Chapter 34

30.7K 2.4K 45
                                    

Happy reading semuanya.

Semoga kalian suka ya dengan chapter ini wehehe

*-*-*

"Dia tidak ingin bertemu denganmu" ucap Nial ketika pria itu memasuki mobil.

Axton yang berada di kursi belakang langsung mendengus kesal. Bagaimana tidak. Axton sudah memikirkan semuanya dan memilih untuk datang ke rumah Frank.

Tetapi pria itu menolaknya mentah-mentah. Begitu menyebalkan.

"Pria brengsek!" Gumam Axton dan terlihat Nial memutar matanya kesal.

"Kau sama brengseknya" ucap Nial santai sambil memacu mobilnya untuk meninggalkan rumah tersebut.

"Lalu apa yang harus kulakukan ? Apa lebih baik aku kembali ke Las Vegas. Mungkin ada perkembangan di sana" ucap Axton dan Nial menggelengkan kepalanya

"Kau belum mencobanya. Tunjukkan niatmu" ucap Nial seperti seorang kakak padanya

Beginilah Nial dan Axton ketika mereka berada di luar jam kantor. Nial akan berubah menjadi sosok sahabatnya.

Tetapi terkadang kebiasaan tak pernah bisa dirubah dengan cepat. Seperti posisi mereka saat ini. Karena sangking seringnya Nial menjadi supirnya ketika jam kerja.

Nial tidak menerima jika Axton duduk di samping Nial. Pria itu selalu menyuruh Axton duduk di kursi penumpang walaupun itu di jam luar kantor.

Posisi yang aneh sebagai seorang teman.

"Kau berharap apa ? Aku menyembah kakinya ?" Ucap Axton sinis.

"Dengar Tuan Angkuh. Kita bisa mencobanya besok di perusahaan Frank. Jika dia tetap tidak mengijinkannya aku tidak akan memaksamu" ucap Nial dan Axton terdiam menatap keluar jendela.

"Apa yang membuatmu memaksaku ?" Tanya Axton dan Nial meliriknya dari kaca spion

Terlihat jelas jika Nial sedang memikirkan sesuatu dan terdiam cukup lama. Nial masih diam ketika pria itu membelokkan mobilnya ke arah Kanan.

"Tidak ada alasan. Hanya saja kau adalah sahabatku, aku punya firasat jika Ara adalah perempuan yang tepat untuk mengacaukan segala pikiranmu. Setidaknya Ara perlu di perjuangkan daripada Delion" ucap Nial santai

"Kau terlihat membenci Delion ketika aku berhubungan dengannya. Apa alasanmu ?" Tanya Axton tiba-tiba.

Tentu saja percakapan mereka ini tidak akan ada akhirnya. Sudah lama mereka tidak berbincang-bincang layaknya sahabat.

Axton sibuk dengan dunianya. Sedangkan Nial sibuk dengan pekerjaannya. Sepertinya Nial bisa dikatakan lebih work holic daripada Axton.

Nial rela meninggalkan jam makannya untuk bekerja. Hey! Axton bukan bos yang kejam yang memeras karyawannya sendiri.

Hanya saja Axton tau jika Nial sangat menyukai dunia kerja. Benar-benar definisi gila kerja

"Delion pernah menawarkan hubungan tersebut padaku sebelum beralih padamu" ucap Nial yang sukses membuat Axton terkejut bukan main

Tak pernah disangkanya hal ini akan disembunyikan Nial selama beberapa tahun ini. Kenyataan jika Delion menawarkan perlindungan pada pria lain sebelum dirinya.

Menegaskan jika Delion memang hanya melakukannya untuk menutupi hubungan berdosanya. Bukan karena sedikit rasa suka yang pernah dikatakan Delion

Dulu sekali Delion pernah mengatakan jika perempuan itu sedikit tertarik dengannya. Tetapi rasa obsesinya dengan kakaknya lebih besar.

Dengan bodohnya dulu Axton mengiyakan dan meyakinkan diri jika dirinya bisa membuat Delion akan meliriknya. Berusaha menjadi sosok yang akan di lihat oleh Delion

Casabelle ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang