Vote dan Follow yaa
Happy reading 🌈🍭
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Aghavan Kent Patra bin Hendrawan Patra dengan Fay Abila Jeenan binti Tomi Putra Jeenan dengan mas kawin cincin 5 gram, uang tunai 5 juta, dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya, Fay Abila Jeenan binti Tomi Putra Jeenan dengan mas kawin yang tersebut dibayar tunai."
"Alhamdulilah. Bagaimana para saksi? Sah?"
"Sah!"
Hari ini, tepatnya tanggal 5 Mei 2022, pukul sebelas siang, di mana hari kematian sekaligus hari pernikahan dua sejoli muda ini.
Terlaksana sudah, wasiat dari Kakek Fay dan Bunda Arin. Sebagaimana dengan permintaan Almh. Bunda Arin yang menginginkan supaya Aghavan menikah dengan Fay. Tepat di dalam ruang Bundanya menghembuskan nafas terakhir, tepatnya di depan jasad Bunda yang berada di dalam keranda.
"Silahkan mempelai pria memasangkan cincin di tangan istri dan sebaliknya," Perintah penghulu tadi.
Fay menunduk guna meresapi apa yang terjadi pada hidupnya. Apalagi, saat pria di sampingnya mengucapkan ijab kabul.
Fay sedikit tersentak saat tangannya di pasangi sebuah cincin oleh Aghavan--lelaki yang baru saja sah menjadi suaminya. Dia terdiam sampai suara mamanya menyadarkan lamunannya.
"Fay, Fay, gantian. Sekarang tinggal kamu."
Akhirnya, dengan tangan sedikit gemetar, dia mengambil cincin tersebut. Saat memakaikannya, Fay kentara sekali canggung.
"Silahkan pengantin wanita mencium tangan suaminya dan pengantin laki-laki mencium kening istrinya, sebagai lambang telah sah dalam pernikahan ini."
Fay meraih tangan kanan lelaki yang masih dalam keadaan berduka, untuk diciumnya sesaat dengan kaku dan perasaan tidak terdefinisi.
Selanjutnya, saat bibir Aghavan menempel pada keningnya, Fay turut memejamkan mata, merasakan sesuatu yang berdesir.
Ucapan dari Winola benar-benar terwujud. Tidak ada yang menyangka bahwa ketidaksengajaan mereka bertemu berubah menjadi sebuah kewajiban.
•••••
Flashback
"Fay, buruan ganti baju sekarang pakai ini," Tiba-tiba Mamah datang, memberikan kebaya putih dan juga roknya.
Pagi ini, Fay sedang asik menonton TV sembari makan snack. "Loh, emang mau ada acara apa sih, Ma?" Bingung Fay.
"Udah, ngga usah banyak tanya. Jangan lupa dandan sama rambutnya ditata. Papa juga lagi siap-siap."
"Ga mau. Tujuannya aja nggak jelas, Ma," Ujar Fay sembari kembali memakan snack-nya.
"Bu.ru.an! Mama hitung sampai tiga. Kalau kamu nggak mau, Mama potong uang sakunya!" Ancam mama.
"Kok gitu sih, Ma,.jangan dong," Rengek Fay pada Mama.
"1."
"Ish! Iya-iya nih. Fay ganti," Ucap Fay malas. Dia menghentakkan kaki-kakinya.
30 menit kemudian
"FAY, UDAH BELUM?!"
"Ngapain sih teriak-teriak, Ma. Nih, udah siap," Ujar Fay dengan nada malas sambil menuruni tangga.
"Yaudah, yuk berangkat. Udah setengah sepuluh ini," Ajak Papa Fay.
"Sebenarnya mau kemana sih, Pa? Kok kaya mau nikahan gini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHAVAN
Teen Fiction⚠️ HANYA FIKTIF BELAKA ⚠️ Aghavan Kent Patra, atau lebih terkenal dengan panggilan Agha. Seorang ketua geng motor OMORFOS dengan kepribadian dingin dan cuek hanya dengan orang luar. Bersama dengan keempat inti geng sekaligus most wanted para kaum wa...