-HAPPY READING-
Tok! Tok! Tok!Tuan Juan yang sedang menikmati secangkir teh herbalnya diinterupsi suara ketukan pintu.
"Masuk!"
Seorang ajudan berseragam yang sekaligus asisten pribadi tuan Juan datang.
"Maaf mengganggu tuan, tapi saya rasa tuan harus melihat ini"
Sebuah tablet diserahkan pada tuan Juan dan terpampanglah foto Verona dan laki-laki asing sedang berpelukan disebuah cafe.
"Siapa laki-laki ini?" Tanya tuan Juan sedikit menaikan nada bicaranya.
"Saya tidak tahu tuan, saya mendapat foto ini dari seorang kenalan. Saya takut ini akan jadi pembicaraan media" pria berjas tadi menjelaskan dengan menunduk.
Tuan Juan meraih ponselnya di meja dan menghubungi putranya untuk meminta penjelasan.
Selama beberapa detik hanya terdengar deringan tanpa ada jawaban dari sana.
"Halo pa"
Suara Jevian terdengar lesu mungkin akibat pekerjaan, pikir tuan Juan.
"Kamu lihat sekarang foto yang papa kirim" ujarnya tanpa membalas sapaan putranya itu.
Selama menunggu Jevian, mama Anna datang dengan wajah bingung dengan suasana aneh di ruangan kerja suaminya ditambah kehadiran asistennya.
"Ada apa?" Tanyanya pada sosok tegap itu.
Tanpa mengatakan sepatah katapun, pria tadi mengulurkan tablet yang tadi ia serahkan pada tuannya.
Pupil matanya membesar begitu melihat menantu kesayangannya tengah memeluk lelaki selain putranya
"Ini Verona kan? Sama siapa?" Tanyanya yang dibalas gelengan.
"Udah? Siapa pria itu?"
"Jevian engga tau pa"
"Kamu gimana sih jadi suami, istri keluyuran sama cowok lain kamu malah engga tau?! Jangan lupa sama reputasi keluarga kita Jevian!"
"I'm sorry, I'll ask her later"
"Papa tunggu jawabannya sampai tengah malam. Papa engga mau besok pagi ada berita aneh tentang keluarga kita"
"Maaf pa"
Tut!
Tuan Juan memutus panggilan begitu saja masih dengan emosi.
"Siapa pa yang di foto itu?" Tanya mama Anna begitu tuan Juan duduk di kursi kebesarannya.
"Jevian sendiri engga tau siapa lelaki itu"
"Mama telfon Verona—"
Sebelum mama Anna meraih ponselnya, tuan Juan sudah mengambil alih benda pipih itu
"Biar dia selesaikan masalah keluarganya. Kalau masalahnya semakin besar kita langsung turun tangan"
Tuan Juan berubah tenang. Dalam masalah keluarga memang diperlukan satu orang berkepala dingin untuk menengahi dan tuan Juan lah orangnya. Mama Anna lebih emosional jika menyangkut putranya, karena itu baik tuan Juan ataupun Jevian sendiri selalu menyembunyikan sesuatu darinya. Tuan Juan memang tersulut emosi sementara tapi begitu mendengar suara putranya, ada rasa bersalah dalam dirinya.
Walau jarang mengekspresikan rasa sayangnya, tuan Juan selalu memperhatikan putra tunggalnya itu tumbuh. Segala rintangan dan keberhasilan yang Jevian capai, selalu membuatnya bangga. Ia tahu perjuangan yang Jevian lalui untuk mencapai posisi ini termasuk masa-masanya terpuruk. Saat itu ia tidak bisa berada disamping putranya karena pekerjaan tapi ia yakin darah dagingnya itu bisa melalui badai besar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found
RandomKejadian naas menimpa sepasang suami-istri ketika pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dalam perjalanan liburan. "Apa takdir sedang mempermainkan kita?" Verona "Takdir justru menyatukan kita dalam kisah ini"