Happy reading 🌈🍭
Agha berjalan masuk ke dalam markas. Tadi mereka membuat janjian untuk datang setelah Ashar.
Agha menyerit dengan mata yang memicing setelah membuka knop pintu utama markas OMORFOS. Satu kata, sepi. Bukankah tadi sudah janjian? Tapi di sana sepi tak ada seorang pun. Dirinya yang salah atau bagaimana?
Setelah dipikir 'kalau ngga ada orang ngapain di sini' Agha berniat pulang ke apartemen. Kasian istrinya di rumah, mungkin (?)
Saat hendak berbalik badan, terdengar tepukan tangan berbarengan lampu yang menyala. Seketika Agha menoleh kemudian berdecak. Ternyata teman-temannya.
Agha berniat meninggalkan markasnya. Urung, saat mendengar intrupsi serius dari Owen.
"Ternyata lo ngga ada bedanya kaya Jervis, Gha!"
Sang empu yang disamakan dengan ketua M.E , seketika menoleh dengan tatapan tajam dan semburat emosi.
"Ngga trima lo?" Teriak Owen dengan nada mengejek.
Bugh
Tanpa diduga, Owen berjalan dengan tangan yang terkepal. Sedetik kemudian, Owen meninju pipi Agha hingga menoleh.
"Apa apaan lo" Saut Agha dingin sambil mencengkram kerah jaket yang dipakai Owen.
Bugh
Karena tersulut emosi, Agha membalas dengan menonjok perut Owen.
Sedari awal, teman-teman yang lain membiarkan Owen meluapkan emosinya. Mereka paham, di sini Owen memang jahil dan periang. Namun, jangan lupakan dia adalah seorang kakak di antara inti Omorfos.
Mereka bertiga tak menyangka akan terjadi aksi adu jotos. Melihat hal tersebut, membuat mereka harus memisahkannya.
Elard berlari dan mencoba menahan Agha. Sedangkan Jiro mendekat ke Owen. Elard dan Jiro berusaha keras untuk menahan agar tak terjadi tonjok menonjok lagi.
Owen memberontak, "Lepas!" Katanya sambil membenarkan jaketnya.
"Pengecut!" Ujar Owen tepat di depan Agha.
Bugh
Bugh
Agha kembali meninju Owen, kali ini lebih keras.
"Bang!" Sedikit teriak dari Elard yang berada di samping Agha begitu melihat Owen tersungkur.
Owen bangkit perlahan dengan menyeka sedikit darah yang keluar dari pinggir bibirnya. Kemudian, dia mendekati Agha untuk melayangkan pukulan kembali. Saat tangannya menggantung di udara--
"Stop. Lo berdua sama-sama pengecut tau ga!" Ujar Natha sambil menunjuk Agha dan Owen bergantian.
Natha berbalik menghadap Agha.
"Dan lo," Jeda Natha sambil mengambil sesuatu dari saku celananya.
"Jelasin!" Lempar Natha beberapa lembaran foto ke dada Agha.
Agha yang tak siap, akhirnya mengambil foto tersebut yang berserakan di lantai.
••••
"Gue udah nikah sama--"
"FAY!"
Pernyataan Agha terpotong saat ke empat temannya berteriak menyebut nama Fay. Mereka sudah menduga.
"Ck, berisik." Decak Agha.
"Benerkan lo nikah sama Fay?" Tanya Jiro dengan raut wajah sedih.
"Kapan, Gha?" Lanjut tanya Owen.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHAVAN
Teen Fiction⚠️ HANYA FIKTIF BELAKA ⚠️ Aghavan Kent Patra, atau lebih terkenal dengan panggilan Agha. Seorang ketua geng motor OMORFOS dengan kepribadian dingin dan cuek hanya dengan orang luar. Bersama dengan keempat inti geng sekaligus most wanted para kaum wa...