Warning!!
Kalo nemu typo tolong tandain ygy<3O
o
•"Hoek"
"Keluarin aja semua biar perut lo enakan" kata Nicho sambil memijat lembut pelipis Shannon.
Benar saja dugaan Shannon. Kapal baru jalan sebentar isi perutnya udah keluar semua. Begitu mesin diidupin, saat itulah ketentraman perut dan kepala Shannon diusik.
"Masih pusing?"
Shannon ngangguk lemah.
"Duh besok-besok kita jangan liburan ke pulau lagi lah. Kasian Shannon" ujar Cilla lalu berancang-ancang untuk beranjak dari duduknya.
"Mau kemana?" tanya Adnan, "Udah diem sini aja. Lo gak akan ngebantu Shannon, nanti malah ikutan mabok"
Cilla merengut sebal, "Ih nggak loh. Cilla kan cuma mau bantu pijitin kepala Shannon"
"Udah ada Nicho"
Merasa disebut namanya lantas Nicho menoleh, "Bagi minyak angin aja Cil kalo lo bawa"
"Gue bawa" ujar Saga lalu melempar minyak kayu putih itu ke Nicho.
"Sini lo senderan ke gue" titah Nicho.
"Gausah" tolak Shannon.
"Ngeyel" katanya lalu membawa kepala Shannon untuk bersender dipundaknya. Tak lupa tangan kanannya memijat pelan kepala Shannon.
Kalo boleh jujur pijetan Nicho enak.
"Tadi sebelum naik udah gue suruh minum obat, obatnya lo kemanain?"
"Buang" jawab Shannon enteng.
Tadi jauh sebelum mereka mau naik kapal, tepatnya sebelum anak kos makan dulu si Nicho udah nyuruh Shannon buat minum obat pencegah mabuk setalah makan. Tapi karena Shannon gak suka Nicho sok perhatian jadi sama doi tuh obat dibuang. Ya hal hasil begini lah.
Nicho menghela nafas, "Gue tau lo sebenci itu sama gue. Tapi lo bisa bedain kan mana yang demi kebaikan lo sama nggak? Keras kepalanya dikurangin Sha"
"Tu lo tau kalo gue sebenci itu sama lo. Kenapa masih sok baik? Gue malah suka kita gak berinteraksi"
"Gue gak lagi sok baik Sha"
"Gue tetep anggep lo sok baik. Jadi stop!"
"Ey ey ada apa gerangan yang dibelakang sana? Ribut bener, suara ni mesin kalah"
Nicho menatap Bian dan lainya seakan memberi aba-aba untuk mengbaikan keduanya.
Setelah yang lain balik ngadep kedepan lagi, Nicho membawa Shannon kembali bersender padanya.
"Kalo masih ada yang mau lo omongin dilanjut kalo udah sampe aja ya, nanti lo nambah pusing"
"Gada lagi yang mau gue omongin"
"Oke"
Dan keduanya jadi sama-sama diam dengan posisi Shannon yang menumpukan kelalanya kepundak Nicho, dan Nicho yang merangkulnya. Sesekali Nicho mengusap dan memijat pelan kepala Shannon sampai akhirnya kapal itu sampai didarat.
🍂🍂🍂
"Gue mau tanya, sejak kapan es teh rasanya asin" ujar Dul heran begitu menyeruput segelas es teh yang terlihat sangat menggoda itu.
"Lah pasti si Vela nih salah masukin gula malah garem"
"Ih nggak kok bener gue masukin gula" ujar Vela. Buru-buru gadis itu mengambil kembali toples dengan tulisan "gula" itu lalu mengangkatnya tinggi-tinggi agar Dul dan Inggi bisa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Teknik
FanfictionTentang 14 mahasiswa yang merantau ke ibu kota. Berawal dari asing, menjadi dekat layaknya keluarga. Cinta dan pertemanan ada disini.