9. KEJADIAN HARI INI

2.1K 50 0
                                    

Happy reading 🌈🍭

Malam datang menggeser petang. Saksi kedua insan pertama kalinya dalam satu atap.

Saat ini, Fay sudah rapi dengan baju tidurnya. Dirinya tengah asyik bermain hp. Sedangkan Agha, katanya sih sedang mandi.

Cklek

Mendengar suara pintu terbuka, dengan segera Fay menoleh. Munculah Agha dengan handuk yang melilit di pinggang. Seketika Fay terpesona melihat tubuh atletis Agha, ditambah perut sixpack yang terlihat menggoda untuk disentuh para cewe di luar sana. Tak munafik, siapa sih cewe yang ngga baper disuguhi nikmat Tuhan satu ini?

Agha menaikkan satu alisnya, melihat Fay menatap dirinya lekat. Dengan segera, ia mendekat.

Ctak

"Awsh!" Satu sentilan di dahi, membuat alam bawah Fay sadar.

"Aaaa!!"

Bugh

Jerit Fay melihat Agha sudah di depannya. Spontan, Fay melempar bantal di sampingnya ke muka Agha.

"Ekhm!" Dehem Agha keras. Saat ini, dirinya mati-matian menetralkan emosinya. Jikalau saja, makhluk di hadapannya bukan berstatus istri. Hmm, bisa dibentak habis-habisan.

Sadar akan deheman seseorang, Fay pelan-pelan mendongak.

"E-ee hehehe peace kak," Gugup Fay sambil membentuk gaya peace ✌️.

"Lo,"

"Ekhm. A-apa kak. Kakak juga ngapain kaya gitu," Fay langsung pura-pura.

"Hah?"

"Ishh, Kakak sih. Kenapa ngga langsung dipake bajunya? Kan gue jadi kaget tau." Merasa terintimidasi, Fay langsung menyalahkan Agha. Ya meskipun, takut-takut sih.

"Ngga usah munafik," Ucap Agha dengan suara beratnya. Agha mendekatkan diri ke Fay yang duduk bersandar di ranjang.

Melihat pergerakan Agha membuat Fay mati kutu. Bagaimana tidak, dirinya tidak bisa bergerak kemana-mana. Posisi wajah Agha, berada di dekat telinga kanannya.

"Lo nikmatin kan?" Lanjut Agha dengan suara serak berat. Tak hanya itu, Agha meniup telinga Fay. Sang empu, langsung bergidik ngeri.

Tring!
Natha calling...

Sepertinya telepon dari seseorang, dianggap sebagai keberuntungan bagi Fay. Karena atensi Agha langsung terfokus pada hp nya yang berbunyi.

Fay berdehem kecil untuk menghilangkan gugupnya. Dirinya juga berpura-pura membenarkan tatanan rambut. Padahal, hatinya tak karuan.

"Hmmm"

"Tunggu"

Tuttt

Hanya itulah yang dapat didengarkan oleh Fay.

Entah dengan jurus apa, saat Fay mendongakkan kepalanya, Agha sudah rapi dengan jaket OMORFOS kebanggaannya.

"Eh, mau kemana Ka?"

"Bukan urusan lo," Jawab Agha dengan lirikan tajamnya.

Setelah mengatakan hal tersebut, Agha langsung keluar kamar.

Fay yang mendapat perlakuan tersebut hanya bisa mengelus dada.

•••••

"Gue kira lo ngga bakal dateng," Seringai Jervis.

"Sorry kita bukan pecundang kaya situ yee," Saut Jiro mengejek.

Hal itu membuat Jervis menggeram marah.

AGHAVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang