~HAPPY READING"
Disebuah cafe bertema vintage ini, Verona menggenggam latte hangatnya. Cuaca memang sedang tidak menentu, dan latte hangat menjadi pilihan paling aman. Pandangannya menelisik kearah jendela yang langsung mengarah kejalan setapak. Iya, lokasi cafe ini bukan di pusat kota dimana dihiasi kerlap-kerlip lampu jalanan. Cafe sederhana yang mungkin tidak banyak diketahui orang. Saat ini hanya ada dia dan 1 pegawai cafe yang berdiri dibelakang etalase merapikan letak kue yang mereka jual.
"Mbak tau darimana cafe ini?" tiba-tiba pegawai perempuan dengan rambut sebahunya itu menghampiri Verona dengan nampan berisikan kue kering.
Kue kering itu kini berpindah, tepat didepannya "Saya engga pesan ini"
Perempuan itu tersenyum "Saya bosen, pingin ngobrol sama mbaknya boleh?" ujar perempuan itu diakhiri kekehan.
Verona mengangguk canggung, ya walaupun dia merasakan hal yang sama.
"Mbak belum jawab pertanyaan saya"
Verona menoleh pada perempuan itu "Saya nunggu seseorang, janjiannya disini"
"Mbak sering kesini? Saya ngerasa familiar sama muka mbak"
Verona menggeleng namun pikirannya mulai bertanya-tanya. Ditatapnya perempuan itu dari ujung atas sampai bawah. Memang tidak sopan, tapi Verona berusaha meyakinkan dirinya.
"Mbak kenal saya?" tanyanya dengan harap-harap cemas.
Pegawai itu menelisik wajah Verona "Saya engga kenal, tapi saya rasa pernah ketemu mbaknya"
Sebelum pertanyaan lain muncul, suara bel yang dipasang di pintu masuk mengalihkan perhatian keduanya.
"Selamat datang di Roses Noires, ada yang bisa saya bantu" pegawai itu reflek berdiri.
Pengunjung yang datang merupakan seorang wanita dengan setelan kemeja hitam lengkap dengan tas dan dokumen ditangannya. Rambut coklatnya dibiarkan tergerai bergelombang menambah penampilannya. Bahkan caranya berjalan dan menyapa pegawai cafe itu sangat anggun.
"One ice americano please" pesanan sudah dicatat membuat pegawai cafe tadi pamit kembali bekerja.
Wanita itu meletakkan tasnya dan map berwarna coklat dihadapan Verona. Matanya yang seperti kucing itu menatapnya mengintimidasi.
"Aku engga mau buang waktu, so please try to remember something as you can!"
Verona terdiam dengan pandangan yang masih melekat pada wanita itu.
"But wait, who are you?"
«««♥»»»
"Kenapa Varrez yang dateng?"
Lelaki dengan setelan jas lengkapnya duduk dihadapan tuan Surya-ayahnya. Tadi tiba-tiba saja ayahnya memintanya datang.
"Karena kamu penerus papa" tuan Surya melirik kearah putranya yang terlihat tidak tertarik dengan pembicaran ini
"Dinner itu akan dihadiri banyak orang penting. Kamu bisa ambil kesempatan untuk memperluas kolega bisnis kamu Varrez"Varrez menghembuskan nafas kasar "Papa tau Varrez engga suka dateng ke acara kayak gitu. Tapi kenapa sekarang papa malah nyiapin surprise gila ini?"
Tuan Surya yang semula duduk dikursi kebesarannya, turun dan menghampiri putranya "Sampai kapan kamu menghindari pertemuan seperti ini Varrez? Kamu penerus papa, jadi kamu harus siap dalam segala situasi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found
De TodoKejadian naas menimpa sepasang suami-istri ketika pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dalam perjalanan liburan. "Apa takdir sedang mempermainkan kita?" Verona "Takdir justru menyatukan kita dalam kisah ini"