Sierra mulai merasa tidak nyaman, ini sudah lebih dari dua menit dan Doyoung tidak kunjung melepaskan pelukannya.
"Doyoung, di kaki ku sudah banyak semut,"
Tidak ada respon.
"Kau ada masalah, ya? Kalau kau mau bercerita aku akan mendengarkannya dengan baik,"
Masih tidak ada respon.
"D-doyoung- kau tidak mati, kan?"
Doyoung akhirnya melepaskan pelukannya, membalikkan tubuh Sierra dan keduanya pun berhadapan.
"Kau bau sekali,"
Doeng.
Kalimat itu yang Sierra dapatkan, dan pelakunya pun sudah dengan santai menjauhinya.
Sierra melirik Doyoung yang mulai melepas jas dan kemejanya itu.
Akibatnya Sierra membaui aroma tubuhnya sendiri.
"Aku baru saja mandi padahal, menyebalkan!"
"Percuma punya rasa simpati pada orang itu!"
Sierra menghela nafas berat, "Kau mau makan apa?"
"Aku sudah makan,"
"Oke, bagus."
Sierra tersenyum senang mendengarnya, itu artinya malam ini ia tidak perlu buang-buang tenaga memasak makanan untuk Doyoung.
Doyoung yang selalu bilang kalau masakannya buruk.
Entah selera lelaki itu yang memang paling berbeda sendiri dari orang lain atau bagaimana.
Padahal Sierra sendiri pernah memenangkan lomba memasak di kampusnya.
Itu artinya ia tidak buruk dalam hal memasak.
Tapi anehnya walau mencaci-maki, Doyoung tetap menyantap makanannya sampai tidak bersisa.
Sierra meraih ponselnya, saatnya mencari hiburan dengan benda persegi panjang itu.
Beberapa pesan konyol dari Nami membuatnya tertawa geli.
"Berisik,"
Sierra menutup mulutnya dengan seketika setelah mendengar ucapan Doyoung.
Doyoung menghampiri Sierra. Melemparkan kemeja kotor ke wajah istrinya itu.
"Masukkan ke mesin cuci. Dan kalau ingin berisik keluar kamar saja sana,"
Sierra meremas kemeja itu dengan sekuat tenaga mempertahankan ekspresi bersahabatnya.
Gadis itu tersenyum paksa.
"Dasar suami diktator kejam! Semoga kau dapat azab yang pedih nanti!"
Setelah mengucapkan itu Sierra langsung mengambil langkah seribu sebelum amukan sang monster kelinci itu meledak.
"Sierra!"
...
Beberapa hari berlalu, tentang hubungan Sierra dan Doyoung akan tetap sama saja, setiap hari Sierra harus bertahan menghadapi semua sikap buruk suaminya itu.
"Sierra, kau sudah berapa hari tidak makan?"
Nami bertanya dengan tiba-tiba disaat ia dan Sierra sedang berdiskusi di perpustakaan.
"Apa? Kenapa tiba-tiba menanyakan itu?"
"Sepertinya kau kurusan,"
"Benarkah?" Sierra memegangi wajahnya sendiri, "Ah, entahlah," ucapnya pasrah dan responnya itu membuat Nami berekspresi menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably | KIM DOYOUNG (Completed)
FanficThis is Sierra vs her husband, Kim Doyoung who has a lot of uncontrollably red flags! 🚩