14.Nikah?

596 28 0
                                    

"Astagfirullah Adam," teriak Nyai Roro yang melihat Adam dan Kay saling memeluk satu sama lain.

Karena merasa terusik Adam dan Kay pun mulai membuka mata.

"Astagfirullah," pekik Adam kaget dan melepaskan pelukannya.

"Lo ngapai meluk gue," marah Kay dan menggeser tubuhnya menjauh dari Adam.

"Kamu yang kenapa peluk saya?" Kata Adam tak terima.

"Adam Kay kalian abis ngapain berduaan di kamar?" Tanya Nyai Roro marah.

"Umi," gumam Adam baru sadar ternyata ada Uminya didepan pintu.

"Ada apa subuh begini ribut-ribut?" Tanya Kiai Jaya menghampiri sang istri.

"Adam Abi, Adam,"Nyai Roro tidak mampu lagi berkata-kata. Beliau langsung memeluk sang suami sambil menangis sesenggukkan.

Kiai Jaya pun menoleh ke arah kamar Adam.

"Astagfirullah Adam apa yang kamu lakukan?" Kata Kiai marah.

"Adam ngak ngapa-ngapain sama dia Abi, sumpah," kata Adam dan mendekati Abinya.

"Tidak mungkin laki-laki dan perempuan yang bukan mahram didalam kamar berduaan tidak berbuat apa-apa!" Marah Kiai sedangkan Nyai masih menangis dalam pelukannya.

"Sumpah demi Allah Abi Adam tidak macam-macam," kata Adam berusaha menjelaskan.

"Iya kita ngak ngapa-ngapain kok, cuma ngak sengaja pelukan aja" kini Kay yang bersuara.

"Abi tidak mau tau pokoknya kalian harus menikah. biar pun cuma berpelukan saja, tapi itu tetap tidak diperbolehkan," kata Kiai Jaya tak terbantahkan.

"Tapi Kiai__," ucapan Kay terpotong.

"Tidak ada tapi tapian Kay, ini juga demi kamu," kata Kiai Jaya dan pergi membawa istrinya kekamar.

"Kok jadi gini sih, seharusnyakan gue itu dikeluarin dari pesantren bukan malah disuruh nikah sama kulkas berjalan kek elo ," marah Kay sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Adam.

"Heh, lo harus bilang sama mereka kalau tadi itu cuma bo'ongan," sambung Kay

".....,"namun adam diam saja.

"Malah diem aja lagi, budek lo?" Cerca Kay emosi.

"....,"namun Adam masih diam saja.

"Tau ah, kesel gue," marah Kay dan pergi meninggalkan Adam dikamar sendirian.

"Dia yang salah kenapa harus saya yang jelasin ke Abi sama umi," batin Adam lalu ikut keluar Kamar.

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang