Chapter 10

49.9K 3.5K 26
                                    

Axton membuka pintu mobilnya dan menemukan salah satu pengawalnya ada di samping mobil. Pria itu menundukkan tubuhnya hormat pada Axton.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Pekerjaannya hari ini sangat menyita waktu dan tenaga. Kenapa juga banyak permasalahan akhir-akhir ini. Membuatnya semakin lelah saja.

"Bagaimana keadaan rumah ?" Ucap Axton yang membuat pengawal itu mendongak dan berdehem sebentar.

"Semuanya aman, Mr. Ellard. Tidak ada yang mencurigakan" ucapnya lancar dan Axton menganggukkan kepalanya.

Axton berjalan menuju pintu tepat ketika mobilnya bergerak maju dipindahkan ke garasi rumahnya.

Axton membuka pintu di depannya dan berjalan pelan di antara kegelapan di rumahnya ini. Jam sudah malam dan setiap sudut rumah pasti akan gelap gulita.

Namun kali ini terasa beda. Kenapa ruang keluarga terlihat lampunya masih menyala. Tidak mungkin jika pelayan berani-beraninya menonton televisi di sana.

Axton berdecak kesal dan berjalan menuju ruang keluarga. Ketika ingin menegur siapa itu tetapi bibirnya langsung bungkam ketika sosok perempuan dengan baju tidur warna mint tengah menonton televisi dengan serius.

Bahkan perempuan itu sama sekali tidak menyadari jika orang lain ada di sampingnya. Axton melangkah di samping sofa dan barulah perempuan itu menoleh dengan cepat.

Tatapan horor dilayangkan sebelum tatapan lega muncul di bibir perempuan itu. Axton melihat jam yang menunjukkan pukul 11 malam lebih beberapa menit.

"Kau tidak tidur ?" Ucap Axton yang membuat Ara menggelengkan kepalanya.

Perempuan itu menggeser tubuhnya dan kemudian menepuk Sofa di sampingnya. Axton yang mengerti maksud perempuan itu duduk di samping Ara.

Tubuh mereka sangat jauh berbeda. Tubuh Axton lebih besar dari tubuh Ara. Ketika mereka berjajar Ara terlihat semakin kecil.

"Kenapa kau belum tidur ?" Ulang Axton dan Ara tersenyum kecil.

"Aku menunggumu pulang untuk menciummu"

Otak Axton langsung mengelola setiap kata yang keluar dari mulut Ara. Hingga ingatannya tentang tadi pagi kembali ke otaknya.

"Sebegitu inginnya kau ke London ya ?" Ucapan Axton sukses membuat Ara menganggukkan kepalanya cepat.

Axton tersenyum kecil melihat kelakukan Ara yang seperti itu. Apalagi Ara memang sudah berniat melakukan hal gila ini sejak tadi pagi.

Membulatkan tekadnya untuk memberikan ciuman pada Axton supaya dirinya bisa kembali ke London.

"Kau ingin sekarang kucium ?" Tanya Ara dengan suara polosnya dan Axton terkekeh pelan mendengarnya.

Bukannya bergerak maju menerima ajakan Ara. Axton malah berdiri dan berpindah ke sofa single di samping kanan. Hal itu membuat Ara mengernyitkan keningnya heran.

Axton menaruh kemejanya di lengan sofa dan menatap Ara dengan pandangan datarnya. Ara tak bisa menutupi perasaan bingungnya.

"Kau mengatakan ingin menciumku bukan ? Kemarilah" ucap Axton dengan menepuk pahanya.

Ara melototkan matanya dan wajahnya seketika memerah membayangkan apa yang seharusnya tak dibayangkannya.

"Ehem ... Hanya ciuman bukan ? Ehm... Kenapa aku harus duduk di situ" Ara menunjuk takut-takut paha Axton.

"Aku ingin kau duduk, tidak mau ya sudah" ucap Axton dengan mengedikkan bahunya.

Ara berdecak pelan dan menghela nafas. Hal itu tak luput dari pandangan mata Axton.

Casabelle ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang