Chapter 39

36.7K 3.3K 180
                                        

Tadaaa bismillah ya semoga suka

Mohon maaf banget, aku tuh sama sekali nggak bisa bikin adegan drama menye-menye.

Jadi ya apa adanya ya guys. Semoga kalian tetap suka dan menunggu kelanjutannya.

Jangan lupa vote dan comment ya

Oh ya peraturannya tetap ya buat yang hanya comment next-next-next berulang kali akan aku hapus

Jadi mohon di mengerti ya

Buat kalian yang mau baca cerita Austin bisa juga loh

Bisa cek di lapakku dengan judul The Abilerdo ya

Jangan lupa juga vote dan comment

Terima kasih banyak.

Happy reading

*-*-*

"Ara" gumam Axton dengan menatap Ara yang berdiri di lantai dua.

Rasa rindu memenuhi dadanya saat ini. Entah bagaimana bisa Ara terlihat semakin cantik. Jika bis Axton ingin berlari kearah Ara dan memeluk perempuan itu.

Tak mengijinkan Ara untuk pergi lagi darinya. Sialan tentu saja Axton tidak akan mengijinkan Ara untuk pergi. Cukup sekali Axton ditinggalkan dan cukup sekali juga Axton membuat Ara sakit hati.

"Untuk apa kau kemari ?" Ucap Ara yang sukses membuat wajah Axton terlihat kecewa.

"Tentu saja membawamu pulang" ucap Axton dan Ara mendengus dengan menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak ingin pulang" ucap Ara dengan mengetukkan tangannya di pagar tepi lantai dua.

"Kau berlindung di orang yang salah, sayang. Dengar kita bisa membicarakan segalanya"

"Apa kau orang yang tepat untukku berlindung ? Setelah kau melakukan semua itu padaku ?" ucap Ara dan Axton terlihat terkesiap kaget mendengarnya.

"Aku minta maaf akan semuanya. Aku benar-benar minta maaf. Brengsek! Bisakah kau pergi! Aku ingin berbicara dengan istriku" maki Axton pada jajaran orang yang masih setia menjadi brigade.

Mereka terlihat tak takut sama sekali. Bahkan mereka terlihat tak terpengaruh dan masih menjadi patung tanpa nyawa.

Suara langkah kaki membuat Axton menoleh dan menemukan Austin yang berjalan masuk.

"Ara..." Ucap Austin menatap Ara yang ternyata juga menatapnya dari atas sana.

"Hai, Austin" sapa Ara dengan senyuman lembutnya.

Axton ingin sekali mengumpat ketika menatap Ara menyapa Austin dengan sikap ramahnya. Sedangkan perempuan itu tidak menyapanya dengan suara lembutnya.

Sialan!

"Please, kumohon. Pulanglah bersamaku" ucap Axton mengalihkan semua perhatian semua orang.

Sebuah senyuman muncul di sudut bibir Gaston yang mendengar ucapan Axton yang untuk pertama kalinya memohon.

"Bukankah ini hal unik ? Melihat seorang Axton memohon" ucap Gaston yang membuat Axton menatap pria itu datar.

"Aku tidak berbicara denganmu" balas Axton dan Gaston masih dengan senyumannya.

"Bukankah tidak lengkap memohon tanpa berlutut ?" Ucap Gaston keras seakan berniat membuat semua orang yang ada di rumah ini mendengar ucapannya.

"Aku..." Ucapan Ara belum selesai di katakan ketika tiba-tiba Axton mendudukkan tubuhnya di lantai.

Beberapa orang yang menjadi brigade itu terlihat kaget sekaligus bingung dengan apa yang harus mereka lakukan.

Saat ini anak pertama dari keluarga Ellard tengah bersimpuh di lantai sedangkan mereka tengah berdiri tepat di depan Axton.

Casabelle ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang