Chapter 24

34.4K 2.5K 5
                                    

Doakan bisa terus update setiap hari yaaa...

*-*-*

Ara terbangun dengan sebuah lengan yang memeluknya erat di pinggang. Lebih tepatnya lengan itu seakan menjaganya dan juga kandungannya saat ini.

Terasa posesif namun begitu lembut. Seperti itulah rasa ketika lengan Axton memeluknya dengan posisi seperti ini

Dengkuran halus terdengar dari pria di belakangnya itu. Nampaknya Axton terlelap dengan sangat nyenyak. Seperti Ara sendiri yang tidur dengan lelap.

Kemarin adalah hari yang melelahkan. Drama hebat untuk pertama kalinya sejak mereka menyandang gelar suami istri.

Entah bagaimana pikiran Ara akan berjalan selanjutnya. Perasaan gila itu sudah merasuki dirinya tanpa disadari.

Cinta.

Ya entah bagaimana Ara bisa-bisanya menyimpan perasaan pada pria yang tengah memeluknya saat ini. Sepertinya ini adalah hal yang bodoh.

Mencintai sosok yang sulit di gapainya. Pikirannya sempat merasa senang melihat Axton cemburu dengan Dave. Tetapi hal itu langsung di tepisnya.

Semua ini karena Ara tengah mengandung anak pria itu. Tidak lebih, karena dilihat dari sikap Axton pria itu tidak mencintainya.

Pikiran Ara terpecah ketika pelukan di pinggangnya semakin terasa erat. Tetapi pria di belakangnya tetap terlelap tenang.

Ara melirik nakas dan melihat jam menunjukkan pukul 11 siang. Sekarang sudah benar-benar siang dan Mereka masih bergelung di balik selimut.

Dengan perlahan Ara mengangkat tangan Axton yang merangkulnya. Tetapi rangkulan itu semakin erat menahannya agar tidak pergi.

"Kau sudah bangun ?" Ucap Axton dengan suara seraknya.

Pria itu bukannya menjauh malah semakin memeluknya dengan erat. Merapatkan tubuhnya pada bagian belakang tubuh Ara.

"Aku mau bangun" ucap Ara dengan suara canggungnya.

Tentu saja canggung. Posisi mereka ini bukanlah posisi yang aman. Apalagi mereka baru bangun tidur tentu saja aroma Ara tidaklah harum.

"Nanti kita makan di luar aja" ucap Axton dan Ara hanya menganggukkan kepalanya.

"Kau tidak kerja ?" Ucap Ara dan kekehan muncul di bibir Axton.

"Nial pasti paham" jawab Axton dan Ara menganggukkan sekali lagi.

"Lepaskan. Aku mau ke kamar mandi" ucap Ara dan Axton memberikan kecupan lembut di rambut Ara sebelum mundur melepaskan pelukannya.

"Baiklah, hati-hati" ucap Axton dan Ara segera beranjak dari posisinya.

Ara menyelesaikan mandi dan kegiatan lainnya dengan cepat. Setelah itu Ara keluar dari kamar mandi dan melihat Axton yang sudah duduk di pinggir ranjang dengan memegang ponselnya.

Terlihat serius membalas pesan dari seseorang. Ara memandangannya sesaat dan pikirannya bercabang. Untuk pertama kalinya Ara melihat Axton langsung memegang ponsel ketika baru bangun

Selama mereka bersama Ara tidak pernah melihat Axton langsung memegang ponselnya ketika bangun. Pria itu pasti akan memilih untuk mandi atau kembali memejamkan matanya.

Bukannya memegang ponsel.

"Sudah selesai ?" Ucap Axton yang ternyata menyadari kehadiran Ara.

Pria itu menaruh ponselnya di atas nakas dan menatap Ara dengan senyuman kecilnya. Ara mau tidak mau membalas senyuman itu dengan senyuman canggungnya.

Casabelle ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang