Bab_41

326 32 2
                                    

Terus mondar mandir di depan Jungkook dengan hanya mengenakan celana pendek yang kelewat pendek, cukup untuk membuat mata Jungkook pusing dan kepalanya juga pening.

"Kenapa lagi ini bocah ?." Kesal Jungkook. Dan bukannya Taehyung berhenti, dia malah semakin menjadi.

Taehyung melepaskan kaosnya dan lalu melemparkannya asal. Ada rasa kesal di raut wajah manis Taehyung, tapi tampaknya Jungkook enggan untuk menyadarinya.

Kali ini Jungkook ingin menjadi orang yang tidak peka.

Akhirnya setelah kaos terlempar asal dan teronggok tak berdaya di lantai, sekarang giliran celana pendeknya yang sudah melorot sampai bawah bokong. Dan please raeder jangan lupa, jike Taehyung tak suka pakai semvak. Sumpal itu ribet untuk hormonnya dia sendiri, begitu juga dengan Jungkook.

"YAKKKK!! Apa yang kau lakukan Tae~!" Panik Jungkook dan reflek menyambar tubuh Taehyung, memeluknya erat dan lalu perlahan menaikkan kembali celana pendeknya sampai ke pinggang.

Taehyung diam membisu dibalik pelukan Jungkook. Samasekali tidak ada pergerakan darinya, yang ada hanya deruan nafas yang semakin menderu. Sepertinya Taehyung sangat kesal hari ini.

Jungkook menghela nafas seraya memainkan rambut Taehyung. "Kau lupa ya? Jika masih ada sera! Dan juga siapa yang mengajarimu merajuk seperti itu?"

"Sera!" Ujar Taehyung cepat, dan respon Jungkook adalah dengan menyentil kening Taehyung. Membiarkan sang empunya mengaduh sambil terus mengusap usap keningnya.

Jungkook menggiring langkah Taehyung, terus termundur hingga terduduk di sofa. Menatap lamat manik hazel milik teman serumahnya dan juga sehatinya.

Mengangkat dagu Taehyung dan lalu meraup bibir tebal yang terlihat mengkilap sebab lip blam yang sesaat lalu dioleskan oleh Taehyung. Begitu manis dan kenyal. Mengantarkan bunyi decak dari dua bilah bibir yang terlihat saling mencecap.

Taehyung mencengkeram kuat lengan Jungkook, ketika rasa sesak sudah mulai mengusik rongga pernafasannya. Tapi entah kenapa Taehyung sendiri enggan untuk menyudahi ciuman itu meski nafas sudah mulai sekarat.

Ia terengah dan beberapa kali menarik nafas dengan sangat rakus. Kelopaknya masih terpejam dan Jungkook masih tetap pada posisi yang sama, tak bergeming, hanya menarik beberapa senti saja jaraknya dari Taehyung.

Menepelkan dahinya pada dahi Taehyung. Menunggu Taehyung tenang usai gulat ciuman sesaat lalu.

"Kau pikir jika sudah merajuk seperti itu apa yang akan kamu dapatkan?," tanya Jungkook sembari mengukir pipi yang terasa hangat. Wajah Taehyung memerah sampai ke telinga, dan dengan suara parau ia mencoba menjawab pertanyaan dari Jungkook.

"Tentu saja aku akan mendapatkan keinginanku. Kau tidak mungkin membiarkan aku bertelanjang di rumah ketika ada orang lain selain kita kan?!"

Taehyung merasa percaya diri dengan ucapannya barusan. Selama ini kemauannya selalu dituruti oleh Jungkook, dan ia pun juga selalu merasa patuh pada Jungkook.

Jadi apa lagi?

Tapi wajah bahagia Taehyung perlahan kembali suram. Ia sudah hampir tersenyum ketika usai mengatakannya keinginannya sesaat lalu. Namun melihat Jungkook yang berdiri menjulang di depannya sembari menggelengkan kepalanya, Taehyung pun merengut kembali.

Astaga apa susahnya sih hanya pergi ke pasar malam saja.

Taehyung menunduk sedih. Gagal sudah rencananya.

"Jika kamu merajuk seperti itu, yang ada aku malah aku yang harus mendapatkan keinginanku," Jungkook berseringai dan entah kenapa tubuh Taehyung jadi menggigil. Mungkin karena ia tak memakai baju saat ini, atau mungkin karena yang lain.

Nasty love boy [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang