Bab_34

460 41 6
                                    

"Batalkan !!." ucap Jungkook di depan pantry dapur sembari berkacak pinggang, seakan menekankan bahwa dirinya sedang kesal dan jadi bertambah kesal lagi karena Taehyung hanya tersenyum tipis menanggapi nya.

"Tae~!! ak....

.....Aku cemburu." sahut Taehyung yang memotong ucapan Jungkook. Sudah tak terhitung kali nya Jungkook mengucapkan kata cemburu itu dalam sehari ini. Dan jika digabung dengan hari-hari kemarin entah sudah keberapa ratus kali total jumlah semuanya.

Jungkook yang berdiri di belakang Taehyung yang tengah mencuci panci ramen bekas mereka memasak barusan pun hanya bisa menggigit pipi dalam nya guna meredam senyum nya. Taehyung itu sebenarnya orang nya peka, namun terkadang suka sengaja menolak paham.

"Batalkan kontrak itu ya..." ucap Jungkook dengan intonasi yang lebih melembut sembari memutar tubuh Taehyung agar berdiri saling hadap dengannya.

"Akan ada denda jika kontrak nya dibatalkan Jungkook!." ucap Taehyung sembari memainkan anak rambut yang menutupi mata indah dengan sorot tajam ber iris hitam pekat milik Jungkook. Begitu sangat menantang setiap kali menatap lekat pada Taehyung.

"Aku yang akan bayar denda nya nanti." enteng kata Jungkook dan Taehyung hanya bisa mendengus kesal di tengah-tengah kecupan tanpa minat pada bibirnya.

"Dapat uang darimana kamu untuk membayar denda itu ?." sekarang ganti Taehyung yang berucap dengan gesture yang menegaskan bahwa dia sedang marah. Melipat tangannya dan lalu diletakkan di atas perutnya.

"Motor nya aku jual saja." Jungkook mengeluskan buku jarinya pada pipi tan halus milik pemuda yang kini tengah melotot di depannya.

Taehyung syock.

Bagaimana Taehyung tidak syock ?! Dia gila-gila an mencari ide agar bisa mendapatkan pekerjaan dan segera bisa menebus kembali motor Jungkook. Tapi dengan seenaknya saja Jungkook bilang mau jual saja motor itu.

"Sengaja mau kasih beban ke aku ya ?." tanya Taehyung dan lalu pergi meninggalkan Jungkook yang tampaknya masih bingung mencerna ucapan Taehyung barusan.

"Baban ?!." ulang Jungkook dan Taehyung pun menghentikan langkahnya lalu menoleh pada Jungkook meski hanya dalam hitungan per secon. Taehyung begitu acuh seakan bukan seperti Taehyung yang biasanya.

"Jadi kamu merasa terbebani oleh ku ?." ucap Jungkook lagi dengan kepalan pada ke dua tangannya yang menggantung tegang di angin.

Taehyung berbalik sepenuhnya, dan yang tadinya mau dudukan di sofa jadi kembali lagi menghampiri Jungkook yang tampaknya sudah hampir meledak emosinya sebentar lagi.

Taehyung mendekat dan meraih tangan Jungkook yang mengepal. Merentangkan tangan nya dan menelusupkan jari jemari panjangnya di sela-sela jari Jungkook seraya berkata.

"Jungkook... kita ini apa ?." tanya Taehyung ragu sembari menggigit bibir bawahnya. Berbicara tanpa berani menatap iris hitam Jungkook yang kini tengah membidik tajam ke arahnya.

"Aku tidak tahu Tae~." jawab Jungkook seadanya dan itu adalah kejujuran, hingga senyum tanpa arti pun terulas pada bibir kissable Taehyung. Melengkung begitu sangat menggemaskan nya, tapi Taehyung sedang tak ingin di anggap lucu kali ini.

"Tapi jika kamu bertanya kamu itu apa ? Maka aku sudah menyiapkan jawaban nya." Jungkook mengangkat jemari yang saling bertaut itu, lalu dia letakkan di ke dua pipi nya.

"Mau mendengar jawaban nya, meski kamu tak bertanya ?." Jungkook mengecupi punggung tangan Taehyung, dan Taehyung hanya bisa mengangguk dengan gemuruh yang tiba-tiba mendera dan menyerang brutal pada detakan jantungnya.

"Kamu adalah segalanya, kamu adalah semestaku." ucap Jungkook dengan segala kecupan yang telah berkecipuk di seluruh wajah Taehyung.

"Jadilah unguku Jungkookie~." ucap Taehyung sembari membubuhkan lumatan. Interaksi yang lebih menuntut dan lebih menantang daripada yang dilakukan Jungkook barusan. Dan tak ada suara orang beradu argument lagi setelah itu. Yang ada hanya lidah yang saling melilit dan bibir yang saling bertaut. Memeta satu sama lain dengan deruan nafas yang beradu penuh tuntutan dan penuh minat.

Tangan Taehyung terus mengusap usak dengan begitu sangat serampangan pada rambut Jungkook. Dia sudah hampir kehabisan nafasnya dan belum ada tanda-tanda dari Jungkook untuk mengakhiri lumatan itu.

"J-Jung..  emphhh..." Taehyung bergerak ribut dan Jungkook memilih abai. Memilih menyentak bokong Taehyung dan menaikan nya untuk duduk di atas pantry sembari menyudahi lumatan yang hampir menguras oksigen nya.

"Nafas ku habis Jungkook..." gerutu Taehyung dengan tangannya yang masih mengalung apik pada leher dominan nya. Dia terengah dengan kabut sayu yang sudah membingkai seluruh wajah merona nya.

"Aku memang beban bukan ?." Jungkook kembali mengungkit ucapan Taehyung barusan. Ucapan singkat yang nyatanya cukup untuk menyentil hati mungil Jungkook.

"Berat Jungkook..." ucap Taehyung dan Jungkook masih terdiam terpaku di depan Taehyung. Menunggu dengan seksama akan ada kalimat apalagi yang menyusul setelahnya.

"Mendapati cinta darimu itu berat. Aku takut tidak bisa membalasnya." lanjut Taehyung dan Jungkook tersenyum tampan. Senyuman yang mengandung  umpan meshom.

"Terapkan apa saja yang kamu dapati selama mencari referansi ke beberapa teman kampus." Jungkook mencolek dagu Taehyung dan hanya ada rapalan sumpah serapah dalam batin Taehyung.

Di suruh menerapkan semua yang sudah di pelajari oleh Taehyung itu sunggulah gila.

~ Dari Jimin Taehyung mendapatkan sedikit pengetahuan jika menjadi submisif pasif sekali-kali itu tidaklah buruk. Pasif bukan berarti tidak bisa memikat, tapi hanya mengurangi pergerakan yang terkesan mendominasi permainan. Dan Taehyung yakin Jungkook itu tahu semua hal yang sedang di pelajari Taehyung.

Dan itu baru dari salah satu orang yang Taehyung mintai referensi saja. Bisa mampos jalan sambil ngangkang kalau sampai Taehyung harus menjabarkannya semua.

Taehyung mencebik di atas pantry, dan Jungkook beraksi di depan pantry.

"Eunghhh.... Jungkook ahhh."

"Iya ?."

"'Teruskan. Ini nikmat uhhh...."














Bersambung

Ambil yang ringan dulu ya... sebenarnya pr ku tuh banyak banget.  pdf berbayar nya aja belum selesai aku kerjain.

Aku mau pemanasan jari dulu.
OK !!

Nasty love boy [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang