tak terasa liburan semester telah habis, besok mereka akan kembali bersekolah seperti biasa. Banyak sudah santri wan dan santri wati mulai bedatangan. Pemandangan yang sangan indah untuk di lihat mata.
Kay duduk di depan teras menyaksikan itu semua.
Tinnnn
Klakson mobil menyadarkan Kay dari lamunannya.
"Hai Kayy," sapa Reno yang baru keluar dari mobil.
"Loh ka Reno ada apa kesini, kok gak bilang-bilang dulu," ucap Kay lalu berdiri.
"Sengaja kejutan buat kamu," ucap Reno dan tertawa pelan.
"Ya udah duduk dulu kak," kata Kay mempersilahkan Reno duduk.
"Oke," jawab Reno.
"Kamu gak bosen disini?," tanya Reno setelah Kay duduk.
"Bosen sih kadang tapi disini enak hawanya lebih sejuk," jelas Kay.
"Iya sih, pantes ya kamu betah," ujar Reno menatap Kay.
"Jak juga kak," jawab Kay.
"Aku ada loh bawain brownis coklat buatan mama," ucap Reno.
"Hah yang bener kak?" Tanya Kay tak percaya.
"Iya, tadi waktu mau kesini mama aku nitip buat kamu katanya, bentar ya aku ambilin di mobil," kata Reno lalu menuju mobilnya.
Reno lalu kembali dengan dua box ukuran sedang. Ia menaruhnya di atas meja.
"Buat kamu semuanya," ucap Reno.
"Wah makasih banyak kak, banyak banget loh ini," ucap Kay.
"Sama bilangin juga ke mama kak Reno ucapan terimakasih ku," sambung Kay.
"Siappp," jawab Reno senang.
"Loh Kay itu siapa?kok gak disuruh masuk?" Ucap Nyai Roro yang baru saja keluar dari rumah.
"Owh ini temen Kay waktu di SMA umi," jawab Kay sekenanya.
"Reno tante," ucap Reno lalu salim ke pada Nyai Roro.
" ajak masuk aja Kay," ujar Nyai Roro.
"Emang gak apa-apa Umi?"tanya Kay.
"Iya gak apa-apa dong, masa tamu gak di ajak masuk," ujar Nyai Roro ramah.
"Ya udah Umi mau ke luar dulu ada yang mau di beli, kamu mau apa biar sekalian umi belikan," sambung Nyai Roro.
"Emm Kay boleh minta belikan es Kelapa gak Umi?" Ucap Kay sopan.
"Boleh dong, ya udah umi pergi dulu," ucap nyai Roro pamit lalu di salimi oleh Kay dan Reno.
"Assalamu'alaikum," salam nyai Roro.
"Wa'alaikumsalam," sahut ke duanya.
Setelah kepergian Nyai Roro, Kay mengajak Reno untuk masuk.
"Kak Reno duduk dulu aja, aku mau buatin minum," ujar Kay.
"Iya Kay," jawab Reno lalu duduk di ruang tamu.
Tak lama Kay kembali dengan nampan berisi minuman dan beberapa cemilan, ada juga brownis yang di bawakan Reno.
"Ini Kak," ucap Kay menaruh nampan.
"Makasih," ucap Reno.
"Kamu tinggal disini Kay?" Tanya Reno penasaran, karna setaunya kalau orang mondok itu pasti tinggalnya dengan santri lain, sedangkan sedari tadi dia tak melihat orang lain selain Kay dan wanita yang di panggil Umi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR GAK KETINGGALAN PART SELANJUTNYA] [DAN BUDAYAKAN VOMEN (VOTE DAN COMEN) AGAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULISNYA] KAYRA ANATASYA gadis bar-bar plus judes yang terpaksa menikah dengan ADAM SANJAYA anak pemilik pesa...