-HAPPY READING-
"Rencana sudah hampir selesai pak, bahkan perwakilan yayasan sudah setuju"
Seorang pria berjas berusaha memenangkan pendapatnya ditengah meeting.
"Tapi keberadaan Verona tidak bisa kita anggap sepele tuan Wirya!" Balas pria lain diseberangnya
Pria tadi berdecih "Dia hanya perempuan kecil yang ingin bermain-main, terlebih dia putri tuan Surya harusnya yayasan dengan mudah jatuh ke tangan kita"
Diantara perdebatan para pengusaha itu, tuan Surya hanya diam dengan segala kerumitan di kepalanya
"Karena dia putriku, aku mengenalnya dengan baik" Tuan Surya angkat bicara saat keadaan mulai hening.
"Dia tidak akan menyerah dengan mudah"
Brak!
Tuan Wirya menggebrak meja "Bukankah itu tugas anda untuk mengontrol putri anda sendiri tuan Surya? Lagipula Verona menikahi putra tunggal keluarga Rubato, yayasan itu tidak ada artinya jiia dibanding kekayaan keluarga mertuanya"
Bisik-bisik kembali terdengar menghilangkan keheningan yang sejenak dapat membuat tuan Surya mengendalikan pikirannya. Perkataan tuan Wirya memprovokasi pengusaha lain yang terlibat dalam rencana akuisisi yayasan. Tuan Surya terlihat seperti sosok tidak berdaya yang tidak bisa mengontrol putrinya sendiri.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu membuat suasana riuh menjadi hening dan semua terfokus pada sosok yang muncul dari balik pintu.
"Maaf tuan, saya mau melapor bahwa tuan Varrez terlibat perkelahian di lobby" Satpam yang selalu menjaga area lobby datang disusul Varrez dengan penampilannya yang berantakan.
Sontak, semua orang yang ada di ruangan memandang penampilan Varrez yang terlihat seperti preman. Sementara tuan Surya menghela nafas kasar dan meminta semua orang yang ada di ruangan untuk keluar.
"Keluar!" Tegasnya membuat semua orang terkejut dan tanpa menunggu lebih lama meninggalkan ayah dan anak itu.
Varrez masih berdiri diambang pintu dengan bekas darah mengering diujung bibirnya. Pakaian yang seharga sebuah ponsel itu terlihat seperti kain pel milik para maid. Ekspresinya tidak menunjukan rasa bersalah karena membuat keributan justru aura marah masih terasa menyelimutinya.
Bug!
Satu pukulan tiba-tiba mendarat di pipinya yang memar membuat Varrez terhuyung. Tanpa menunggu pukulan lain dihantamkan, Varrez bangkit dan berdiri dengan tegap.
Bug!
Kini perutnya yang menjadi sasaran amarah tuan Surya. Beberapa kali tuan Surya meluapkan amarahnya itu pada Varrez, tapi lelaki itu tidak bergeming ataupun meringis kesakitan.
"Ini kan yang kamu mau? Jadi preman ugal-ugalan yang suka mukulin orang?!" Tuan Surya mengeluarkan suaranya begitu puas melampiaskan melalui pukulan.
"Suasana udah keruh kenapa kamu bertingkah!"
Varrez masih bungkam.
"Kamu nolak pergi ke acara pertemuan papa masih tahan, tapi kamu udah ngerusak pertemuan penting dengan kelakuan konyol kamu!"
Varrez berdecih "Cih, pertemuan penting kata papa? Dengan akuisisi yayasan Verona? Papa gila?!" Suara Varrez meninggi bersamaan dengan emosinya yang kembali meluap.
Kedua tangannya mengepal kuat menahan untuk tidak melampiaskan pada pria tua dihadapannya ini "Papa tau yayasan itu hak Verona sebagai anak satu-satunya mendiang istri papa, tapi kenapa? Papa engga pikirin aku sama mama? Suatu saat Verona bisa aja ngebahas yayasan itu dan mention nama mamanya. Gimana aku sama mama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found
RandomKejadian naas menimpa sepasang suami-istri ketika pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dalam perjalanan liburan. "Apa takdir sedang mempermainkan kita?" Verona "Takdir justru menyatukan kita dalam kisah ini"