3. M.E AND ??

1.9K 48 0
                                    

Kembali lagi dengan AGHAVAN

Happy reading 🌈🍭

Sekarang pukul 22.00, tepatnya di gang sepi--tempat berlangsungnya pertemuan dua musuh bebuyutan. Setelah inti Omorfos melakukan migrasi ke Jakarta, Mortal Enemy masih tetap mengusik.

Mortal Enemy tidak pernah mau mengakui kekalahan dan menginginkan menjadi tahta penguasa jalanan.  Padahal, Omorfos adalah pemberantas kejahatan.

Prok ... prok ... prok

Suara tepukan tangan tersebut, milik ketua Mortal Enemy--Jervis Gibson.

"Wah, punya nyali juga lo dateng ke sini?" Katanya mengejek. Jervis datang bersama 5 anak buahnya. Salah satunya wakil ketua M.E--Ben Aldrick.

"Heh, anak mamih! Obat lo dah abis pasti?" Ejek Jiro, kemudian disambut gelak tawa anggota Omorfos lain.

"Anggota remaja jompo kaya lo, harusnya di panti jompo. Ngapain ngajak tawuran? Nanti encok, ngga ada yang nolongin lagi. Iya nggak bos?" Sambung Elard memanas-manasi.

Jervis menggeram marah setelah direndahkan oleh Omorfos. Dia langsung memerintahkan anak buahnya untuk menyerang.

"Bacot! SERANG!" Seru Jervis dengan sorot mata penuh menyiratkan kemarahan. Akhirnya, terjadilah perlawanan antara Omorfos dan Mortal Enemy--kesekian kalinya.

BUGH

SREK

BUGH

BUGH

Aghavan menendang perut Jervis, hingga membuatnya tersungkur. Dia tersenyum smirk. "Ini yang katanya nantangin. Dasar cemen!" Ucapnya dingin.

Merasa tidak terima, Jervis bangun sambil memegangi perutnya. Dia berjalan sedikit tertatih. Emosinya semakin menjadi-jadi atas ucapan Aghavan.

BUGH

Rahang kanan Aghavan dihajar tiba-tiba oleh Jervis. Aghavan meringis pelan saat tangan kotor tersebut menyambangi wajahnya dan spontan ter-tolehkan ke samping.

Jervis tersenyum kemenangan.

Namun, tak akan dibiarkan siapapun mengusiknya. Aghavan meninju perut serta rahang Jervis berkali-kali.

Dibaliknya posisi hingga Jervis tersungkur dengan posisi badan menghadap tanah, kemudian diinjak punggung dengan satu kaki dan satu tangan Aghavan mengunci pergerakan Jervis.

KREK

"AKH!"

"Cuma segini kemampuan lo, HAH!"

Setelah itu, untuk terakhir kalinya, Jervis yang lemas ditarik dan dipaksa berdiri. Selanjutnya, satu tendangan kuat ditujukkan pada bagian perut, sehingga Jervis terbatuk dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya.

Jervis kembali tersungkur jauh dari hadapan Agha.

BUGH

BRAK

"Berani lo dateng lagi, gue pastiin tinggal nama," Imbuh Aghavan pada Jervis.

Saat hendak berbalik, Aghavan tidak mengetahui ada Ben--Wakil ketua M.E--membawa pisau menuju dirinya.

"GHA! AWAS!" Teriak Natha. Dia berlari untuk menghalangi Aghavan.

SREK

Pisau tersebut menancap di perutnya. Natha ambruk ditempat. Sementara itu, Aghavan yang langsung mengecek keadaan Natha.

AGHAVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang