Bab_36

395 41 3
                                    

Lengan kokoh nan kekar terselip di belakang tengkuk. Begitu lembut nya dan juga hati-hati ketika interaksi kecil itu dilakukan.

Dan sang empu tengkuk dengan reflek pun telah membalik tubuhnya menjadi miring. Tertidur dengan menyelipkan ke dua lengannya di area perut. Memeluknya erat sedikit menekan hingga suara pekikkan pun lirih terdengar.

"Sakit Tae~ Apa yang kamu lakukan ?." Jungkook menggeram. Ini.... agak keteralaluan. Pelukan ini terlalu erat dan menyiksa.

"Takut kamu hilang." Ucap Taehyung polos dengan wajah yang telah hilang tenggelam dalam dada bidang Jungkook.

"Tidak akan kemana-mana. Aku tidak akan hilang." Ucap Jungkook seraya mengelus surai lembut Taehyung.

"Aku yang kemana-mana Kook... Tidak ingat kamu kemarin aku tidur sambil berjalan." Gerutu Taehyung kesal dan juga takut.

Jungkook hampir tersedak ludahnya. Dia hampir tertawa namun masih coba dia redam.

Tak ada tidur sambil berjalan. Yang ada hanya Jungkook yang sedang mengerjai Taehyung. Menggendongnya dan membawanya pindah tidur di dalam kamar mandi.

Salahkan Taehyung yang tidur seperti orang yang mau ngajak tawuran. Satu ranjang di kuasai dengan bentuk tidur yang tidak beraturan. Putar sana dan sini membuat Jungkook kesal setengah mati.

Dan jika sudah begini Jungkook pun hampir mati karena tak bisa bernafas.

"Aku tidak akan hilang meski kamu tidur sambil berjalan lagi." Ucap Jungkook seakan tak punya dosa.

"Maksudku, nanti kalau aku tidur sambil berjalan lagi, aku mau ajak kamu"

Ctk...

"Aduhhh... Kenapa di sentil ? Biasanya juga di kecup." Cebik Taehyung sambil membawa ringisan dalam suara kesalnya sembari mengelus dahi tak bersalahnya yang mendapat amukan tak jelas dari Jungkook.

"Tidur saja, aku lelah. Ciuman dan juga plus-plus nya besok saja"

"Janji dulu"

"Apa ?"

"Nanti ikut aku kalau aku jalan sambil tidur"

Taehyung beringsut brutal dan reflek melepaskan lilitan tangannya pada perut Jungkook. Termundur dari posisi rebahannya dan spontan menutupi dahinya dengan ke dua telapak tangannya. Jaga-jaga andai ada sentilan skala besar.

"Lupakan tentang tidur berjalan Tae~!"

Jungkook yang kesal tapi kok serasa malah ingin menggeplak Jungkook saja sekarang.

Jika Jungkook minta untuk Taehyung melupakan semua kejadian kecil yang selalu membuatnya takut dan trauma. Maka~ bantu ingatkan Jungkook untuk jangan mengada ada seperti mengarang cerita tidak jelas. Seperti tentang tante-tante yang mau manculik Taehyung seperti dulu.

Hanya ingin menakut nakuti tapi kenyataan nya Taehyung memang benar-benar takut. Seperti sekarang ini.

"Takut Kook..." Suara Taehyung kelewat memelas, dan Jungkook menarik kembali tubuh Taehyung. Merekatkan kembali jarak yang sempat terkikis dan menautkan bilah bibir yang sudah mulai tergerak untuk menciptakan bunyi decak.

Memeta tiap inci dalam desahan dan lengkuhan yang tak perlu disamarkan dari balik ciuman yang telah perlahan membawa tuntutan yang harus segera di selesaikan.

Saliva menjuntai dan netra berwarna cokelat telah total sayu.

Jungkook membawa jemarinya menyeka lembut saliva yang tertinggal di antara rahang. Membawa sapuan jemarinya hingga terun menuruni tulang selangka, membuat sang empunya reflek menengadah. Memberikan akses pada sang dominan untuk menyematkan kissmark nya.

Hingga malam yang semakin larutpun sukses membawa Jungkook dan Taehyung berjalan bersama saling berdampingan lewat desah basah yang mengalun lewat afeksi tiada batas.

"Eunghhh... Iya di sa-na..."

"Kamu di mana Tae~?"

"Di depanmu Kook..."

"Astaga ini hidung Tae~ Kenapa di kulum ?"

"Pantas kecil, kirain penis kamu mengkerut He he..."


Lampu mati saudara-saudara. Mari kita tinggalkan Jungkook dan Taehyung yang sedang galau dan risau mencari jalan yang tepat dan benar.








Bersambung________

Nasty love boy [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang