~HAPPY READING~
Disaat matahari baru menunjukan kehadirannya, seorang wanita paru baya menggeret kopernya setelah lepas landas. Bandara masih sepi dengan semilir angin pagi membuat wanita itu mengeratkan jaket yang menutupinya. Setelah beberapa langkah berjalan, dengan menajamkan penglihatannya yang dibantu kacamata, wanita itu menemukan sosok yang menunggunya dengan sebuah kertas ditangan bertuliskan "WELCOME BACK OMA DESHARA"
Oma Deshara tersenyum tipis dan menarik kopernya kearah perempuan itu. Tidak perlu waktu lama, perempuan dengan gummy smile nya itu berhambur ke pelukannya.
"Ruby kangen oma" ujarnya mengeratkan pelukan.
Oma Deshara membalas pelukan Ruby dan mengelus rambut coklatnya "Oma juga kangen kamu dan Indonesia"
Pelukan terlepas, mata Oma Deshara meneliti sekitar lalu berbisik "Engga ada yang tahu kan?"
"Tentu saja Oma. Cuma kita bertiga yang tahu rencana gila Oma ke Indonesia semendadak ini" Ruby dalam kalimatnya menyindir perbuatan nekat Oma Deshara.
"Oma harus bertindak secepatnya, apalagi menyangkut Verona" Tanpa sadar, tangan Oma menggenggam erat pegangan kopernya "Kamu sudah mengingatkan Verona untuk datang ke yayasan hari ini?"
"Ponselnya tidak aktif sejak semalam Oma. Ruby sudah telfon rumahnya dan kirim pesan, saat bangun nanti dia pasti melihatnya"
💐💐💐
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu membuat Verona mengernyitkan alis namun matanya enggan terbuka. Mimpinya terlalu indah untuk disudahi. Namun suara ketukan itu juga dibarengi suara wanita.
"Nyonya, ada telfon untuk nyonya!" seru bi Tuti sedikit berteriak untuk membangunkan wanita itu.
Mendengar teriakan bi Tuti, Verona membuka matanya perlahan. Yang ia rasakan pertama adalah kepalanya yang pusing dan perutnya yang mual. Dengan tangan yang memegang dahi dan perutnya Verona melangkah gontai menuju pintu.
Ceklek!
"Ada apa bi?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur ditambah penampilan yang berantakan.
Bi Tuti terkejut mencium sekilas aroma alkohol pada nyonyanya apalagi penampilannya yang masih mengenakan dress semalam tapi dalam kondisi yang berantakan.
"Tadi ada yang telfon, katanya nyonya diminta ke yayasan jam 11 siang"
Verona mengangguk lalu bola matanya membesar "Apa?! Yayasan?"
Bi Tuti dibuat terkejut dengan teriakan Verona lalu ia mengangguk mengiyakan.
Verona melirik jam dinding yang menunjukan pukul 9 lalu menjambak rambutnya kasar dan menggeram "Yaudah makasi bi, saya siap-siap dulu"
Tanpa menunggu, Verona berjalan cepat ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dressnya ia gantung lalu tangannya bergerak cepat memilih pakaian yang akan ia kenakan. Pilihannya tertuju pada setelan jas hitam yang simple tapi terlihat elegan. Rambutnya dibiarkan tergerai tapi tetap rapi dan pergelangannya dihiasi jam kecil. Riasan tipis dan semprotan parfum mengakhiri sesi "get ready with me" nya.
Tanpa menoleh, Verona meraih tas jinjingnya dan melangkah keluar kamar. Suara pertemuan higheels dan lantai membuat bi Tuti yang sedang menyiapkan sarapan menoleh. Wajahnya jelas menunjukan ekspresi terkejut, bahkan sendok yang sedang ia tata lepas dari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found
RandomKejadian naas menimpa sepasang suami-istri ketika pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dalam perjalanan liburan. "Apa takdir sedang mempermainkan kita?" Verona "Takdir justru menyatukan kita dalam kisah ini"