"Eomma! Sunoo oppa bilang Daisy jelek, huaa~"
Suara tangis yang begitu nyaring terdengar dari ruang tengah, membuat sang ibu— Sierra yang sedang sibuk membenahi kamar, langsung menuju tempat lokasi kejadian (?)
Kejadian yang terus terulang setiap harinya, dimana putri kecilnya, Daisy Kim yang masih berusia empat tahun itu kembali dibuat menangis oleh sang kakak, Sunoo
"Sunoo-ya, lagi?" Sierra menggeleng, mendesis gemas melihat putra sulungnya itu, yang hanya memasang ekspresi angkuh melihat adiknya menangis.
"Daisy cengeng, cengeng, adik cengeng,"ejekan itu otomatis semakin membuat Daisy mengencangkan tangisnya.
"Daisy akan adukan ke appa!"
"Adukan saja,"
Sierra menghela nafas, menatap Sunoo yang seratus persen jiplakan ayahnya itu dengan pasrah.
Kim Sunoo, anak laki-laki yang baru saja menginjak usia enam tahunnya bulan lalu itu, hanya tersenyum lugu melihat ibunya.
"Eomma, Sunoo lapar,"
"Minta maaf dulu dengan adikmu,"
Sunoo melirik Daisy yang masih terisak-isak duduk di lantai.
"Maaf," Sunoo mengulurkan tangannya ke arah sang adik.
Daisy, dengan lugunya langsung mau menerima permintaan maaf kakaknya, dengan tangan mungilnya ia menjabat tangan Sunoo.
Sierra tersenyum, meski ia tahu perdamaian antara dua anak kecil bersaudara ini tidak akan berlangsung lama.
"Daisy jelek!" seru Sunoo lagi, kemudian berlari dengan langkah kecilnya menuju ruang makan. "Eomma! Sunoo mau makan ayam goreng,"
"Sudah ada di atas meja itu, jangan lupa makan sayurnya juga, ya?"
"Oke!"
Sierra menatap Daisy yang sekarang sudah siap menangis lagi dengan mata bulatnya yang berkaca-kaca itu.
Sebelum bencana air mata kembali dimulai, saatnya mengeluarkan jurus andalan.
Segera menggendong putri kecilnya itu, tersenyum manis.
"Mau es krim?"
Ajaib, Daisy langsung tersenyum lebar, senyum cantik yang persis dengan ibunya.
"Mau! Mau dua,"
"Boleh saja, tapi jangan menangis lagi, ya? Kakakmu hanya bercanda, kalau dia bilang jelek, itu adalah kebalikannya, Daisy pasti tahu maksudnya, kan?"
"Eum... artinya oppa bilang Daisy cantik?" tanya Daisy dengan suara imutnya.
Sierra tersenyum, "Benar sekali, uri-Daisy adalah yang paling cantik,"
...
"Aku pulang,"
"Selamat datang,"
"APPA DATANG!"
Kim Doyoung, dengan dahi berkerut menatap 'keramaian' di waktu yang tak terduga itu.
Sierra dan kedua anaknya yang sedang bermain di atas tempat tidur.
Doyoung melirik jam, waktu yang tidak terduga yang ia maksud adalah, karena waktu yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, dimana biasanya Sunoo dan Daisy sudah terlelap tidur.
"Kalian belum tidur?"
Sunoo menggeleng, "Sunoo belum mengantuk, kalau Daisy..." ucapnya sambil melirik sang adik, "Daisy penakut, kalau Sunoo tidak ada dia juga tidak bisa tidur,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably | KIM DOYOUNG (Completed)
FanfictionThis is Sierra vs her husband, Kim Doyoung who has a lot of uncontrollably red flags! 🚩