Kenyataan yang harus dia hadapi, mrmbuat Verona enggan bangun dari tidur panjangnya. Terhitung sudah 2 hari, matanya masih setia terpejam. Selama itu juga, Jevian setia disisinya walau dengan keadaan berantakan. Dokter mengatakan semuanya baik-baik saja, tidak ada masalah serius tapi kenapa Verona tidak bangun juga?
"Kamu pulang dulu Je, mamanya Verona juga udah dateng"
Jevian terdiam "Ini salahku ya ma? Seharusnya kita engga usah ketemu sejak awal"
"Huss, kamu ngomong apa sih? Pertemuan kamu sama Verona emang udah ditakdirin. Mungkin sekarang banyak nangisnya, tapi pasti ada senengnya juga kok. Anak mama kuat, jangan salahin diri kamu ya"
Dari balik pintu kamar, mama memperhatikan adegan itu dan diam-diam menahan tangisnya. Menikahkan Verona dengan keluarga Rubato ternyata bukan hal yang buruk. Setidaknya ia mendapatkan cinta dari keluarga mertuanya.
"Kenapa engga masuk?" Papa datang dengan Varrez setelah menyelesaikan meetingnya.
"Yuk masuk!"
Adegan anak dan ibu itu terpaksa berhenti ketika mendengar suara pintu terbuka.
"Liat Ve, mama kamu dateng. Mama bawa Jevian pulang dulu ya, biar pas kamu bangun dia lebih ganteng"
💗
Keadaannya yang berantakan ini bukanlah hal baru, sebelumnya bahkan lebih parah. Setidaknya itu yang Tio dan Jovian ingat, tentang bagaimana Jevian berada di titik terpuruk hidupnya kala itu. Kejadian itu seolah menjadi titik balik kehidupan seorang Jevian. Berbagai ucapan semangat hanya berlalu lalang di telinganya. Hingga keputusan besar dibuat untuk menyelamatkan hidupnya.
"Verona pasti bangun, mungkin perlu waktu but everything gonna be fine" Jovian mengunjungi sahabatnya itu disela waktu istirahatnya.
"Gue takut Jo, setakut itu sampe gue gak sadar ada di rumah sakit"
Jovian mengerti arah pembicaraan ini dan menepuk pundak Jevian "Kali ini beda Je. Apapun yang terjadi dimasa lalu engga akan terulang lagi, percaya sama gue"
"Kenapa lo bisa seyakin itu?"
"Lo udah lewatin banyak masalah yang lebih dari ini, Tuhan gak sejahat itu sampe harus nempatin lo di situasi yang sama dua kali"
Jovian menghembuskan nafas pelan.
"Zetta, dia pernah jadi dunia lo tapi dunia lo yang sekarang itu Verona. Lo harus bertahan baru Verona bisa bertahan. Kalian udah pernah terluka, sedikit goresan lagi gak masalah kan?"
Jevian beruntung Jovian ada disebelahnya saat ini. Lelaki itu selalu berpikiran realistis yang membuat Jevian selalu kembali menginjak bumi saat ia terlalu larut dalam pikirannya sendiri.
"Mungkin setelah ini, hubungan lo sama Verona bisa membaik. Gue cuma bisa berdoa yang terbaik buat kalian berdua. Dan gue benci liat lo gini, gue balik dulu"
Punggung Jovian perlahan menghilang dari pandangannya. Jevian kembali terdiam "Kapan kamu bangun Ve"
💗
"Je bangun!"
Jevian mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang menyilaukan mata. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Verona dengan rambut setengah basahnya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found
CasualeKejadian naas menimpa sepasang suami-istri ketika pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dalam perjalanan liburan. "Apa takdir sedang mempermainkan kita?" Verona "Takdir justru menyatukan kita dalam kisah ini"