Sierra berusaha menyunggingkan senyum terbaiknya saat melihat gadis cantik berusia delapan belas tahun itu, Jung Soyeon yang datang dengan koper besarnya.
Firasatnya tentang gadis ini tidak begitu baik, contohnya pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.
Soyeon memeluk Doyoung erat.
"Oppa! Lama tidak bertemu, aku merindukanmu,"
"Aku juga, Soyeon-ah,"
Sierra melirik Doyoung, lihat kepribadiannya itu.
Bersikap sangat manis pada Soyeon, bahkan sedari tadi senyum lelaki itu tidak memudar sedikitpun sejak kedatangan Soyeon.
Dan pemandangan selanjutnya membuat Sierra semakin tidak bisa berkata-kata.
Soyeon mencium Doyoung di pipi.
"Ehem!" Sierra sengaja berdehem cukup keras, dan akhirnya Soyeon melepaskan pelukannya pada Doyoung.
"Ah, eonni. Senang bertemu denganmu," Soyeon tersenyum seraya mengulurkan tangannya dan disambut oleh Sierra.
"Kamarmu sudah aku siapkan, mau kuantar?"
"Oppa, antarkan aku ke kamar, ya?" Soyeon malah meminta Doyoung yang mengantarnya.
"Oke, aku akan bawakan kopermu," Doyoung mengambil alih koper Soyeon dan menggiring gadis itu untuk masuk ke dalam kamar tamu.
Meninggalkan Sierra yang masih berdiri di tempat.
"Wah, sepertinya rumah ini kehadiran monster rubah kecil,"
Sierra menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya.
"Tenang, Sierra. Soyeon itu hampir 5 tahun lebih muda darimu, dia hanya gadis remaja, kau tidak perlu khawatir," gumamnya menenangkan diri sendiri.
Sierra ikut masuk ke dalam kamar tamu, bisa ia lihat Doyoung dan Soyeon sedang berbincang disana.
"Oppa, apa menurutmu aku tambah cantik sekarang?"
"Cantik,"
Soyeon melirik Sierra yang berdiri diambang pintu, "Benarkah? Tapi lebih cantikkan istrimu, kan?"
Doyoung ikut melihat Sierra. "Ada apa?"
Sierra menggeleng, "Tidak, aku hanya ingin bilang makan malam sudah aku siapkan,"
...
Sierra sedang sibuk mencuci piring setelah menghabiskan makan malam, makan malam yang sangat menyebalkan karena ia hanya menjadi pendengar setia canda tawa Doyoung dan Soyeon.
"Eonni, aku akan membantu,"
Sierra menoleh dan sedikit terkejut karena Soyeon sudah berada disampingnya entah sejak kapan.
Membiarkan Soyeon membantunya, Sierra sedikit memggeser posisinya.
"Masakanmu enak sekali, eonni. Kau belajar masak darimana?"
"Dari ibuku," jawab Sierra seadanya. Ia melirik Soyeon, raut wajah gadis itu sedikit berubah.
"Aku iri sekali, aku tidak pernah tahu rasanya diajari ibu memasak,"
"Maksudmu?"
Soyeon menatap Sierra, "Ayah dan ibuku sudah lama berpisah, aku hanya tinggal dengan ayah di Jepang. Ayah pun terlalu sibuk dengan pekerjaannya, jadi sebenarnya hubunganku dengan ayah juga tidak terlalu baik. Menyedihkan, kan?"
Sierra terdiam cukup lama, sebenarnya ia sudah sedikit mendengar tentang gadis ini.
Doyoung pernah mengatakan alasannya kenapa ia bisa sangat dekat dengan Soyeon.
![](https://img.wattpad.com/cover/313480568-288-k193408.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably | KIM DOYOUNG (Completed)
Fiksi PenggemarThis is Sierra vs her husband, Kim Doyoung who has a lot of uncontrollably red flags! 🚩