໒ིׅᏊˊ•⌔•ˋᏊ ྀ꒱::Tiga puluh enam ִ۟⋆

250 26 11
                                    

Jepretan kamera dengan banyak nya pertanyaan yang terlontar dari beberapa awak media nampak terdengar begitu riuh bersatu padu sembari berdesakan berusaha memasuki lobi rumah sakit, bahkan beberapa staff keamanan yang dikerahkan nampak kewalahan menahan gelombang para pemburu bertiga tersebut.

Kasus tabrakan seorang idola yang tengah naik daun tentu merupakan sebuah berita yang dapat mengundang banyak perhatian bahkan juga informasi mengenai kebenaran dibalik kasus kecelakaan tentu akan berharga sangat mahal.

Sialnya entah siapa yang membocorkan berita ini padahal pihak agensi sudah berupaya menggelontorkan dana lumayan besar untuk menutup mulut para saksi mata agar idolanya bisa melakukan penyembuhan dengan tenang.

Kasus kecelakaan Hwang Hyunjin berhasil menjadi topik panas dengan tagar nya berada di posisi paling puncak hingga banyak teori-teori tak berdasar muncul untuk mencari kemungkinan dibalik kasus kecelakaan nya sang Prince Hwang.

Dan tentu Han Jisung kena getahnya, ada sebuah akun di aplikasi burung biru yang mengatakan jika Hyunjin bisa terkena kecelakaan karena fans Jisung yang fanatik dan tidak terima dengan rumor kencan mereka sebulan yang lalu. Rumor yang hingga kini masih begitu abu-abu kebenaran nya menurut media.

Cuitan itu berhasil memancing amarah banyak penggemar Hyunjin bahkan tak ayal dari mereka memberikan komentar yang sangat buruk yang ditunjukan secara terbuka pada Jisung.

Namun hal itu tak begitu berdampak pada Jisung karena dunianya kini berada disebuah kasur rumah sakit, terbaring lemah dengan beberapa alat bantu kehidupan terpasang apik di tubuhnya.

Pemuda itu mungkin menyadari perasaannya pada Hyunjin memang memudar tapi Hyunjin tetaplah cinta pertamanya. Digenggamnya erat tangan yang tak sehangat dulu itu, meremas halus jemari dingin Hyunjin walau tahu sang pemuda yang terbaring koma tidak akan pernah membalasnya.

"Hyunjin-ah, Jisung kangen" Gumam Jisung sembari mengusap air matanya yang berlinang, tiga hari sudah Hyunjin terbaring tanpa ada kejelasan kapan ia akan kembali terbangun.

"Hyunjin bobonya kelamaan, di luar sana mereka jahatin Jisung" Adu Jisung dengan nada sesenggukan, ia melepaskan genggaman nya pada tanmelipat tangan dipinggir kasur dimana Hyunjin terbaring, ia menyembunyikan wajahnya dilipatan tangan dengan suara isak tangis yang terendam.

Didaun pintu sana, Bangchan dan Jeongin nampak diam melihat adegan tersebut. Bangchan tidak tahu harus berbuat apa kini, Jisung nampaknya sangat menginginkan Hyunjin hingga melupakan dirinya.

Jeongin sendiri nampak menghela nafasnya, ia tidak tahu juga harus berbuat apa. Bohong jika Jeongin sudah tidak mencintai Hyunjin, masih ada namun ia berusaha melupakannya dan mencintai Seungmin.

Jeongin menarik pergelangan tangan Bangchan agar menjauh dari pemandangan yang dapat menyayat hati mereka. Bangchan sendiri menurut dan mengikuti Jeongin yang akan membawanya entah kemana.

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

"AWAK MEDIA SEMAKIN MEMBLUDAK!! TIDAK BISAKAH ANDA HENTIKAN SEMUA INI?"

Gema keras sebuah suara dengan nada penuh emosi terdengar disebuah ruangab tertutup, lebih tepatnya disebuah ruangan pemilik agensi dimana 3racha bekerja.

Changbin sudah terlalu muak dengan keributan yang terjadi dari berhari-hari lalu, selain kamera yang terus menyorot padanya dan melontarkan pertanyaan menyebalkan, Changbin juga sangat terpancing dengan rumor buruk yang mengenai Jisung dan dia sangat tidak suka. Jisung yang selalu menangisi Hyunjin saja sudah cukup untuk Changbin.

"Anda sengaja membuat rumor Han dan Hwang kan?" Seseorang yang sendari tadi berdiri dibelakang Changbin nampak melipat tangannya. Seungmin memandang pria berusia itu datar.

"Tuduhan kau begitu aneh " Bela pemilik Agensi yang menyebabkan Felix yang sendari tadi diam menggeram marah.

"Anda memanfaatkan kabar keluarganya Kak Changbin, dengan dalih meredakan rumor lalu membuat rumor baru yang tentu selalu merugikan Jisung" Telunjuk Felix yang teracung kearah pemimpin agensi yang terhalang meja nampak diturunkan oleh Seungmin.

"Tidak baik menunjuk orang tua yang akan segera mati membusuk di penjara" Ujar Seungmin tanpa ekspresi yang mampu membuat sang ketua Agensi melebarkan kedua bola matanya.

"Kalian tidak akan bisa memenjarakanku" Ujar sang ketua Agensi.

Changbin yang emosinya sudah di ujung tanduk segera menarik kerah pria itu dan menariknya mendekat hingga tubuhnya terangkat bergesekan dengan pinggiran meja.

"Kau kira dengan siapa kau bicara?" Gumam Changbin dengan nada nya yang mengerikan. Tak perduli jika ketua agensi kini tercekik atau lecet karena perutnya terantuk pinggiran meja.

Seungmin melihat nya memilih mendekati meja dan meraih dua buah smartphone yang ia yakini salah satunya ponsel pribadi, sisa nya hanya hiasan kebutuhan kerja.

Ia membuka ponsel tersebut namun ternyata terdapat kunci pengaman sidik jari melapisi.

"HEI APA YANG?!!" Ketua Agensi nampak panik ketika jempolnya di pegang Seungmin lalu ditempelkan pada pengenal sidik jarinya.

Felix tersenyum dibelakang sana, Changbin emosian ditambah Seungmin yang tenang memang tim terbaik untuk bisa mengumpulkan bukti mengenai setiap hal yang terjadi.

"Lihat" Seungmin memperlihatkan sebuah Roomchat pesan dari no tak dikenal mengenai sebuah perjanjian yang tak jauh dari kata Han Jisung dan Hwang Hyunjin ditambah bukti transfer sejumlah uang ke rekening pribadi. "Ini semua bukti yang cukup, aku ambil"

Seungmin mengantongi smartphone itu, Changbin pun ikut melepaskan kerah sang ketua agensi sembari mendorong tubuhnya kembali terduduk di kursi.

"Jika lo berani berbuat hal buruk lagi, gua pastikan hukuman buat lo adalah kematian" Ancam Changbin tanpa bahasa formalnya tak lupa juga dengan ekspresi menakutkannya.

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)


Minho tersenyum tipis melihat keributan yang terjadi dari balik televisi yang menayangkan berita mengenai kecelakaan Hyunjin dan juga dugaan mengenai fans fanatik Jisung yang ada campur tangannya dengan kecelakaan itu.

"Well, menangkap 2 ikan dalam satu kali pancingan memang menyenangkan" Monolog Minho sembari bergerak mematikan televisi apartement milik 3 racha.

Ini bisa jadi sumbu baru untuk membuat Bangchan dan Jisung bertengkar lalu berpisah, dan itu merupakan sebuah kesempatan emas untuk Minho masuk ke kehidupan Bangchan.

"Tinggal rencana selanjutnya"Gumam Minho sembari berdiri dari duduknya diatas sofa, ia membawa tungkai kakinya melangkah menuju kamarnya.

Minho akan bersiap-siap untuk melakukan kerjaan nya yang lain, menyelesaikan sisanya yang sudah ia terka-terka akan berhasil 100% memisahkan Bangchan dan Jisung.

Sayang Jeongin memilih berhenti bekerja sama dengannya, jika saja anak itu tidak berhenti Minho mungkin tidak akan senekat ini.

Namun Minho selalu percaya, disetiap kejadian pasti ada kesempatan.

Kejadian kecelakaan Hyunjin yang awalnya ia rencanakan untuk menghukum Jeongin berakhir terlalu baik hingga membuat Minho membuat akun palsu dan menyebarkan rumor Hoax mengenai fans fanatik Jisung.

Ialah pelaku nya, namun Jisunglah yang dibenci. Bahkan dunia pun nampaknya mendukung Minho menghancurkan Han Jisung dan memisahkan nya dengan Bangchan.

Dan Minho harus merayakannya dengan segera mencari waktu memisahkan keduanya secepatnya.

Namun Minho hanya tidak tahu, ia terlalu fokus dengan tujuannya hingga tidak memikirkan kemungkinan lainnya yang bisa saja terjadi
┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

STRAYKIDS LOVE STORY2; 애 (OH)  [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang