10. KENAPA?

1.9K 49 2
                                    

Happy reading 🌈🍭

Brum.. brum.. brum..

Deru motor inti OMORFOS menggema di SMA Sastra Bangsa. Hal tersebut membuat riuh pagi ini, di saat saat ramainya siswa mulai berdatangan.

Aaaa ganteng banget

Agha kapan fotbar nya iiii

Gila nikmat mana yang kau dustakan

Masyaallah aa kasep pisan euy

Bukan hal aneh lagi pemandangan seperti ini. Bahkan setiap menit bisa-bisa mereka sedang jadi topik pembicaraan.

"Duh, gue ganteng banget apa ya? Pantes pada teriak-teriak mulu," Dengan bangganya Owen sambil mengaca dan menata rambutnya.

"Lo aja kali, kita mah ngga," Saut Elard.

"Dasar ogeb sia,"

"Mereka teriak karna Agha kali, lah lo? Ibaratnya sama ketek si bos masih glowingan tu ketek," Lanjut Jiro mencibir.

"Hahaha," Mereka semua tertawa kecuali Agha. Dirinya hanya tersenyum tipis.

Senyum aja bikin kejang, apalagi ketawa. Mati kali yaa

Owen yang dikatai demikian tidak terima. Dirinya mendekat ke Jiro.

"Eh eh mau ngapain lo hah," Jiro sudah was-was saat Owen mendekat.

"Hahaha nih rasain ketek gue," Dengan senyum evil, Owen mengapit kepala Jiro di ketiak kirinya.

"Wo- i- gue gak b-sa napass!" Kata Jiro sambil berusaha melepaskan.

"Hah... Hah... Loh mau bunuhh gue hah," Sungut Jiro berkacak pinggang.

"Hei! Kalian berlima yang disana ngga dengar bel masuk apa! Sana masuk kelas cepet!" Teriak Bu Yati, salah satu guru BK yang paling killer dan dibenci murid-murid.

Kelimanya lalu menengok ke sumber suara.

"Yee si Yatun nongol, males banget gue," Ucap Jiro.

"Yatun? Sejak kapan haha," Tawa Elard.

"Malah ketawa! Cepet masuk!" Teriak Bu Yati sekali lagi.

"Iya ini bu, sabar elah," Jawab Owen.

Kelimanya berjalan meninggalkan parkiran menuju ke arah kelas. Saat sampai di pertigaan koridor bukanya belok ke kelas malah mereka pergi ke arah tangga rooftop, salah satu markas di sekolah.

Tergantung mood, mereka bisa aja masuk kelas. Palingan numpang tidur berujung ke lapangan.

•••••

Dimana Fay? Rupanya nasib tidak berpihak padanya.

"Duh 10 menit lagi masuk nih," monolog Fay gelisah.

"Bang, gimana? Bisa lanjut ngga?" Tanya Fay.

Pasalnya angkot yang ditunggangi Fay, tiba-tiba mogok ditengah jalan. Ini sudah ketiga kalinya Fay bertanya pada sang sopir.

AGHAVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang