7. FIRST DAY

2.4K 60 0
                                    

Happy reading 🌈🍭

Senin kali ini, beda dari sebelumnya. Percaya atau tidak, sekarang terdapat status dan gelar yang mengikat diri mereka bersama.

Waktu istirahat telah tiba. Ada inti Omorfos di meja pojok, meja yang ditakuti siapapun. Semenjak mereka berlima pindah, tempat itu menjadi tempat khusus untuk Omorfos.

Setelah pelajaran PJOK, mereka langsung menuju ke kantin masih dengan baju olahraga.

"Jiro mana sih? Katanya dia yang pesen," Tanya Elard pada teman lainnya.

"Si lola lagi berak. Di tahan dari jam olahraga. Ha...ha...ha..." Tawa Owen meledak kala dirinya mengingat komuk Jiro menahan berak.

Yang lain ikut tertawa, kecuali Agha. Dirinya hanya tersenyum tipis. Saking tipisnya, nggak ada yang nyadar.

Ketawanya merdu bangettt!!!

Harus diabadikan iniii

Agha, yok ikut ketawa

El, tambah manis deh...

Suara teriakan Omorfos lovers terdengar. Apalagi melihat idolanya tertawa, tambah halu bisa ketawa bareng pasti.

"Wow... Berasa artis gue," Kata Owen sambil menyugar rambut. Tak lupa ia mengedipkan matanya untuk menggoda fansnya.

"Kepedean lu, nih pentolan kite. Iya nggak, bos?" Ujar Elard sambil merangkul Agha.

"Ck," Decak Agha menepis tangan Elard.

Drttttt

Suara getar ponsel, mengalihkan atensi mereka. Ternyata ponsel Natha yang bunyi.

"Halo"

"Hah, terus sekarang gimana?"

"Ok, nanti gue kasih tau anggota lain,"

"Yo, yoi"

Meskipun tidak di loud speaker, samar-samar terdengar oleh telinga tajam Agha.

"Kenapa?" To the point Agha.

"Oh iya, Ini Daniel anak sebelah bilang ada anak lain di serang sama anak buah M.E . Terus katanya suruh bilangin ke bosnya, malam ini duel balapan di tempat biasa." Jelas Natha.

"Sekarang gimana kondisinya?" Tanya Owen.

"Nggak papa, cuma luka biasa."

"Omorfos emang tangguh," Bangga El sambil menepuk-nepuk dada kirinya. Mungkin ia merasa bangga.

"Gimana Gha?" Lanjut Natha.

"Jam?"

"Emmm, katanya jam 8."

"Hmm. Nanti kumpul markas dulu,"

Di sisi lain, ada 3 cewek berdiri di pintu kantin. Mencari meja yang kosong, tapi semuanya penuh.

"Yah... udah penuh? Gimana dong?" Eluh Fay karena ia sudah sangat lapar.

"Bentar-bentar," Jeda Shena.

"Ahaaa... Yuk ikut gue," Dengan semangat, Shena menarik kedue lengan sahabatnya.

"Lepas Shen. Kemana sih?" Ujar Win. Dirinya juga mencoba melepaskan tangan Shena.

"Stttt, udah diem aja,"

Setibanya di meja anak Omorfos, ada Jiro yang baru saja sampai.

"Lama lo, buru pesenin," Perintah Elard

"Huft huft hah, sab-barrrr elahh," Ucap Jiro ngos-ngosan.

"Gue juga lari-lari kali. Tau lo pada udah kaya kucing garong kelaperan," Lanjut Jiro.

AGHAVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang