir gua makan semalam jadi gua bakal traktir lo makan hari ini"
Hyunjin menoleh dengan cepat, sedikit terkejut ah tidak. Dia sangat terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Jisung.
"Gak usah sung" Hyunjin menggeleng kuat dengan tangan yang digerakan didepan wajahnya juga. "Gua ikhlas kok"
"Kalo gitu" Jisung diam sesaat, dirinya memandang tepat ke mata Hyunjin. "Anggap aja gua mentraktir lo sebagai teman"
Hyunjin terdiam, dada nya mencelos hanya karena kata 'teman' meluncur begitu saja dari belah bibir Jisung. Ia menaikan sudut bibirnya dengan pandangan sendu ke sepatu nya sendiri. Yah apa yang Hyunjin harapkan? Jisung mencintai orang lain bukankah ia tahu itu?
"Oke" Hyunjin beralih menatap Jisung. Ia tersenyum sedikit dipaksakan dibalik maskernya dengan kedua mata menyipit. "Ayo makan sebagai teman"
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAYKIDS LOVE STORY2; 애 (OH) [✔️]
Fiksi Penggemar[lanjutan dari Book pertama Skz Love story; 30 days] Han Jisung pikir dia tahu dan sombong seolah-olah tahu segalanya. Pada akhirnya, itu semua hanyalah omong kosong. #pair Chansung ft Hyunsung