Bab_42

239 23 2
                                    

Taehyung terus termenung seharian ini. Ia sedang tidak enak badan, tapi bukan itu masalahnya. Pikirannya terus saja melanglang buana dan tidak karuan arah tujuannya. Terlalu banyak membaca novel online dengan logo huruf W dan berwana orange, ternyata tidak bagus untuk perkembangan otaknya.

"Huekk... Huekkkk...." Taehyung gelagapan dan pontang panting lari ke kamar mandi. Hanya air... Iya... ia hanya ingin meneguk air saja sebab tenggorokannya yang terasa kering kerontang, tapi tetap saja tak di terima oleh lambungnya. Taehyung kembali memuntahkan isi dalam perutnya.

Sepagian Taehyung sudah menguras habis isi perutnya. Bubur yang susah payah dimasak oleh Jungkook pun akhirnya terbuang percuma. Dan kini Taehyung hanya bisa meratapi nasibnya yang sedang sakit dan meringkuk di kamar sendiri.

"Apa sekarang aku ditinggalkan?" Taehyung terus meracau. Ia membungkus tubuhnya di dalam selimut. Membiarkan keringat membanjiri kasurnya. Suhu tubuhnya sangat tinggi, hampir 40°. Dan tidak seharusnya ia membuat dirinya semakin terbakar di dalam selimut.

Tapi rasa gelisah yang tiba-tiba mendera isi otak Taehyung membuat dirinya yang sakit semakin banyak memikirkan hal yang seharusnya tak dipikirkan. Taehyung berpikir jika Jungkook sudah tak perduli padanya, dan Taehyung yakin sebentar lagi Jungkook akan mencapakannya.

"Aku benar-benar menyedihkan...." Racau Taehyung dengan isak tangisnya yang semakin membuat dadanya semakin sesak.

Waktu bergulir sangat lama ternyata jika jiwa serasa terbelenggu di neraka.

Tak sampai 10 menit sejak Jungkook pamit pergi tadi pagi tapi kenapa rasanya sudah satu abad Jungkook pergi meninggalkan Taehyung.

Dan pada akhirnya menangis adalah obat mujarab untuk melupakan segala rasa sesak meski tak menjamin membuang pikiran resah.

Taehyung terus meratapi nasibnya di balkon apartments Jungkook. Menatap sayu pada awan yang berarak di langit. Mencoba mengumpulan kepingan ingatannya tentang banyak hari yang sudah ia habiskan bersama dengan Jungkook.

Meringis, Taehyung meremas kaos oversize yang ia kenakan. Perutnya kembali melilit serasa diremas ususnya. Dan jika ia harus memuntahkan isi dalam perutnya lagi, ingin rasanya Taehyung mengeluarkan lambungnya saja sekalian.

"Ternyata hamil itu menyakitkan." Gumam Taehyung dengan tubuhnya yang kini kian merosot. Tangannya berkeringat dingin dan sudah tak kuat lagi jika harus menopang tubuhnya dengan berpegangan pada besi pipa pembatas balkon.

Hampir jatuh, namun beruntung Jungkook datang tepat waktu.

"Segera minum obat magh mu, dan berhenti meracau tentang hamil. Ini bukan fiksi mpreng sialan!."









Ok, See you

Taiwan 12 September 2023

Ini ff bener-bener tulisan gabut. Dari Taiwan terus pulang indo sampai balik lagi ke Taiwan, dan aku masih bertahan di Nasty Love Boy

Nasty love boy [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang