໒ིׅᏊˊ•⌔•ˋᏊ ྀ꒱::Dua puluh dua ִ۟⋆

304 35 7
                                    

Bangchan menghela nafasnya, pekerjaan nya tak kunjung bisa ia selesaikan. Fikirannya terus tertuju pada Jisung yang kini tengah terbaring dikamar Bangchan. Hal yang semakin membuat Bangchan tidak fokus adalah perban pergelangan kiri Jisung.

Ketika Minho mengganti perban Jisung ia dapat melihat dengan jelas beberapa luka lebam juga luka sobekan kaca. Apapun yang orang itu lakukan pada Jisung menurutnya sangatlah keterlaluan.

Tok tok tok

"Masuk"

Pintu terbuka, menampakkan Minho yang tengah mengenakan piyama dan memeluk sebuah Plushie karakter skzoo seekor kelinci dengan gigi depan besar bernama Leebit.

"Jisung nyariin"

Bangchan mengangguk, ia mematikan komputernya lalu segera berdiri guna melangkah keluar dari ruang kerjanya menuju kamarnya dimana seharusnya Jisung berada.

"Kenapa Sung?" Tanya Bangchan ketika ia memasuki kamarnya, Jisung dikasur Bangchan nampak merentangkan kedua tangan nya. Bangchan menaikan bibirnya menerbitkan senyuman.

Tubuh besar Bangchan tanpa kesulitan mengangkat tubuh Jisung dan menggendong nya ala koala. Ia mendongak mengecup bibir Jisung sekilas.

"Mimpi buruk" Jisung bergumam dengan mata besarnya menatap Bangchan sendu. Bangchan segera duduk ditepian kasurnya lalu membiarkan Jisung duduk diatas paha nya.

"Mimpi apa?"

Jisung menunduk, tangan nya memainkan kancing kemeja Bangchan lalu membuka nya. Melihat Jisung yang tengah sibuk membuka kancing kemeja keduanya Bangchan mendengus.

"Mimpi apa Bae?" Bangchan menarik dagu Jisung, memandang paras manis Jisung yang  kini menatap ke kedua matanya.

"Kejadian kemarin" Jisung merenggut tatkala ingatan nya membawa nya pada mimpi yang membangunkan nya. Membuat tubuhnya bergetar ketakutan selayaknya dalam ancaman bahaya.

Tangan besar Bangchan memeluk tubuh Jisung lalu merebahkan diri membiarkan Jisung menindih tubuh bagian atasnya. Jisung menyandarkan pipi nya pada dada Bangchan yang dua kancing nya telah lepas akibat ulahnya.

Jisung memejamkan matanya ketika bibir Chan mengecup pucuk kepalanya, ia mendongak lalu memajukan bibirnya membuat Bangchan tersenyum.

"Apa? Kok bibir nya di majuin?" Tanya Bangchan pura-pura tidak mengerti maksud dari gelagat yang Jisung berikan.

Gyutt

''AHH  JISUNG" Bangchan menjerit ketika gigi-gigi Jisung menggigit nipple nya dari luar kemeja. Ia melotot kearah Jisung. "Sakit"

Jisung memeletkan lidahnya lalu meraup bibir Bangchan membuat tertua mendengus. Ia menatap bagaimana Jisung menikmati bisa mengecap bibir Bangchan terbukti dengan kedua mata nya tertutup.

Bangchan memeluk pinggang Jisung lalu dengan cepat merubah posisi keduanya dengan Jisung kini berada dibawah tubuh nya. Ia tersenyum kearah Jisung yang menatap matanya. Kedua tangan Jisung mengalung pada leher Bangchan.

Bangchan menahan tubuhnya agar tidak menindih Jisung dengan sikutnya, ia mendekatkan wajahnya kearah Jisung begitupun dengan Jisung yang menyambut bibir Bangchan tanpa protes.

Keduanya sibuk memangut dan mengecap bibir masing-masing, tanpa mereka sadari.

Seseorang tengah mengintip dari celah pintu dengan kedua mata yang telah berair sendari tadi, ia memejamkan matanya sembari menggigit bibir bawahnya kuat.




┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)



Berita mengenai seorang komposer muda terkenal mendapat penyerangan dari antifans  langung menjadi trending topic yang sangat panas. Hanya butuh waktu beberapa jam saja tagar tersebut sudah berada di puncak pencarian terbanyak.

Hal itu jelas membuat ketua agensi yang menaungi Jisung bertanya-tanya karena penyerangan fisik terhadap staff nya apalagi 3Racha jarang sekali terjadi bahkan hampir tak pernah terjadi sebelumnya.

Dirinya mengurut pangkal hidung sembari menghela nafasnya, tatkala melihat isi sebuah map holder berwarna biru dengan Seo  Changbin duduk dihadapan nya diikuti tatapan datar yang begitu menusuk.

"Jadi kau ingin rumor itu di klarifikasi?" Tanya  ketua Agensi yang membuat tuan muda Seo kita melipat kedua tangan nya.

"Saya tak menduga selain bodoh anda juga tuli ya"

Ketua agensi mendengus ketika mendengar ucapan kurang ajar sang pewaris perusahaan Seo tersebut. Ia menatap Changbin serius.

"Ini bahkan belum sebulan dari kontrak Han Jisung dan Hwang Hyunjin, jika konrrak dibatalkan begitu saja maka harus membayar uang denda" Ujar nya mencoba berbicara perlahan terhadap Changbin.

"Aku tak akan jatuh miskin hanya karena membayar denda" Sahut Changbin.

Ketua agensi mengatupkan bibirnya. "Ini tidak semudah itu "

"Akan mudah untuk ku menggugat mu" Changbin berbicara cepat.

"Beri aku waktu, aku akan menglarifikasi berita ini secepatnya " Kepala Agensi menatap Changbin memohon, kepalanya pening mendapatkan respon Changbin yang memang kurang suka bertele-tele dan bercanda.

"Baik" Changbin berdiri dari duduknya lalu memperbaiki jasnya. "Senang berdiskusi dengan anda "

Changbin melemparkan senyum lalu berbalik dan melangkahkan tungkai kakinya menuju pintu keluar tanpa pamit.

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

"Apa jadwal nya udah selesai?" Tanya Hyunjin melirik Jeongin yang nampak mengangguk menanggapi pertanyaan nya.

"Iya, pemotretan barusan adalah kegiatan terakhir kenapa?" Tanya Jeongin setelah melihat notenya yang berisi jadwal yang telah Hyunjin selesaikan.

"Gua mau ketemu Jisung, dia dapet penyerangan kemarin" Jawab Hyunjin sembari mengancingkan kembali kemejanya. Ia baru saja selesai pemotretan dan tengah mengganti kembali pakaian nya.

"Jadi karena khawatirin Bang Jisung lo sampe gak fokus seharian Ini?" Tanya Jeongin yang membuat Hyunjin menoleh kearahnya.

"Iya" Jawab Hyunjin seadanya sembari mengalihkan kembali pandangannya dan merapikan pakaian yang ia kenakan.

"Titip salam sama Bang Jisung ya" Ujar Jeongin memaksakan diri menarik sebuah senyuman, Hyunjin mengangguk.

"Sans, gua duluan ya. Sampai ketemu lagi di dorm nanti malem" Hyunjin berlari kecil setelah melambai kepada Jeongin, meninggalkan sang pemuda rubah yang kini menumpahkan air matanya.

Jeongin meraih smartphone nya lalu mendial nomor seungmin, di dekatkannya smartphone itu ketelinga nya. Dapat ia tangkap suara bergetar pertanda jika panggilan belum diterima oleh orang disebrang sana.

"Halo"

"Kim Seungmin" Suara Jeongin bergetar.

"Jeong lo nangis? Kenapa?" Suara Seungmin terdengar begitu panik disebrang sana.

"Kenapa?"

"Hah?"

Jeongin menggigit bibir bawahnya kuat. "KENAPA LO NOLONGIN HAN JISUNG?! KENAPA LO GAK BIARIN DIA TERLUKA DAN SEKARAT AJA?!!"

Nafas Jeongin terengah-engah, air mata masih mengucur deras dari kedua matanya. "Gua benci sama lo Kim"

Jeongin mematikan telfon secara sepihak, ia berjongkok sembari memeluk lututnya sendiri. Suara isakan nya terdengar memenuhi seisi ruangan.

┉┉┅┉┉┅┉┉┅┉┉┉┅┄┄┄┄┈•◦• • •◦(🥀)

STRAYKIDS LOVE STORY2; 애 (OH)  [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang