19. PENYUSUP (2)

1.4K 33 0
                                    

Happy reading 🌈🍭

•••••

Haii ada yg masih inget part yg dibawah ini??
Semoga sukaa, janlupaa votenya kakaa

🖤🖤🖤

Brum brum brum

"WOY!"

Semua pergerakan terhenti begitu terdengar deruman serta teriakan dari anggota Omorfos yang baru saja sampai.

Buru-buru kelima orang misterius sebelumnya mencoba kabur dari tempat itu.

•••••

Suara jotosan tak hentinya terdengar dalam markas Omorfos.

"APA MAKSUD LO HAH!!"

Emosinya meledak-ledak. Bagai malaikat maut, tanpa ampun dan celah sedikitpun ia lampiaskan kemarahan akan sesuatu yang sangat menjijikkan dan melanggar yang ternyata dilakukan oleh bawahannya sendiri.

Bug

Bug

Apa yang sedang mereka lakukan? Ya, berkelahi. Ah, lebih tepatnya hanya Aghavan yang sedang memukuli salah satu anak buahnya yang berkhianat terhadap dirinya dan Omorfos.

"Stop dulu woy!"

"Kita dengerin dulu penjelasan dia,"

Natha. Termasuk salah satu yang paling dekat dan berani untuk menghentikan seorang Aghavan, diantara banyaknya anggota Omorfos yang hadir di sana.

"ANJING! JAWAB BANGSAT!" Emosi Agha sembari menendang 'penghianat' didepannya yang keadaannya penuh luka.

Aghavan menyugar rambutnya kemudian mendudukkan dirinya kasar ke kursi di sana.

"Cepet!" Kata Agha dengan aura menyeramkan dan begitu tak tersentuh. Bahkan, inti Omorfos disana ikut takut meski sudah biasa bersama.

"Buruan lo jelasin, bajingan!" Suruh Jiro.

"Uhuk...uhuk..." Mereka terbatuk akibat pukulan Agha yang begitu kuat di bagian dadanya.

"A-ampun bang. Gue cuma uhuk ss-suru-han," Jawab salah satunya sambil memegang dadanya.

"Suruhan? Kenapa lo mau?! Lo semua di sini, masuk Omorfos ngga gampang. Tau aturan, janji, sama resikonya ngga njing?!!" Sarkas Jiro lagi.

"Otak lo kemana hah?!" Kata Natha dingin.

"Ada yang ngancem," Ucap orang berikutnya, yang diketahui sebagai ketua komplotan tadi.

Raut wajahnya terlihat santai. Dari tadi si ketua tersebut tampak biasa saja. Sesekali menyeringai tipis seperti tau akan sesuatu.

"Heh! Lo ketua nya kan? Belagu ya, sok-sokan banget," Cemooh Elard

"Kalo emang bener--

Ketua komplotan tadi mendongak, menatap kelima inti Omorfos bergantian.
"Gimana?" Lanjutnya, tak lupa dengan sebuah seringai menantang.

"Bukti?" Tukas Natha.

"Emang lo semua bakal percaya, hah!"

Elard berdiri dari duduknya, marah. "Wes! Kok lo makin nyolot ya, babi!" Katanya sambil menunjuk ke arah ketua komplotan.

"Lard!" Peringat Natha. Ia menarik keras lengan kiri Elard, menyuruhnya duduk kembali dan tidak tersulut emosi.

Ketua komplotan tadi menengok. Sorot matanya menggambarkan emosi yang di pendam lama, "Anggota lo--

AGHAVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang