Kos Teknik : Sebuah Pengakuan

1.8K 238 45
                                        

Warning!!
Kalo nemu typo tolong tandain ygy<3


O
o



"Hayo ketauan bentuk pesawat" ujar Cilla.

Adnan mendelik, "Curang"

"Loh Cilla gak sengaja liat kok"

"Oke kita empas, surat ungu"

Cilla langsung nyumputin secarik kertas ditanganya ke belakang punggungnya.

"Perasaan yang Bian bagiin kertas warna biru deh"

Cilla nyengir, "Cilla nemu digudang. Warna kesukaan Cilla jadi ya Cilla pake aja" katanya membuat Adnan geleng-geleng kepala.

Cowok itu membawa kotak berisi surat kehadapan Cilla. Maksudnya biar si Cilla bisa langsung masukin tu surat tanpa harus jalan ke meja. Padahal udah tinggal berapa langkah lagi aja.

"Makasih Adnan"

"Kalo begini bakal mencolok banget"

"Ya gapapa gak ada yang tau ini kan"

"Gue tau"

"Cilla juga tau surat Adnan" katanya lalu menjulurkan lidah, "Biar apa dibentuk pesawat begitu"

"Biar beda"

Cilla menjulurkan tangan kanannya kehadapan Adnan, "Janji ya kita sama-sama gak bocor"

Adnan mengernyit bingung.

"Cilla bakal pura-pura gak tau kalo itu surat Adnan. Nah begitu juga sama Adnan ya"

"Isi suratnya apa?"

"Ih Adnan kepo"

"Bukan untuk gue?"

Cilla menggeleng.

"Padahal gue nulis surat buat lo"

"Masa iya?"

"Karena lo udah tau bentuk surat gue, begitu surat gue dibaca lo harus kasih jawaban"

"Hah?"

Adnan membalas jabatan tangan Cilla, "Deal"

"Eh loh?"

"Ya Tuhan apakah melihat keuwuan nyai sama tuan malik tidak cukup? Mengapa pula hamba harus melihat keuwuan lainya" ujar Bian sok dramatis.

"Gak usah heboh lah kau, tinggal samper si Anin pun" kata Rakha disebelahnya.

"Anin kalau udah sama Diah lupa gue"

"Yah itu artinya kau bukan prioritas nya"

Bian mendelik sebal, "Yang penting gue gak jomblo"

"Siapa yang jomblo?"

"Elo lah"

"Dih nape lu malah senyam senyum?" tanya Bian heran.

"Awak sudah tak jomblo"

"Ih masa! Perempuan mana yang mau sama Rakha?"

"Pertanyaanya mu itu seakan-akan tak ada yang mau dengan awak"

Cilla cengengesan, "Maksud Cilla tuh pacarnya Rakha orang yang kaya mana gitu loh"

"Sejak kapan Ka?"

Bukanya jawab Rakha malah senyam senyum. Adnan yang kesabaranya setipis tisu dibagi 10 udah jelas gereget banget.

"Persis orang sinting" ujar Adnan.

"Penasaran ya kelean?" tanya Rakha, "Rahasia"

Adnan mendelik sebal, "Gak usah kaya anjing. Tinggal bilang aja siapa"

Kos TeknikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang