Pagi-pagi sekali Kay telah berangkat menuju sekolah dan melewatkan sarapan Pagi.
Saat akan melewati beberapa santri wati, Kay melihat ekspresi tidak suka dari keduanya, padalah kemarin baik-baik saja.
Apakah karna dirinya menjadi istri dari seorang Gus idamannya seluruh santri wati?. Tapi tak mungkin, jika benar pasti mereka akan melakukannya sejak kemarin, kenapa baru sekarang?.
Itulah yang dipikirkan Kay didalam otaknya.
"Dasar cewek urakan, gak pantes sama Gus Adam," sindir Gadis diantara mereka saat Kay melewatinya.
Kay terus berjalan sambil terus berfikir.
"Iwhhh, ternyata ada ya cewek malam yang mondok disini," sindir gadis yang lain yang Kay lewati.
"Mungkin udah taubat," kata temannya yang lain.
Hahahahahaha
Terdengar gelak tawa dari kumpulan beberapa santri wati itu.
Kay merasa keheranan dan memper cepat langkahnya menuju kelas.
Saat akan sampai dua temannya menghampiri Kay.
"Kay, kamu udah tau berita yang lagi trending gopik di mading pondok?" Ganya Ayu cemas.
"Enggak, emangnya apa?" Tanya Kay penasaran.
"Kamu wajib tau, karna ini menyangkut kehormatan kamu," kata Ayu menggebu-gebu.
"Iya Kay," kata Lili serius.
"Ya udah sekarang kamu ikut kita ke mading," kata Ayu lalu menarik tangan Kay.
Sesampainya disana, semua pasang mata yang semula tertuju kemading sekarang menatap Kay tak suka bahkan seolah-olah merendahkannya.
"Owh ini yang katanya cewek bertopeng dua itu," kata salah satu santri wati.
"Dilihat sih kayak cewek baik-baik, eh dibelakang ternyata kelakuannya gak bener,"
"Gak cocok sama gus Adam,"
"Cewek murahan,"
"Kukira santri ternyata kunti, hahahah,"
"Wajah polos, kelakuan minus,"
Banyak lagi cacian dari santri wati yang lain, Ayu pun mengusap pundak Kay pelan untuk menenangkannya.
"MINGGIR KALIAN," teriak Lili emosi.
Semua santri wati pun menepi memberi jalan untuk Kay, karna mereka tak mau kejadian dulu saat Lili mengamuk terulang lagi.
Kay maju beberapa langkah dan melihat beberapa poster berisi fotonya yang terpajang sempurna disana.
Kay langsung mengambil poster itu dan meremasnya.
"Gue emang bukan cewek baik-baik, tapi gue gak pernah kayak apa yang kalian liat, ini fitnah," emosi Kay meledak.
Kay segera pergi dari situ mencari ketenangan sendirian.
Disinilah kay berada dibawah salah satu pohon yang ada ditaman pesantren.
"Lo ingin bermain?, oke kita mulai permainannya," batin Kay sambil menatap kosong penuh amarah.
"Kamu ngapain di sini," tanya Adam yang tiba-tiba datang dan duduk disebelah Kay.
"Gak ngapa-ngapain," jawab Kay cuek.
"Seharusnya sekarang kamu belajar bukan malah duduk bersantai disini," kata Adam menasehati.
"Gue gak bersantai, dan lo gak usah urusin hidup gue," ucap Kay.
"Tapi saya berhak," jawab Adam.
"Arghhh sialan," umpat Kay dan melempar gumpalan poster itu ketanah, dan pergi meninggalkan Adam.
Melihat seonggok kertas itu Adam pun memungutnya dan melihat isi tersebut.
_____🖋
Setelah hari yang panjang dan melelahkan yang penuh dengan cacian, akhirnya Kay terbebas dari itu semua.
Srppp
Kay menyeruput susu coklat hangatnya di balkon kamar.
"Gimana gue jelasinnya sama semua santri kalau itu gak bener," batin kay bingung sambil memainkan jarinya mengikuti bentuk lingkaran pada mulut cangkir.
Drttttt drtttt
Hp kay bergetar didalam saku kardi nya.
Reno is call
"Ngapain kak Reno nelpon gue," batin Kay bertanya-tanya.
"Hallo ada apa Kak?" Tanya Kay setelah menjawab telpon.
"Kamu dimana?, aku sekarang ada di depan gerbang masuk pesantren, cepet kesini!" Kata Reno dalam sambungan telponnya.
"Oh oky tunggu aku sebentar," jawab Kay dan bergegas menuju gerbang.
Sesampainya disana Kay melihat Reno yang sedang bersandar pada mobilnya.
"Kenapa gak masuk aja?" Tanya Kay.
"Gimana mau masuk orang gerbangnya dijaga," jawab Rena dan melihat tak suka kearah santri yang sedang berjaga.
"Ya udah yuk masuk," kata Kay dan berjalan lebih dulu.
"Ehhh, naik mobil aja karna lumayan cape juga kalau jalan kaki," kata Reno seraya memegang tangan Kay dan menghentikan langkahnya.
"Oky," jawab Kay dan masuk mobil.
Mobil Reno pun masuk dan berhenti diteras ndalem.
"Duduk dulu, biar aku buatin minum," kata Kay.
"Iya," jawab Reno dan duduk dikursi teras yang tersedia.
Tak lama Kay datang dengan nampan berisi dua cangkir minuman segar dan beberapa cemilan, lalu menaruhnya diatas meja.
"Minum dulu," kata Kay seraya duduk di kursi yang berhadapan dengan Reno.
"Thaks," kata Reno.
"Hm," jawab Kay sambil sedikit mengangguk.
"Ngapain Kak Reno kesini sore-sore?" Tanya Kay.
"Gak ngapa-ngapain cuma kebetulan lewat aja sama karna aku rindu sama kamu," jawab Reno dengan nada pelan di akhir.
"Hahaha kak Reno emang suka bercanda," kata Kay dan tertawa mendengarnya.
"Beneran serius," kata Reno serius.
"Oh ya gimana sekolahnya?" Tanya Kay mengalihkan pembicaraan.
"Gak seru kalau gak ada kamu," jawab Reno.
"Bisa aja," ucap Kay.
"Lomba basket kemarin menang gak?" Tanya Kay.
"Menang dong, Reno gitu loh," jawab Reno bangga.
"Ini fotonya," kata Reno dan memperlihatkan layar Hp nya.
Sontak Kay berdiri disamping Reno lalu membungkukan sedikit badannya dan menaruh lengan sebelah kirinya dipundak Reno.
"Wih bagus banget fotonya," kata Kay mengamati foto Reno yang sedang memegang piala.
"Eh ada Bella juga di fotonya hahaha," kata Kay antusias sambil menunjuk wajah Bella yang terlihat masam karna terapit beberapa penonton lain.
Bukannya melihat kearah yang ditunjuk Kay, Reno malah melihat kearah wajahnya.
"Cantik," batin Reno.
"Ekhm,"
Sontak Kay langsung menegakan badannya dan Reno langsung menatap ke sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR GAK KETINGGALAN PART SELANJUTNYA] [DAN BUDAYAKAN VOMEN (VOTE DAN COMEN) AGAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULISNYA] KAYRA ANATASYA gadis bar-bar plus judes yang terpaksa menikah dengan ADAM SANJAYA anak pemilik pesa...