Ara memasuki ruangan super mewah yang dilengkap oleh berbagai perlengkapan bekerja super lengkap. Tidak heran jika mengingat ini adalah ruang petinggi perusahaan seperti Axton.
Lebih tepatnya ini adalah perusahaan miliknya. Tentu saja dia lebih spesial dari siapapun.
Hari ini pagi-pagi sekali Axton membangunkannya mengatakan jika hari ini Ara akan di ajak ke perusahaannya. Alhasil di sinilah mereka berdua.
Mood Axton terlihat sangat baik bahkan pria itu tidak menatapnya dingin sama sekali. Ingatannya langsung berputar pada ucapan Melly beberapa waktu lalu ketika perempuan itu memeriksa kandungannya.
"Mungkin sedikit olahraga ranjang bisa membuatmu mengontrol pria itu"
Sepertinya tuhan menghukumnya untuk tidak akan pernah bisa melupakan ucapan Melly. Maafkan hamba mu ini dengan pikiran kotornya.
"Apa yang sedang kau pikirkan" ucap Axton dengan menoel lengan Ara.
Ara menatap pria itu yang berdiri di sampingnya dengan menggunakan jas mahalnya.
"Aku tidak memikirkan apapun" ucap Ara dan Axton hanya menganggukkan kepalanya dengan senyum gelinya.
Axton menarik lengan Ara untuk mendekati meja kerja super mewah itu. Dengan perlahan Axton seperti memberikan arahan jika Ara bisa duduk di kursi di depan meja kerja itu
Seakan memastikan jika Ara sudah duduk dengan nyaman. Axton membalikkan badannya dan memilih duduk di kursi kebesarannya.
Ara melihat Axton yang menekan telfon dan menunggu hingga orang diseberang sana membalasnya.
"Ke ruangan ku sekarang" ucap Axton dan langsung mematikannya.
Ara menggelengkan kepalanya melihat keangkuhan yang di miliki Axton. Dari segi manapun pria itu memang angkuh dan sepertinya Ara baru menyadarinya sekarang saja.
"Kenapa kau menggelengkan kepalamu ?" Ucap Axton dan Ara mencebikkan bibirnya.
"Kau terlalu kaku, Mr. Ellard" ucap Ara dan sebuah senyuman muncul di sudut bibir Axton.
"Kau harus terbiasa, Mrs. Ellard" balas Axton dan Ara hanya memutar matanya.
"Bukan hal yang mengejutkan jika keturunan Ellard angkuh, Nona" ucap seseorang yang membuat Ara menoleh dan menemukan seorang pria yang tak kalah tampan dari Axton masuk ke ruangan ini.
Ara mengernyitkan keningnya melihat pria yang masuk tanpa ada takut-takutnya pada Axton. Ara menatap Axton dan pria itu terlihat jengah melihat pria itu.
"Dia istriku, hormati dia" ucap Axton dan pria itu menatap Ara kembali.
"My Lady" ucap pria itu dengan membungkukkan badannya memberikan hormat pada Ara.
Decakan kesal terdengar keluar dari Axton. Kemudian pria itu mengangkat tangannya seakan menyerah.
"Jangan merayu istriku, Nail" ucap Axton yang membuat sosok pria yang dipanggil Nail itu terkekeh.
"Dia adalah sekertaris ku sekaligus sahabatmu, namanya Nial" ucap Axton menjelaskan siapa sosok pria yang berada di depan mereka saat ini
Nial mengangkat tangannya melambaikan tangan untuk menyapa Ara. Hal itu tak luput dari pelototan mata Axton.
Ara hanya tersenyum simpul melihat sikap Axton yang jauh dari kata normal. Oh bisa dikatakan Axton menjadi tidak waras semenjak menikah dengannya.
Oh apa karena Axton menikah dengannya makanya pria itu menjadi tidak waras ? Jadi semua ini karenanya ?
Astaga entahlah pikiran gilanya ini.
"Panggilkan pihak HRD sekarang. Katakan padanya jika dia harus bisa menyiapkan 1 lowongan kosong di pihak apapun dan segera datang kemari" ucap Axton tegas yang menarik Ara kembali dari pikiran gilanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Casabelle ( SELESAI )
Romantik~ Karya Ke - 10 ~ "Ikutlah denganku" ucap Axton dan Ara mendengus pelan. "Kau siapa ? Aku tak mengenalmu" sinis Ara. "Tetapi seluruh tubuhmu mengenalku" ucapan Axton sukses membuat wajah Ara memerah Pria itu melangkahkan kakinya mendekat dengan waj...